586 - Mengungkapkan Alasan Bangunan Bawah Laut yang Hancur

Начните с самого начала
                                    

“Pada intinya, aku menjadi beberapa orang lalu menyelamatkan mereka yang sudah mengacau,” ucap Handong. “terutama dia.” Ia lanjut menunjuk JiU.

“Handong, aku tak seperti itu.” JiU membela dirinya.

“Oh ya? Lalu hancurnya bangunan bawah laut itu salah siapa memangnya? Kau yang melakukannya, bukan aku, sekarang siapa yang tak sadar diri? Aku memang sering merusak sesuatu, tapi tak sampai membahayakan nyawa. Apa yang kau lakukan saat itu? Kita semua hampir mati berkat ulahmu!” seru Handong dengan nada keras, ia memaparkan semuanya.

JiU memanyunkan bibirnya. “Jangan terus menyalahkanku dong, aku sangat menyesal karena semua ini.”

“Handong, apa maksud kamu?” tanya SuA meminta kejelasan atas perkataan Handong.

Handong pun langsung menunjuk kening JiU. “Bocah tolol ini, dia yang membuat seluruh bangunan bawah laut hancur.”

“JiU, sungguh?” tanya SuA meminta jawaban.

JiU pun dengan sedikit gugup dan takut mengakui dengan jujur. “Secara teknis itu memang perbuatanku. Aku melakukan sedikit hal kecil.”

“Hal kecil apanya?” itu hampir membunuh kita semua.” Handong langsung menegur.

“JiU, kamu benar-benar .... tahu tidak, aku dan Siyeon hampir mati gara-gara bangunan runtuh.” SuA langsung memberitahukan pengalamannya sambil secara tidak langsung menyalahkan JiU

“Itu kecelakaan! Dan aku sangat menyesal!” seru JiU keras. Ia benar-benar tidak suka disalahkan seperti ini.

“Bagaimana itu bisa terjadi?” tanya Dami penasaran, Siyeon dan SuA juga mengangguk, mereka ingin tahu apa yang JiU lakukan sampai-sampai membuat bangunan bawah laut itu hancur, meski JiU itu kuat, akan tetapi bangunan itu terlalu besar untuk dapat dihancurkan begitu cepatnya.

JiU pun menunduk, memasang ekspresi bersalah. “Aku tak sengaja mengaktifkan protokol penghancuran otomatis.”

Siyeon dan SuA langsung tersenyum masam, teringat dengan perilaku JiU yang mudah penasaran terhadap hampir segala hal, gadis itu tidak bisa diam, tentu saja kemungkinan terbesar adalah melakukan hal ini secara tidak sengaja. Dan akibat perilaku ini, mereka hampir terkubur hidup-hidup bersama bangunan bawah laut.

Dengan ragu, JiU mengangkat wajah lalu memandang satu persatu para gadis itu. “Kalian tidak marah kan?”

“Jujur, aku sangat marah.” SuA menjawab dengan pelan.

“Aku juga.” Siyeon juga menjawab sambil memperlihatkan senyum palsu. Dami dan Yoohyeon mengangguk tidak mengatakan apa pun, akan tetapi hal tersebut sudah menunjukkan bahwa mereka juga sama kesalnya.

“Eh? Tolonglah, aku minta maaf, aku benar-benar menyesal.” JiU berucap dengan nada yang memohon.

“Aku tetap masih marah sebesar apa pun kamu menyesal,” balas SuA.

“SuA, jangan seperti itu dong.”

“JiU,” panggil Siyeon.

“Ya?”

“Rasakan ....” Siyeon langsung meraih tubuh JiU lalu menggigit leher gadis itu, benar-benar seperti binatang buas yang menerjang mangsanya, ini benar-benar dilakukan, bukan secara metafora.

“Aaaaahhh! Tolong!” jerit JiU keras tatkala lehernya terasa begitu sakit.

“Kak Siyeon!” Gahyeon satu-satunya yang bergerak untuk menolong. Sebelum Gahyeon sempat melakukan sesuatu, Siyeon sudah melepaskan gigitannya dikarenakan darah yang keluar terasa terlalu panas membuat Siyeon menyeka darah itu cepat-cepat.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Место, где живут истории. Откройте их для себя