24. Throwback

1.4K 151 9
                                    

Happy reading

    

   

Hari sudah larut. Namun kesibukan di sebuah butik tak berkurang sedikit pun. Para pekerja dan para pengunjung nampak sibuk dengan keperluannya masing-masing. Dan diantara keramaian itu, sesosok tinggi masuk ke dalam sana dengan langkah gontai dan wajah muram.

"Dimana Bunda?" tanyanya pada seorang wanita.

"Bu Tania tadi sepertinya ke ruang meeting Mas. Mas Donny mau saya panggilkan Ibu?" tanya wanita itu.

"Iya. Tolong bilang saya nunggu di ruangan Bunda."

"Baik Mas."

"Kak Winda."

"Ya Mas?"

"Kalo bisa minta Bunda cepetan ya. Saya udah gak bisa nahan buat ngomong."

"Oh, baik Mas."

"Terima kasih Kak."

"Sama-sama Mas."

Setelah itu Donny melangkah menuju ruangan sang ibunda yang terletak di lantai 3 gedung tersebut. Iaenunggu dalam diam. Harinya sangat sedih saat ini. Dan hanya bundanya yang bisa menenangkannya.

Duduk seorang diri di ruang kerja sang ibunda, Donny memutar kembali ingatannya pada kejadian 3 tahun lalu.

   

Flashback on

  
"Siang Kak, ruang OSIS dimana ya?" tanya seorang siswa baru pada Donny yang tengah membaca buku pelajaran di sebuah lorong.

Donny mendongak. Ia mendapati seorang remaja tengah tersenyum ramah padanya. Dan Donny tertegun kala melihat wajah tampan dan manis itu.

 Dan Donny tertegun kala melihat wajah tampan dan manis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak?"

"Eh, maaf. Kakak melamun. Lo tanya apa tadi? Ruang OSIS?"

"Iya Kak."

"Mau ada perlu apa? Kakak juga anggota OSIS. Barangkali ada yang bisa kakak bantu."

"Em.. Mau ikut pemilihan OSIS. Hehehe."

"Oh ya? Ayo kakak anter kalo gitu. Eh sebelumnya, boleh kenalan dulu gak? Nama kakak Donny. Lo siapa?"

Neighbour | MarkNo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang