Radesna-03

63 24 33
                                    

23. Nauli Putri Ayu
24. Okan Saragih
25. Pipit Anjasmara
26. Puput Anjasmara
27. Resna Parahita Gayatri

Jemari lentik itu terus bergerak ke bawah menyamakan posisinya sesuai dengan nama yang dibaca.

"Pindah kelas lagi." Resna berdecak sebal dalam hati melihat namanya tercantum dalam daftar siswa siswi kelas 12 Akuntansi 1. Itu artinya, ia harus beradaptasi lagi dengan teman baru dan suasana baru. Mungkin bagi murid lain itu hal mudah namun, bagi Resna yang notabenenya anak Introvert berbaur dengan lingkungan baru hal yang sulit baginya.

Dengan segera Resna memundurkan diri menjauh membiarkan murid lain yang bergerombol di depan Mading. Beberapa dari mereka berteriak keras protes karena tidak sebangku dengan teman dekatnya.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah dua Minggu libur kenaikan kelas. Dan tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya karena pembagian kelas yang dilakukan secara acak akibat pergantian wali kesiswaan yang baru.

Resna terus berjalan melewati koridor kelas 11, menaiki undakan tangga menuju kelasnya yang berada di lantai tiga.

Begitu melihat pintu dengan plang kecil menggantung bertuliskan 12 Akuntansi satu, Resna melangkah masuk dan ternyata di dalam sudah ramai oleh murid lain. Resna mengedarkan pandangannya, mencari bangku kosong untuk ditempatinya. Dan pilihannya jatuh pada bangku dibarisan ke-tiga dekat jendela.

Sudah lima belas menit ia duduk, Resna hanya diam sibuk mengamati wajah teman barunya. Sebagian besar penghuni kelas ini adalah kumpulan anak-anak ambis, aktif berorganisasi, dan terkenal akan kepintarannya. Jadi, wajar saja Resna merasa sedikit was-was masuk kelas ini. Apalagi dirinya yang hanya memiliki kapasitas otak pas-pasan. Ia tidak yakin bisa bersaing dengan teman barunya untuk setahun ke depan ini.

Resna mengeluarkan hpnya dari saku jas almamaternya, memilih menyelesaikan bacaan novelnya untuk menghilangkan bosan sampai suara seseorang membuatnya terpaksa mendongakkan kepalanya.
Menemukan seorang gadis dengan rambut panjang diikat tinggi berdiri di samping mejanya.

"Resna, lo duduk sendirian? Gue duduk sini ya." Izin gadis itu. Panggil saja namanya Okta. Dia adalah salah satu teman sekelas Resna saat kelas 10.

Resna menoleh sekilas pada kursi sampingnya yang kosong sebelum mengangguk mengiyakan, "Duduk aja." Tambahnya kemudian.

"Thanks." Okta tersenyum lebar, mendudukkan bokongnya sembari menaruh tasnya di atas meja.
"Resna lo nggak ada janjian duduk bareng sama temen lo yang lain kan?"

"Nggak kok."

"Syukur deh. Kirain lo mau sama temen yang lain."

"Lagian kenapa di pindah segala sih orang sekolah tinggal beberapa bulan aja. Nggak sampe setaun kan sayang banget tau jadi pisah sama besti gue."

Resna mengangguk setuju, "Iya gue juga sebenernya males pindah kelas lagi."

"Dulu lo Akuntansi berapa sih Na?"

"Ak 4."

"Bareng sama siapa lagi disini?"

"Apanya?"

"Itu temen lo yang dulu waktu kelas sebelas bareng sekarang bareng lagi berapa anak?"

"8 anak kalo nggak salah."

"Siapa aja?"

"Pipit, Nauli, lainnya nggak tau deh siapa lagi gue lupa."

"Bukan lupa lo mah tapi nggak tau." Ucap Okta gemas.

Resna hanya terkekeh pelan sambil mengangguk setuju. Dia memang sependiam itu hingga nama teman sekelasnya saja ia tidak hapal.

Pembicaraan keduanya berhenti sampai situ karena Okta dipanggil salah satu temannya untuk ikut tik tok an. Resna pun kembali terdiam, ia tidak berniat berkenalan dengan teman barunya yang lain. Menyenderkan kepalanya ke dinding sambil bermain hp. Sampai tidak lama kemudian seorang guru masuk diikuti beberapa anak cowok sekelasnya yang sepertinya sengaja masuk kelas menunggu guru masuk.

RADESNA [On Going]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon