Lingga Baganti- 41

621 87 2
                                    

Matanya perlahan mengerjap, menatap keadaan sekitar yang sangat gelap. Ia terbangun di sebuah tempat yang sangat gelap dan pengap.

Bunyi sesuatu bergemuruh dari luar membuatnya cepat berdiri, menatap pintu yang seperti akan dibuka.

Saddam diam di sudut ruangan ketika melihat kelompok orang berjubah hitam itu membawa sebuah peti, dengan jelas ia melihat bahwa yang ada di dalam peti itu adalah Daniel.

Saddam memperhatikannya, bibir Daniel menghitam, tubuhnya pucat pasi.

Peti itu diletakkan di tengah ruangan, ada beberapa lilin berbau busuk yang Saddam lihat di sini. Rambut Daniel terlihat dipotong beberapa helai sebelum peti itu ditutup.

Setelahnya orang-orang berjubah itu pergi, Saddam melihat sebuah tangga yang membawa mereka ke atas. Sepertinya ini ruang bawah tanah, apa itu berarti Lingga Baganti mempunyai sebuah ruangan tersembunyi?

Ia kembali mengalihkan perhatiannya pada peti di tengah ruangan, ia terkesiap, karena bukan hanya satu peti yang ada di sana, melainkan ada dua peti lainnya di sana. Napasnya bergemuruh, apakah ini yang dimaksud dengan tiga anak yang dikorbankan?

Berarti Daniel memang benar merupakan salah satu dari anak yang dikorbankan, dan ... gadis tadi?

Ia kembali dikejutkan dengan sesuatu yang muncul dari balik kegelapan ruangan, Saddam melihatnya, ada tiga anak di sana yang sama-sama berwajah seperti orang Eropa.

Gadis yang membawanya tadi, Daniel, dan satu orang lagi yang tidak Saddam kenal. Tatapan mereka semua sama, kebingungan, penuh rasa sedih, tersesat, dan kehilangan arah.

Ketiganya menatap Saddam, ekspresi wajah mereka sangat sedih, diselimuti luka mendalam. Saddam menatap ironi pada Daniel, merasa sedih atas dirinya.

Ketiganya kompak bergumam.

"Tolong."

Membuat kesadaran Saddam hilang saat itu juga.

★★★

Ia terbangun, dengan keringat yang bercucuran dari dahinya. Napasnya tidak beraturan, yang ia alami tadi adalah mimpi, mimpi yang sangat nyata karena ia yakin itu adalah sebuah petunjuk.

Melihat ke samping, betapa terkejutnya ia ketika melihat Daniel tengah mencekik dirinya sendiri. Tubuh pemuda itu melayang di udara, bisa Saddam lihat dengan jelas bayangan hitam melingkari lehernya.

Saddam segera bangkit, ia mengambil air sucinya, mencoba mengambil alih tubuh Daniel dari sosok yang tengah mencekiknya.

"Siapapun kamu, aku memerintahkan kamu untuk melepaskan anak ini. Anak ini tidak punya urusan denganmu, dan kamu pun tidak punya urusan dengan anak ini."

Setelah beberapa menit mengerahkan tenaga, akhirnya tubuh Daniel terjatuh, Saddam pun ikut terjatuh karena kekuatannya dikuras habis, beruntung ia bisa melepaskan Daniel dari jerat sosok tadi.

Saddam mendekati Daniel, leher pemuda itu tampak kehitaman karena terkontaminasi aura jahat yang dikeluarkan sosok itu.

"Lo gapapa Daniel? Kenapa dia bisa masuk ke sini?" Saddam menatap sekeliling kamarnya.

Tentu tidak ada makhluk luar yang bisa masuk ke kamar yang telah dimantrai oleh Saddam, semua ini Saddam lakukan untuk menjaga keseimbangan energi Daniel. Tapi dari mana sosok itu datang dan berhasil masuk ke kamarnya?

Saddam menatap satu jendela yang terbuka, angin tampak menerbangkan gorden hitamnya, terlihat jelas bahwa kaca jendela itu retak meskipun tidak sampai pecah. Tampaknya ada sesuatu yang mencoba menembus pelindung yang ia buat untuk kamar ini.

Lingga BagantiWhere stories live. Discover now