599 - Menangani Dua Orang yang Cedera

28 8 40
                                    

Saat ini, Gahyeon dan JiU berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh Minnie sedang dalam perjalanan menuju kota. JiU melihat dua orang yang terlihat menahan sakit akibat cedera yang mereka dapatkan, siapa lagi kalau bukan Dino dan Joshua. Meski wajah mereka tidak dapat dilihat akibat masker yang sedang dipakai, dilihat dari gelagat mereka saja, sudah dapat dilihat bahwa mereka sedang menahan rasa sakit.

Meski bukan tipe orang yang bisa bernegosiasi, mengajak berdiplomasi atau berbicara secara formal, JiU dan Gahyeon adalah tipe orang yang ceria dan mudah bergaul, maka dari itu meski mereka bukan tipe orang yang cocok untuk menjalankan misi berbicara dengan para penduduk kota, kan tetapi dalam hal mengobrol dan mengakrabkan diri, beda lagi kasusnya. Saat ini pun, mereka sudah akrab dengan Woozi, Minnie dan Yuqi yang menanggapi setiap celotehan mereka, beberapa kali Gahyeon harus membekap dan mengoreksi ucapan JiU yang terlalu bebas dan terbuka, benar-benar seperti anak-anak yang polos. Sedangkan Gahyeon cukup cerdas bisa membaca situasi, ia tahu bagian mana saja yang harus mereka bagikan dan bagian mana saja yang tetap menjadi rahasia.

“Ada apa? Kenapa kau merenung?” tanya Yuqi saat melihat Joshua tampak tidak melakukan apa-apa.

“Sial, setelah semua perencanaan, kenapa masih saja kita gagal?” gumam Joshua, ia sangat kesal dengan misi yang mereka lakukan sebelumnya.

“Aku tidak mengerti, kita bahkan belum menyusuri setengah dari markas itu.” Joshua bergumam sambil memukul dinding mobil tempatnya bersandar membuat JiU dan Gahyeon tersentak kaget, lalu secara perlahan JiU merangkul Gahyeon.

“Jumlah mereka yang sangat banyak, kita kalah jumlah dan kalah teknologi. Kurasa meski dengan rencana pun, kita tetap tidak akan menang kalau jumlah para Legionnaires itu berpuluh-puluh kali lipat lebih banyak dari kita,” ucap Yuqi yang mengungkapkan alasan kekalahan mereka menurut sudut pandangnya.

“Maka dari itu kita membutuhkan lebih banyak orang. Tapi menyelamatkan satu orang saja rasanya sangat sulit.” Joshua menimpali.

“Kita beruntung bisa menyelamatkan mereka, itu pun karena mereka dikurung di daerah paling luar lapisan markas.” Yuqi mencoba menghibur dan melihat sisi baik dari misi yang mereka lakukan hari ini. “Aku, bahkan kami semua juga sebenarnya kecewa karena ini tidak sesuai harapan.”

“Mereka sedang membahas kita?” bisik JiU di telinga Gahyeon.

“Ssstt.” Gahyeon meminta JiU tidak bicara, andaikan tidak mengenakan masker, mungkin ia sudah menaruh telunjuknya di bibir gadis itu.

“Ini sangat menyebalkan, kita datang untuk hal yang sia-sia.” Joshua bergumam ketus dan kesal, kemudian perhatiannya beralih pada kedua gadis yang berhasil mereka evakuasi. “Apa kalian baik-baik saja?”

“Kami?” tanya Gahyeon sambil menunjuk dirinya sendiri dan JiU secara bergiliran.

“Ya, pasti tubuh kalian lemas berada di dalam tabung hypersleep itu.”

“Kita tidak ...” JiU hendak bicara, menyangkal bahwa mereka tidak berasal dari dalam tabung, tapi Gahyeon langsung menepuk pundak JiU agak keras. “Aw, Gahyeon, sakit ih.”

“Kita pulih sangat cepat kok. Lagi pula, kita gadis tangguh tahu.” Gahyeon yang tidak menanggapi JiU, ia bergegas mewakili menjawab pertanyaan tersebut.

“Ow, oke.”

“Aw.” Dino meringis saat lukanya tidak sengaja menghantam dinding mobil tatkala kendaraan itu sedikit berguncang.

Mendengar ringisan itu, Yuqi langsung beralih ke arahnya. “Lukamu cukup parah.”

Yuqi kemudian menoleh ke arah depan, ia berseru pada Minnie yang sedang mengemudi. “Minnie, kita harus cepat kembali, dua orang ini mungkin akan pingsan!”

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now