575 - Merasa Bersalah

Start from the beginning
                                    

“Benar bukan? Kau juga menyukai JiU karena dia manis dan sangat polos?” tanya Siyeon mengajak bicara pada serigala itu.

Siyeon menghentikan elusan tangannya, kemudian beranjak berdiri. Entah apa yang ingin dirinya lakukan, pada saat itu Siyeon secara perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah JiU, semakin dekat dan ...

Secara tidak terduga, detik itu juga JiU tiba-tiba membuka matanya lalu berseru keras. “Gahyeon!”

“Aaahhhh!” Mereka menjerit serempak karena kaget dengan wajah yang dekat satu sama lain, jeritan mereka membuat Fenrir melompat turun dari sana,  lalu hal tak terduga pun terjadi tatkala JiU pun tak sengaja memukul wajah Siyeon sangat keras.

Siyeon langsung terhuyung mundur beberapa langkah. “Ow, ow, kamu ... kamu ... kamu...”

JiU pun langsung turun dari ranjang tempat tidurnya. “Gahyeon! Kamu di mana!”

JiU histeris memikirkan Gahyeon, ia sama sekali tidak memedulikan Siyeon yang barusan ia pukul.

“JIU!” Siyeon membentak keras, ia kesal karena gadis itu malah tidak memedulikan dan bersikap tidak pernah berbuat apa-apa padanya. “Kamu memukulku lalu mau pergi begitu saja?”

“Maaf Siyeon, aku harus menemukan Gahyeon.” JiU masih panik berniat pergi dari sana.

“Tapi kamu memukulku, ini sakit tahu.”

“Gahyeon di mana?”

Siyeon pun langsung mendrama bermain sebagai korban. “Teganya, aku dianiaya. Ini sangat menyakitkan.”
JiU pun menyerah, kemudian ia menghampiri Siyeon. “Kamu baik-baik saja? Apa aku melukai kamu?”

“Pipi aku sakit, kamu ... aduh, kenapa juga harus memukul aku?” tanya Siyeon dengan nada yang manja.

“Aku tak sengaja, tadi refleks, kamu baik-baik saja kan? Yang mana yang sakit.”

“Di sini, elus aku.” Siyeon menarik tangan JiU ke pipinya.

“Siyeon.”

Siyeon langsung memasang wajah tidak senang, lalu dengan nada menggerutu, ia pun bicara. “Iya, iya, aku tidak apa-apa, dan Gahyeon ada di ruangan lain, kamu belok saja ke kiri lalu ada pintu pertama, masuki saja di sana.”

“Terima kasih.” JiU pun berbalik badan alu berlari meninggalkan ruangan, saat pintu terbuka, JiU malah berbelok ke arah kanan. Entah menjadi kebiasaan atau saat ini ia sedang terlalu panik sampai salah arah.

“Kiri arah yang satunya!” seru Siyeon saat JiU malah berbelok ke kanan.

“Salah jalan.”

“Astaga.” Siyeon menggeleng pelan, ia pun bergegas berjalan dengan langkah besar menyusul, kemudian segera menghubungi yang lain bahwa JiU sudah siuman.

Saat itu JiU sudah masuk ruangan, melihat Gahyeon yang terbaring di mana saat itu Handong sedang berada di dalam sana, ia memeriksa kondisinya. JiU yang terlihat begitu khawatir, ia memasuki ruangan, melangkah dengan besar, saat tiba di sana ia langsung mendorong Handong sampai jatuh lalu memeluk Gahyeon.

“Dia ....” Handong menggeram kesal karena diperlakukan seperti itu. Handong yang sedang melamun sendirian tentunya tidak siap akan serangan itu, maka dari itu ia langsung tersungkur.

Siyeon yang baru saja tiba di ambang pintu, ia menepuk kening melihat adegan tersebut. “Astaga, JiU.”

“Gahyeon, Gahyeon, ini kakak, bangunlah.” JiU langsung menepuk-nepuk pipi Gahyeon,

Sedangkan Handong yang bergegas berdiri siap menjambak JiU, akan tetapi Siyeon buru-buru menarik gadis itu mundur.

“Handong, Handong, jangan dulu lakukan, dia sedang posesif.” Siyeon mencoba menarik Handong menjauh sampai memeluk gadis itu.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now