BAB 18

24 8 0
                                    

"Mama, kita main yuk !"

"Main apa Vanya ? Ini kan sudah malam, Vanya bobo yaa," Ucapku pada Vanya, aku mengusap-usap Vanya ditempat tidurnya sekarang supaya cepat tidur, karena hari sudah malam.

"Berarti mainya besok aja ya ?"

"Ya Vanya, besok kita main bola lagi yaa kaya kemarin-kemarin, kalau sekarang Vanya harus bobo, udah malem kaan," Ucapku sembari tersenyum.

"Oke, sekarang Mama bacain aku cerita dong, aku pengen Mama ceritain sesuatu supaya Vanya bisa tidur," Ucap Vanya, dia memelukku dengan erat, walaupun sepertinya sudah mengantuk sekali.

"Boleh, Vanya denger yaa,"

Aku menceritakan kisah tentang pahlawan super yang menyelamatkan banyak orang, Vanya mendengarkan ceritaku, tetapi sepertinya sekarang Vanya sudah tidur dipelukanku, aku melepaskan pelukan Vanya dengan pelan-pelan.

Kemudian aku mencium pipi chubby Vanya yang begitu menggemaskan.

CKLEKKK !

Suara bukakan pintu kamar terbuka, ternyata dijam 21.30 Tuan Nick baru pulang dari bekerja, aku segera keluar dari kamar Tuan Nick, aku tidak ingin lama-lama dikamar ini, tapi seperti biasanya, Tuan Nick memegang tanganku dan menyuruhku untuk tetap dikamar sebentar.

"Ada apa Tuan ? Biarkan aku istirahat sekarang," Ucapku, dengan raut wajah yang kesal, karena memang kesal dengan Tuan Nick, tidak bisa saja tidak menggangguku lagi.

"Ya ya, kamu akan istirahat Ratih," Ucap Tuan Nick, dia dengan percaya dirinya membuka bajunya dihadapanku, tapi aku langsung membalikan badanku, huh ! Menyebalkan sekali dia, sudah berapa kali dia menunjukkannya seperti itu lagi kepadaku.

"Kau ini, ingin mengatakan apa Tuan ? Aku disini bukan untuk melihat pertunjukanmu yang sedang berganti baju," Jawabku dengan nada sedikit ketus.

"Pertama, Terimakasih...karena kamu telah menjaga anaku Vanya," Ucap Tuan Nick.

"Ya aku sudah tahu, lalu apa ?"

"Jangan bertele-tele Tuan," Ucapku, menjengkelkan sekali, Tuan Nick malahan tersenyum kepadaku. Apa maksudnya ? Aneh sekali.

"Kau boleh melihat kedepan, aku sudah berganti pakaian," Ucap Tuan Nick.

Aku langsung membalikan badan menghadap Tuan Nick.

"Aku harus apa, sekarang ?"

"Ya, bisakah sekarang...kamu memijat badanku yang pegal-pegal Ratih, kumohon....." Ucap Tuan Nick, Entah kenapa Tuan Nick seperti tersenyum licik kepadaku, aku tidak tahu apa artinya.

"Apa !"

"Jangan bercanda Tuan ?" Ucapku dengan muka yang sudah sangat serius, tapi Tuan Nick sebaliknya, dia tertawa kecil menatapku.

"Tugasku disini hanya merawat Vanya, tidak lebih Tuan, dan sekarang aku sudah lelah, aku ingin istirahat, apa kamu tidak bercanda Tuan ?" Tanyaku heran.

"Jadi, kamu mau membantah aku, Ratih ?"

"Bukan begitu, tapi......" Ucapku, yang terhentikan dengan suara tawa Tuan Nick, itu semakin membuatku kesal denganya, kadang ketika dia sedang serius, maka benar-benar sangat serius.

"Ha-ha-ha."

Sekarang Tuan Nick bercanda seperti benar-benar bercanda, terkadang aku bingung dengan sikap Tuan Nick yang spontan, seperti yang terjadi sekarang ini, semuanya bisa terjadi tiba-tiba, sebenarnya apa yang sekarang ini dia inginkan ?

"Tidak Ratih, aku hanya bercanda saja," Ucap Tuan Nick, sekarang raut wajah Tuan Nick berubah menjadi serius, ya seperti inilah Tuan Nick.

"Kau sangat menyebalkan, Tuan. Ini tidak lucu Tuan bagiku," Ucapku, aku sebenarnya sudah enggan untuk mendengarkan Tuan Nick yang berbicara lagi kepadaku, akan tetapi karena Tuan Nick adalah majikanku, ya aku harus mendengarkannya juga.

SRI RATIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang