21. Jack vs Mark

1.6K 184 32
                                    

Happy reading

   

   

Mark berjalan beriringan dengan Jeno memasuki gedung sekolahan. Keduanya nampak berbincang-bincang dengan akrab. Sudah beberapa hari ini Jeno selalu berangkat ke sekolah bersama dengan Mark. Itu semua karena saran dari Yunita. Wanita itu bilang untuk sedikit mengurangi beban Naja. Jeno awalnya ingin menolak secara halus. Namun ternyata Fanny sependapat dengan sang sahabat. Maka akhirnya Jeno mengalah.

"Nanti lo bimbingan kan!?" tanya Mark pada Jeno.

"Iya. Balik sama Kak Jack lagi," jawab Jeno.

Ia teringat kejadian beberapa waktu yang lalu. Dimana saat itu Jack hendak menciumnya. Dan sejak hari itu selama sekitar 10 hari Jeno tak menjumpai Jack. Ia melakukan bimbingan bersama dengan Julian, sahabat Jack. Pemuda itu mengatakan jika Jack sedang ada urusan bersama orang tuanya di luar negeri. Maka dari itu dia absen cukup lama dan menyerahkan bimbingan Jeno pada Julian.

"Lo gapapa?" tanya Mark perhatian.

"Eum, gue gak tau Mark. Rasanya gue bakal canggung ketemu sama Kak Jack lagi."

Mark mengangguk. Ia mengerti yang Jeno rasakan.

"Minta temenin Yaksa atau yang lain. Berhubung hari ini Naja absen, kalo mereka gak bisa, lo hubungi gue. Gue bakal temenin lo."

Jeno menoleh pada Mark. Ia memperhatikan pemuda itu seraya berjalan.

"Liat ke depan, Jeno. Nanti lo kesandung trus jatuh."

Jeno yang seolah tersadar bergegas mengalihkan pandangannya ke depan. Ia merasakan wajahnya memanas karena seperti terpergok tengah menatap pemuda itu.

"Emang kenapa sih ngeliatin gue kaya' gitu? Ada yang salah?"

Jeno menggeleng.

"Ati-ati naksir lo," goda Mark.

"Ntar lo kepikiran gue terus. Kaya' gue sekarang, siang malem terus kepikiran lo," sambungnya.

Jeno yang terkejut sampai menghentikan langkahnya. Ia menatap Mark lamat-lamat. Yang ditatap pun turut berhenti.

"Kenapa?"

"B-becanda lo gak lucu."

"Gue gak becanda. Gue serius waktu gue bilang gue terus kepikiran lo."

Jeno semakin tertegun. Melihatnya Mark tersenyum. Ia mendekatkan wajahnya.

"Apalagi setelah kita ciuman malam itu," bisiknya tepat di telinga Jeno.

Mata indah pemuda di depannya seketika melebar. Wajahnya memerah sempurna hingga ke telinga. Melihatnya Mark tersenyum puas. Dan Jeno semakin salah tingkah. Ia bergegas beranjak meninggalkan Mark. Menyisakan sang pemuda terkekeh sendiri.

Mark baru akan melanjutkan langkahnya ketika seseorang memanggilnya.

"Mark!"

Mark menoleh. Tak jauh di belakang nampak Jack dan Julian berjalan mendekat padanya. Mark menghela nafas panjang. Sepertinya ia tahu apa yang akan dibicarakan oleh Jack.

"To the point aja. Gue mau tanya. Lo sama Jeno ada hubungan apa?" tanya Jack.

"Keliatannya?" Mark balik bertanya.

"Gue tanya kenapa lo malah balik tanya?"

"Karena pertanyaan lo aneh banget Kak."

"Aneh gimana maksud lo?"

Neighbour | MarkNo (END) Место, где живут истории. Откройте их для себя