BAB 30: HOSPITAL

59K 5.9K 114
                                    

Message for you all: Jangan begadang, tidur bisa meningkatkan kualitas hidupmu

_

Arnov menatap tajam langit-langit ruangan VIP rumah sakit yang ia tempati. Tangannya mengepal kuat kala mengingat kejadian tadi, jika dirinya tidak bergerak tepat waktu sudah dipastikan jika penyesalan akan menghantamnya.

Flashback

Lia menghadap ke arah danau dengan posisi membelakangi suaminya, ia menghirup udara yang begitu segar dan menenangkan.

Arnov tersenyum tipis melihat istrinya, ia tahu jika Lia tengah malu karena ucapannya tadi. Pria itu mengerutkan dahinya kala instingnya mengatakan jika ada sesuatu yang mengintai. Ekor matanya melirik ke arah kiri, di mana sebuah ujung pistol mengarah pada orang yang berada di depannya.

Pria itu memeluk istrinya dari belakang seolah menyembunyikan tubuh kecil Lia dengan badannya. Mata tajam Arnov melirik sekitar, ia berkedip beberapa kali pada para bodyguard yang mengawasinya dari kejauhan.

Para bodyguard yang mengerti dengan kode yang diberikan oleh tuannya pun segera bergerak, namun sang penembak langsung meloloskan pelurunya pada target, hingga....

Dor

Akhhhhh

Peluru itu mengenai lengan kiri Arnov yang ia jadikan sebagai pelindung istrinya.

Para bodyguard yang melihat itu lantas menangkap pelaku penembakan dan membawanya ke tempat biasa.

Pria yang terbaring di hospital bad itu mengusap wajahnya dengan kasar, ia segera mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada Leo.

Leonardo

Cari tahu tentang Ellard Seranio

Ia meletakkan kasar ponselnya di nakas, Arnov mencengkeram sprei-nya hingga kusut. Entah mengapa amarahnya menguar, dirinya menatap pintu ruangan yang tak kunjung di buka oleh seseorang.

"Lia" geram Arnov, ia merasa jika istrinya sangat lama.

Arnov mencabut paksa jarum infus yang menancap di punggung tangannya, benda itu sangat menganggu dan tidak berguna, menurutnya. Ia mengusap kasar darah yang mengalir dari punggung tangannya.

Pria itu berjalan dengan tegap menuju pintu seolah-olah dirinya bukan pasien rumah sakit ini.

Ceklek

Pintu di buka terlebih dahulu oleh wanita cantik yang tengah menenteng sebuah plastik berlogo restoran ternama.

"Loh, kok kamu bangun sih?" omelnya sembari menuntun Arnov menuju hospital bad.

"Ini lagi infusnya di copot, lihat darahnya keluar kan. Sayang kamu itu harus diam, anteng dan jangan banyak gerak, okay" nasihatnya sambil membantu pria itu untuk bersandar di ranjang.

"Aku panggilin dokter dulu."

Arnov mencekal lengan istrinya, ia mengangkat tubuh mungil itu ke atas pangkuannya.

"Di sini aja, pengen cium kamu soalnya" ujar Arnov dengan suara berat.

Ia menghirup leher putih istrinya yang begitu wangi dan candu.

"Arnov nanti ada yang masuk" ucap Lia dengan lirih, lalu menjauhnya wajah suaminya dari lehernya.

Pria itu menenggelamkan wajahnya pada dada istrinya, beberapa kali ia mencium dan menggesekkan hidungnya.

"Empuk banget, jadi pengen" ucapnya sembari menatap istrinya yang tengah malu.

Lia memalingkan wajahnya yang memerah, sialan, Arnov benar-benar tidak tahu tempat.

"A-aku lapar, bukankah kamu juga belum makan?" Lia mengalihkan pembicaraan suaminya.

Ia melompat turun dari pangkuan Arnov yang begitu berbahaya, Lia mulai mengeluarkan menu makanan yang dirinya beli di suatu restoran ternama. Arnov menatap tajam gerak-gerik istrinya, ia begitu kesal dengan penolakan yang di berikan Lia.

"Sayang"

Lia menghiraukan panggilan suaminya, ia lebih fokus pada menu makanan yang berada di hadapannya.

Arnov yang diabaikan merasa geram, lihat saja hukuman yang akan menanti istri mungilnya itu.

"Honey, come here" perintah Arnov membuat Lia cemberut.

"Arnov aku tengah menyiapkan makanan untuk kita, apa kau tidak melihatnya?" Lia menatap Arnov dengan wajah cemberut bercampur kesal.

"Sebentar lagi aku akan menyuapimu."

Arnov tak bersuara lagi, ia memperhatikan apa yang Lia lakukan.

Wanita itu menghampiri suaminya yang tengah bersandar di hospital bad, Arnov mengambil alih seporsi makanan yang berada di tangan Lia. Kali ini ia yang akan menyuapi istri tercintanya.

"Arnov, biarkan aku yang menyuapi mu."

"Tidak. Duduk di sini" titah Arnov membuat Lia naik ke atas ranjang rumah sakit itu.

Arnov mulai menyuapi istrinya, ia tersenyum tipis melihat Lia yang begitu lahap memakan makanannya. Pria itu mengusap sudut bibir istrinya yang sedikit berminyak, sungguh menyenangkan melihat pemandangan seperti ini.

"Sayang, apa kau memiliki seorang saudara?" tanya Arnov sembari menyuapkan makanan pada istrinya.

Dahi Lia mengernyit, bukankah seharusnya Arnov mengetahui semua silsilah tentang dirinya. Oh ayolah! Mencari informasi tentang dirinya tidak sesulit itu apalagi untuk orang seperti Arnov yang memiliki banyak kekuasaan.

"Bukankah kau tahu jika aku anak tunggal."

Arnov tersenyum tipis, ia mengecup pelipis istrinya dengan sayang.

"Aku hanya bercanda."

Lia menggeleng pelan, entah apa yang merasuki suaminya hingga bisa bercanda seperti ini.

"Kau sangat aneh, tidak biasanya manusia kaku sepertimu bisa bercanda."

_

Terimakasih ✨

Maaf semua part ini sedikit

Mulai hari ini akan update rutin lagi

Yuk kunjungi dan follow IG: wp.tantriii

Coba tebak siapa Ellard Seranio?

Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

ARNOVEA: Second Life His Wife Where stories live. Discover now