572 - Melakukan Pertarungan di Tengah Daratan Bersalju

Start from the beginning
                                    

Tombak yang terbakar api langsung memelesat menembus salju tebal yang beterbangan langsung menembus leher monster perwujudan Yeosang itu, kemudian dari balik salju yang mengepul di udara, Dami muncul lalu melepaskan tendangan dari kaki yang terbakar api. Hantaman keras di kepala monster itu menciptakan ledakan  api yang besar.

Meski terkena dua serangan sekaligus, ternyata monster itu tidak tumbang, malah luka yang diterima malah dapat pulih dengan cepat. Saat Dami mendarat, ia dengan cepat menangkap tombaknya lalu dalam waktu bersamaan, kaki depan monster itu terayun menyerang, Dami juga mengayunkan tombaknya sehingga cakar itu berbenturan dengan senjatanya.

“Dasar menyebalkan.”

Dami bersalto mundur lalu mengayunkan tombaknya secara vertikal bersamaan dengan monster itu menubruknya, alhasil Dami langsung terlempar mundur beberapa meter ke arah belakang, ia menggunakan kedua kaki untuk menghentikan tubuh dari daya dorong, lalu langsung memutar tubuhnya melompat ke samping begitu cepat tatkala ia menghindari serangan semburan energi dingin dari mulut monster itu.

Dami berlari di samping energi yang masih disemburkan, ia langsung merunduk saat monster itu menggeser arah serangan, lalu langsung melompat ke atas ketika arah serangan kembali digeser. Ketika posisinya masih ada di udara, Dami memutar tombaknya, menggunakan bagian ujung tumpul yang terbakar, ia menghantamkan senjata itu pada kepala monster itu yang mana kembali menghasilkan ledakan api, pukulan yang kuat membuat monster wujud dari Yeosang menghantam salju kasar.

Baru saja Dami berniat melepaskan serangan berikutnya, ekor panjang makhluk itu melecut membuat dami terkena serangan telak, dan dengan cepat monster itu bangkit lalu mengayunkan cakarnya lagi, Dami menggunakan tombak yang dimiringkan dan dipegang oleh kedua tangan untuk menahan serangan, api pada kedua tangan dan tombak itu sudah padam. Karena kuatnya tekanan, Dami sampai harus berlutut.

“Ini menjengkelkan, aku harus melawanmu tanpa harus membunuh.” Dami bergumam pelan. Lalu pada saat itulah, secara tiba-tiba dari atas terjadi hujan cahaya putih yang beberapa langsung mengenai tubuh monster itu. Sedangkan Dami langsung menciptakan perisai sebelum hujan cahaya itu mengenai tubuhnya.

Hujan cahaya itu sendiri berasal dari pesawat luar angkasa yang ditumpangi oleh para pria, seluruh senjata mengarah ke bawah dan langsung menghujani daratan. Monster itu meraung kesakitan, lalu perlahan kembali berubah ke bentuk manusia.

“Apa yang terjadi?” Dami bergumam pelan saat menyaksikan adegan ini.

***

Beralih ke sisi lain.

Jumlah salinan Jongho ada sekitar enam orang dan lebih dari sepuluh drone yang menjadi senjata Seonghwa, sebelum drone-drone itu menyebar menyerang pesawat yang mereka gunakan, Yoohyeon sudah lebih dulu bergerak melakukan serangan pada drone-drone tersebut.

Drone-drone yang bisa menganalisis gerakan dan bisa menembak secara akurat itu tidak cukup cepat bergerak mengambil keputusan sehingga Yoohyeon yang bergerak cepat dapat menghancurkan semua drone itu dalam waktu yang singkat, tidak sampai lima detik, semua drone yang menjadi senjata itu ditebas hancur, dengan beberapa tebasan sekaligus.

“Seperti yang muncul pada data, yang satu ini sangat cepat.” Salah satu dari salinan pria itu bergumam sambil melihat statistik data tentang Yoohyeon yang didapatkan.

“Kita lihat apa dia bisa lebih cepat dari kekuatan kita.”

Saat Yoohyeon baru saja selesai menghancurkan drone-drone, secara tiba-tiba salju yang ada di sekitar sana menggunung lalu membentuk gelombang ombak yang tinggi mencoba menenggelamkan Yoohyeon.

Saat melihat serangan tersebut, Yoohyeon langsung melepaskan beberapa tebasan sekaligus yang mana tebasan-tebasan itu memisahkan gelombang ombak yang muncul, akan tetapi hal tersebut tak berhenti di sana, gelombang ombak salju muncul dari enam arah di sekeliling Yoohyeon, melaju secara bersamaan akan menabrak gadis itu.

Melihat tidak ada celah untuk keluar, Yoohyeon langsung berlari ke arah depan, ombak salju yang tinggi di depannya langsung hancur, ketika terjadi tabrakan seluruh ombak salju, Yoohyeon berlutut didaerah terbuka di mana pada saat itu salju yang bertabrakan mulai berjatuhan membentuk hujan.

Pada detik itulah, Yoohyeon mendapati adanya ratusan salinan Jongho yang memakai pedang, ratusan dari mereka bergerak secara bersamaan, Yoohyeon langsung mengayunkan tebasan yang mana muncul sayatan yang bergerak ke arah pasukan salinan itu, sayangnya, serangan Yoohyeon dihindari oleh mereka, hanya dua dari puluhan pasukan yang terkena serangan.

Saat Yoohyeon akan melanjutkan serangannya, ia sudah terlambat karena pasukan salinan itu sudah tiba. Di tengah hujan salju, Yoohyeon langsung menghadapi semuanya, dalam waktu satu detik, ia berhasil menghindari beberapa serangan, menangkis tebasan-tebasan dari beberapa salinan yang menyerang secara langsung.

Seolah memiliki mata di sekeliling kepal, serangan dari berbagai arah dapat Yoohyeon tangkis dan hindari, tidak hanya dengan tebasan, Yoohyeon juga bisa memukul dan menendang setiap salinan yang menyerang. Meski begitu, itu tetap tidak menjadikan keadaannya menjadi lebih mudah.

“Kau tahu, aku sudah melakukan peningkatan, semua bagian dari diriku sudah jauh lebih baik, bisa menghindari setiap serangan dan melakukan serangan jauh lebih baik dari yang sudah-sudah.” Jongho bergumam dengan begitu yakin,

Yoohyeon sama sekali tidak menanggapi, ia menangkis beberapa tebasan yang berasal dari arah depan, menggerakkan tubuh ke sisi kiri satu langkah menghindari tebasan dari arah belakang, mundur satu langkah lalu memutar badan saat menghindari beberapa serangan sekaligus dari berbagai arah.

“Aku juga bisa mendeteksi dan memperkirakan serangan, semua kloningku tidak akan menyerang satu sama lain.”

Yoohyeon tidak diberi kesempatan untuk beristirahat, ia terus diserang dari berbagai arah oleh puluhan mereka sekaligus, Yoohyeon menenangkan diri, memejamkan mata selama beberapa detik, pada saat itu, tiga salinan langsung menyerang secara bersamaan.

Saat pedang-pedang itu terayun akan mengenai kepala dan pundaknya, dengan cepat Yoohyeon membuka mata, lalu ia lenyap dari tempatnya berdiri sehingga ketiga salinan itu hanya menebas udara kosong. Ketika semuanya sedang bingung dengan Yoohyeon yang lenyap begitu saja, detik berikutnya keadaan di sekeliling sana mendadak dipenuhi oleh asap biru. Sekitar lima puluh salinan dari Jongho lenyap melebur menjadi asap biru.

Di balik salju yang masih turun disertai asap biru yang mengepul di sekitar sana, Yoohyeon berjalan pelan dengan tanpa ekspresi.

“Itu dia.”

Para salinan Jongho langsung berlari menuju ke arah Yoohyeon, sayangnya, kali ini kondisi begitu berbeda, pasalnya meski sudah bergerak terorganisir dan memiliki formasi yang kompak, Yoohyeon tetap bisa menebas beberapa dari mereka.

Setiap tebasan membuat setiap salinan berubah menjadi asap biru yang menyebar di sekitar daerah itu.

Bersamaan dengan terhentinya hujan salju dari tabrakan sebelumnya, Yoohyeon berjalan ke arah satu Jongho terakhir yang masih berdiri.

“Tak bisa dipercaya, kecepatanmu terlalu tinggi.” Jongho bergumam pelan, ia tersenyum masam, sama sekali tidak tampak ketakutan.

Tanpa mengatakan apa-apa, Yoohyeon bergerak, dalam sekejap mata, ia sudah muncul di hadapan Jongho dengan katana sudah terangkat ke atas, akan tetapi saat senjata itu terayun, secara tiba-tiba muncul banyak pedang sekaligus yang menahan tebasan tersebut, beberapa pedang kembali muncul di hadapan Yoohyeon lalu bergerak lurus menyerangnya.

Yoohyeon mundur beberapa langkah sambil menangkis setiap pedang yang memelesat ke arahnya, ia memotong semua pedang yang muncul. Akan tetapi, baru saja selesai dengan pedang-pedang itu, terlihat Jongho sudah memperbanyak dirinya lagi, ada sekitar tiga puluh dari mereka yang sudah muncul lagi.

Belum sempat setiap salinan itu bergerak, tiba-tiba terjadi hujan cahaya yang membuat Yoohyeon menghindar dan melarikan diri dari sana.

Nightmare - Escape the ERA 5th Stories (Dreamcatcher)Where stories live. Discover now