Prolog

123 23 4
                                    

Uang.....

Uang.....

Uang.....

Semuanya tentang Uang bukan ?

Semuanya adalah Tentang Uang dan Harta. Ku Menatap Kaca Jendela dari luar, beginilah hidupku yang penuh dengan tekanan luka.

Runtuh sudah harapanku untuk melanjutkan jenjang sekolah di SMA, aku mengalah untuk pergi dari rumah, ini demi kedua orangtuaku, ini demi adiku, ini demi keadaan ekonomi, ini demi untuk menjaga kedamaian di keluarga kecilku.

Semua aku lakukan demi mereka semua, aku harus mengerti kondisi keluargaku untuk saat ini, kebahagiaan adalah yang utama untuk sekarang.

Cukup sampai di SMA saja.

Semua impian harus terkubur dalam-dalam hanya dalam bayangan saja, biarlah aku pergi meninggalkan mereka semua yang ada di Rumah.

Kebahagiaan sekarang ini adalah tentang uang, dan aku haru bisa mendapatkan uang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Aku mengalah untuk pergi merantau jauh dari keluarga.

Lelah hati, pikiran, badan, batin, Bapak dan Ibu selalu saja bertengkar, kadang mereka tidak bisa mengontrol kemarahan.

Aku juga mengalah supaya adiku tetap sekolah, aku meninggalkan cinta di sini.

Belum lagi ketika penyakit Bapakku yang kambuh lagi kadang semuanya menjadi terlalu rumit, aku harus menanggung semuanya sendiri, aku harus menjadi punggung keluarga, Bagaimana aku menjalani hidup ini dengan tenang ?

Apakah semua ini akan tetap baik-baik saja ?

Dunia memang terlalu kejam untuku, kadang aku menangis dalam kesendirian, meratapi sebuah hidup, ibarat aku berjalan sendirian dalam kegelapan, aku butuh sebuah rangkulan, aku butuh tangan dan pundak untuk menemaniku.

Biarlah hidup ini berjalan bagaikan alir yang mengalir, semuanya aku jalani apa adanya dan selalu aku mensyukuri apa yang Tuhan berikan kepadaku.

Tuhan selalu ada dimanapun kamu berada, percayalah semua akan baik-baik saja.

Sekarang kamu mungkin merasakan kesedihan dan kemarahan, tapi kebahagiaan selalu ada di belakang, menunggumu untuk tersenyum.

Sekarang kamu mungkin merasakan kesedihan dan kemarahan, tapi kebahagiaan selalu ada di belakang, menunggumu untuk tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Follow Dwiraland
Karya asli ke 2 Dwiraland

Jangan lupa juga baca ceritaku yang berjudul : PORTAL CINTA MENUJU BELANDA

SRI RATIHWhere stories live. Discover now