BAB 12

32 9 0
                                    

Cuzz, langsung baca ceritanya, guys...


🍂

Sebelum aku bisa melihat wajah Pria itu, dia sudah membalikkan wajahnya kearahku, tapi diriku malah berteriak histeris namun aku masih bisa mengontrol suaraku agar tidak berteriak terlalu kerasa dengan menutup wajah dan juga mulutku dengan kedua tanganku.

Lalu Pria itu menjepit diriku di dinding tembok kamar, ketika aku mulai membuka tanganku yang menutup wajah, aku sangat terkejut ternyata Pria itu adalah orang yang beberapa Bulan lalu pernah bertemu denganku, yah dia ternyata adalah Tuan Nick.

Aku bertanya-tanya kenapa bisa Tuan Nick ada disini, apa ternyata inilah Rumah yang ditinggali oleh Tuan Nick dan apakah Tuan Nick adalah anak dari Nyonya Sevani atau Bu Sevani,

Dan Tuan Nick juga sepertinya masih ingat dengan diriku tapi mungkin dia berusaha mengingat diriku dengan menatap wajahku lama-lama.

Tapi dia masih menjepit tubuhku, lalu dia menatapku dengan pandangan yang tajam.

"Bagaimana dia bisa ke kamarku, sialan !" Batinku.

"Tu...tuan Nick ?!" Ucapku dengan nada gugup, karena bagaimanapun aku juga sedikit takut dengan Tuan Nick, aku takut dia akan berbuat macam-macam kepadaku, karena dia sedang dalam keadaan mabuk berat, dan aku masih mengingat jelas akan Tuan Nick yang telah mengambil keperawanan diriku.

Ya walaupun itu karena keinginan diriku sendiri, sangat jelas sekali wajah Tuan Nick, aku juga teringat akan kata-kata Tuan Nick beberapa bulan yang lalu.

"Kamu siapa ?" Ucap Tuan Nick, kemudian dia mendekatkan wajahnya, hingga menyentuh ujung hidungku, aku tidak tinggal diam.

Aku melepaskan diri dari Tuan Nick dan menyingkirkan tanganya yang sedikit jahil itu karena menyentuh wajahku.

"Jangan macam-macam ya Tuan Nick, sekarang juga kamu keluar dari kamar ini," Ucapku dengan nada ketakutan, tapi sembari aku mendorong Tuan Nick dengan tanganku untuk segera keluar.

"Apa ? Kenapa...kamu tahu Namaku hah ?!" Tuan Nick menghentikan langkahnya yang akan keluar dari kamarku, dia kembali menatap wajahku dengan ekspresi wajah yang bingung.

Kuakui wajahnya memang sangat tampan, bahkan mataku tidak berkedip ketika Tuan Nick menatapku, matanya tajam, hidungnya mancung, dan rahangnya begitu tegas.

Aku berusaha menepis pikiranku bahwa aku mengaggumi ketampanan Tuan Nick, dia kembali mendekati diriku dengan perlahan, dan aku benar-benar ketakutan ketika Tuan Nick mendekati diriku.

Lalu dia menjepit tubuhku kembali ke dinding tembok, tanganya begitu kekar dan kuat memegang pinggangku, aku berusaha melepaskan diri kali ini, tapi aku tetap tidak bisa.

Bagaimanapun tenaga seorang Pria lebih tangguh dan kuat dari seorang wanita.

Apakah aku pasrah ? Tentu saja tidak, aku sekuat tenaga melepaskan diri dari Tuan Nick, yang aku lakukan hanya sia-sia, dia kembali mendekatkan wajahnya sangat dekat kewajahku.

Lalu membisikkan sesuatu ditelingaku yang membuat seluruh tubuh ini terasa gemetar dan merinding mendengarnya, seolah seperti hipnotis saja kata-kata itu, aku tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.

SRI RATIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang