620 - Salju Muncul dan Suhu Semakin Dingin

Start from the beginning
                                    

“Ini kesempatan kita!” seru Siyeon saat melihat para monster yang diserang  oleh SuA, tidak satu pun yang selamat dari serangan, mereka semua mengalami kerusakan.

Siyeon mengeluarkan drone miliknya, membuat drone itu bercahaya sehingga muncullah bayangan dari belakang tubuhnya. Siyeon mengeluarkan belati berukuran besar yang tercipta dari bayangannya. Lalu menikam salah satu monster dengan senjata itu. Lalu ia bergerak cepat menuju monster berikutnya, ia melakukan banyak tebasan sekaligus pada monster itu, mencincang menjadi banyak sekali potongan.

Di sisi lain, Yoohyeon memegang katana dengan kedua tangannya, lalu melepaskan tebasan tunggal yang mana muncul sayatan panjang yang membelah dua monster targetnya, serangan itu terlalu besar sampai membelah jalanan kota dan beberapa gedung yang ada dalam jalur serangan itu.

Dami yang sudah memusatkan energi pada tombaknya, ia langsung melemparkan senjata itu tepat ke tubuh monster yang menjadi targetnya, tombak itu memelesat menembus tiga monster sekaligus yang mana menghancurkan mereka sekaligus. SuA juga melanjutkan serangannya dengan menembak monster terakhir.

Monster itu hancur menunjukkan sosok Winter yang melayang, tubuhnya berasap dengan kulit tangan dan kaki memiliki luka bakar akibat serangan SuA.

“Akhirnya kau muncul juga,” gumam Siyeon. Lalu dari bayangannya muncul tangan-tangan hitam dengan cakar tajam memelesat menuju ke arah Winter. Melihat serangan datang, gadis itu menciptakan banyak bongkahan es lalu menerbangkan ke arah tangan-tangan hitam tersebut. beberapa tangan terkena serangan sedangkan sisanya terus bergerak menuju ke arah Winter.

Untuk menghindari serangan, Winter terbang mundur menjauh, dan di sanalah Siyeon muncul menangkap belati yang diam-diam dirinya sudah lemparkan. Saat Winter menoleh, Siyeon sudah menebaskan sepasang belatinya, darah pun langsung memuncrat.

Akan tetapi, bukan darah Winter, melainkan darah Siyeon, dari bawah ada banyak pasak es yang terbang naik, sebelum sempat Siyeon menyerang, pasak-pasak es itu sudah menembus tubuhnya. Siyeon yang mendapatkan serangan langsung jatuh.

SuA, Dami dan Yoohyeon akan menyerang, sayangnya, saat itu Winter langsung menciptakan badai yang besar, bukan hanya terjangan angin dingin yang kuat yang menerbangkan apa saja yang ada di sana, kini salju pun mulai berjatuhan. Badai salju melanda daerah itu sehingga membuat kelima gadis itu kewalahan.

Siyeon sudah sembuh, darahnya yang unik tidak mengalami pembekuan meski berada di wilayah dengan suhu yang rendah mencapai titik beku.

“Orang ini sangat kuat, bagaimana bisa kami masih belum berhasil mengalahkannya?” tanya SuA dalam benaknya. “Apa kami harus bertarung serius?”

SuA sedang berusaha mencari keberadaan Winter dan yang lain, akan tetapi badai salju terlalu lebat sehingga mengaburkan pandangan, ia sendiri kesulitan untuk berdiri akibat kuatnya terjangan angin. Dalam waktu yang singkat juga, kini daratan sudah dipenuhi dengan salju.

Pada saat SuA sedang mencari, tiba-tiba Winter muncul dengan posisi melayang. Dan dalam waktu bersamaan juga, SuA sudah tidak bisa bergerak lebih, persendiannya menjadi kaku, ia mulai mati rasa. Suhu dingin yang melanda di sini sekarang sudah melebihi batas kemampuan yang mampu ditahan oleh pakaian nano teknologinya. Tentu saja, untuk nano teknologi yang tidak dikhususkan untuk menahan suhu ekstrem, ada batasan maksimal yang mampu ditampung, dan sekarang itu terjadi.

“Tanganmu sudah tumbuh lagi, ini regenerasi yang cepat. Sepertinya aku harus membunuhmu lebih dulu.” Winter berkomentar saat melihat tangan kanan SuA yang tak terlapisi lengan jaket.

SuA ingin bicara, tapi bibirnya bergetar, ia menggigil kedinginan, tangannya sulit digerakkan. “Yang benar saja, apa aku kena hipotermia? Tidak, aku akan membeku dalam beberapa detik.” SuA berucap dalam benaknya.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now