BAB 11

40 10 0
                                    

Selamat datang Jakarta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat datang Jakarta.....

Aku siap untuk menjalani kehidupan di Kota Jakarta.

Katanya Jakarta itu Kota The Big durian...

Jakarta itu ya Kota metropolitan...

Jakarta itu ya Kota Bajaj...

Hem. Ya itu yang aku tahu saja tentang Jakarta.

Ibu dari Negara Indonesia, eh maksudku Ibukota Negara Indonesia.

Mungkin sekarang sudah mulai Musim hujan saja, sekarang hujan telah datang turun ke jalanan, udara semakin terasa dingin sekali hingga menembus ke kulitku disertai dengan petir yang menyambar ke langit dan juga angin yang datang dengan kencangnya berhembus, hari juga semakin petang, sebentar lagi Malam akan segera tiba, hujan menemani kesedihan yang sekarang aku rasakan.

Kesedihan karena aku berpisah dari keluargaku dan yang kedua adalah aku sangat merindukan sosok Mas Ardi disampingku, aku ingin Mas Ardi sekarang berada disini bersamaku, andai saja itu bisa, tetapi semua itu hanya bayangan saja yang ada dalam pikiranku.

Katanya, sebentar lagi aku akan segera sampai di Jakarta, nyatanya masih terasa masih sangat lama sekali, yang aku lakukan di dalam Mobil hanyalah memandang ke arah luar jendela Mobil.

Setidaknya aku bisa merasakan ketenangan akan rintik hujan yang turun, aku senang dan merasakan ketenangan ketika mendengar suara rintik hujan, hingga akhirnya aku tertidur lelap bersandar di Kaca Mobil, karena mataku sudah tidak sanggup lagi untuk membuka kembali, biarlah aku tidur dalam ketenangan ini, aku butuh itu.

Berjam-jam dan.....

Aku dibangunkan oleh Pak Sopir yang menyetir Mobil ini dengan menepuk bahuku sambil mengucap kata Mba kepadaku, tentu saja aku bangun dari tidurku yang terlelap, memang nikmat sekali aku bisa tidur dengan lelap, hujan juga sudah berhenti.

Hingga aku mengucek kedua mataku dan terlihatlah rumah mewah bak seperti Istana yang tidak pernah aku lihat dalam hidupku.

Aku terpesona dengan kemegahan Rumah itu, tapi yang aku herankan tentang Rumah mewah itu adalah kenapa Rumah itu terlihat sunyi sekali ya, aku baru sadar bahwa inilah tempat aku bekerja sekarang, yaa.

Sekarang aku sudah sampai di tempat ini juga, aku telah sampai di Kota Jakarta tepatnya pada pukul 19.35 WIB, ada rasa tersendiri ketika aku sampai di depan Rumah megah ini, rasa gugup, gelisah bahkan ada rasa takut tapi senang juga.

Hingga akhirnya aku diantar masuk ke dalam Rumah megah ini oleh Satpam yang menjaga di gerbang pintu masuk Rumah ini, Satpam itu terlihat seperti curiga kepadaku, padahal aku sudah menjelaskan padanya bahwa aku akan bekerja di Rumah ini, wajahnya terlihat menyeramkan bagiku ketika Satpam itu melirik ke arahku.

SRI RATIHWhere stories live. Discover now