Radesna-23

45 2 0
                                    

Welcome back di lapak Radesna

Ada yang kangen 🤗

Happy reading guys ❤️

*****
Semenjak memasuki bulan Agustus kegiatan belajar mengajar memang sedikit berkurang karena waktunya kebanyakan dipakai untuk mengisi berbagai kegiatan sekolah. Mulai dari lomba gerak jalan, perkemahan Pramuka, latihan paskibra ataupun lomba agustusan yang diadakan oleh anak osis.

Dan hari ini adalah jadwal bagi siswa-siswi SMK 45 untuk mempersiapkan acara karnaval yang diselenggarakan hari Sabtu. Masih ada sisa waktu tiga hari lagi untuk mereka menyiapkan segala sesuatunya. Seperti halnya pasukan marching band yang tengah berlatih di halaman, anak Pramuka yang bekerjasama membuat pionering burung garuda, ataupun anak dari jurusan TKJ yang membuat replika tower dari bambu. Begitupun dengan anak dari jurusan lainnya yang tak kalah sibuk.

Seperti halnya kelas dua belas akuntansi satu yang sedang duduk lesehan dengan berbagai kertas dan kardus berserakan di lantai. Ada yang membuat topi dari uang mainan, replika mesin atm, kalkulator dan slogan bertemakan  Akuntansi. Resna kebagian memotong gardus menjadi kotak-kotak persegi untuk kemudian ditulis dengan bilangan angka dari 0 sampai 9,  tanda penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan lain-lain. 

Nauli yang baru memasuki kelas langsung duduk di samping Resna, "Gue bantuin apa nih?"

"Bantu nulisin angka aja," jawab salah satu temannya.

"Oke sini."

"Nih." Resna menggeserkan hasil potongannya tepat di depan Nauli duduk. Nauli langsung menggoreskan spidolnya pada kertas berwarna coklat tersebut.

"Lo ikut barisan apa sih Na?" tanya Puput.

"Bhinneka."

"Ouh yang pake baju adat ya. Lo kebagian baju adat daerah mana?"

"Aceh." Nauli menegapkan duduknya seraya menyilakan anak rambutnya yang nakal ke belakang. "Resna padahal ditunjuk masuk bhinneka tapi nggak mau. Kalo mau kan bareng sama gue barisnya."

"Gue males pake make up-nya."

"Kenapa? Bukannya rata-rata anak cewek suka ya didandani gitu?"

Resna menghendikkan bahunya, "Gue nggak terlalu suka. Dulu aja waktu wisuda SMP gue nggak make up-an sama sekali."

Nauli menganga, "Hah? Masa sih Res yang bener aja?"

"Iya beneran buat apa bohong."

"Lo kalo berangkat sekolah juga nggak Res?"

"Nggak. Pake pelembab aja jarang itupun kalo inget."

Nauli yang pada dasarnya sangat memperhatikan penampilan seketika tercengang kaget. Setelat-telatnya ia berangkat sekolah saja pasti menyempatkan waktu untuk menggambar alisnya.

Tapi tak bisa dipungkiri Resna itu memang memiliki kulit wajah yang sehat. Selain putih bersih Nauli sanksi temannya itu pernah mengalami fase jerawatan. Wajahnya aja keliatan mulus banget kayak bayi, apalagi bentuk alisnya yang tebal natural. Tidak heran walau tidak memakai apa-apa tetap terlihat cantik. Nauli yang notabenenya cewek aja ngerasa insecure. Pantes aja tuh si Raden sampe tergila-gila sama Resna.

"Ntar gue ajarin make up ketagihan lo Res," ucap Nauli dengan senyumnya.

Detik berikutnya mereka memusatkan perhatiannya pada Bowo yang berdiri di atas kursi sambil membacakan sesuatu dari kertasnya dengan lantang.

"Entri rinduku di kolom jurnalmu, Debetlah rasa cintaku di neraca hatimu, Hingga cintaku setebal laporan keuanganmu. " Temennya yang mendengar sontak ikut tertawa renyah.

RADESNA [On Going]Where stories live. Discover now