New York, 08.15 p.m
Lia membereskan meja kerjanya, malam ini ia lembur sebab permintaan konsumen yang begitu melonjak. Tadi, dirinya sudah mengirim pesan pada Arnov tapi entah mengapa pria itu tidak membalas pesannya. Tidak seperti biasanya.
Ia berpamitan pada Leria dan beberapa karyawan lainnya, malam ini Lia pulang sendiri. Dirinya menyuruh para bodyguard Arnov untuk mengikutinya dari belakang.
Mr.Money🥰
Sayang, aku menyetir sendiri malam ini
Kamu jangan marah ya
Cuma untuk malam ini aja
Lia kembali menyimpan ponsel miliknya ke dalam tas, ia mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Malam ini jalanan terlihat sangat ramai tapi entah mengapa saat dirinya lewat jalanan terlihat lebih longgar dan beberapa kendaraan menyingkir seolah memberinya jalan.
Melihat itu, Lia mengendikkan bahunya acuh mungkin ini keberuntungan untuknya lagipula memudahkan dirinya untuk segera sampai mansion.
Beberapa menit berlalu, kini Lia sudah memasuki gerbang mewah mansion suaminya. Ia memberikan kunci mobil pada bodyguard agar memasukkannya ke garasi.
Bunyi ketukan heels terdengar di ruang utama mansion, Lia melihat beberapa pelayanan yang menyiapkan makan malam. Kepala pelayan menghampiri Lia lalu mengambil tas milik nyonya-nya dan mengikutinya dari belakang.
"Apa Arnov sudah pulang?" tanya Lia pada kepala maid yang bernama Ella.
"Sudah nyonya. Sekarang tuan berada di ruang kerja."
Wanita itu melepaskan heels-nya dan mulai menuju kamar mandi, ia membiarkan Ella untuk menyimpan tas dan sepatu heels miliknya.
Lia keluar dari kamar mandi dengan wajah segar, ia memakai sandal bulu dan drees tidur kain satin berwarna putih. Melihat jam yang berada di nakas Lia mengernyitkan keningnya heran, tidak seperti biasanya Arnov berada di ruang kerja hingga selarut ini. Biasanya pria itu tidak bisa jauh-jauh darinya.
Setelah menyisir rambut Lia berniat menyusul Arnov yang berada di ruang kerja. Tanpa mengetuk, wanita cantik itu membuka pintu ruangan kerja suaminya.
Terlihat Arnov yang masih mengenakan kemeja putih berkutat dengan laptop dan beberapa berkas. Lia menghampiri suaminya yang terlihat tidak menyadari kehadirannya.
"Arnov, apa kau masih memiliki banyak kerjaan?" tanya Lia sembari mengelus punggung lebar suaminya.
Arnov tetap fokus pada berkas yang ada di tangannya, ia tidak menjawab ataupun menanggapi pertanyaan Lia.
Wanita itu menatap Arnov yang terlihat begitu fokus, entah mengapa ia merasa jika malam ini Arnov tidak seperti biasanya.
"Sepertinya kau terlalu fokus hingga tidak sempat menjawab pertanyaan ku."
Mendengar itu, Arnov menghentikan kegiatannya. Ia menatap datar istrinya yang tengah berdiri di sampingnya. Lia menangkup wajah tampan suaminya.
"Kau kenapa? Apa kau marah?."
Arnov menyingkirkan tangan kecil istrinya yang menangkup wajahnya, ia kembali fokus pada berkas yang ada di tangannya.
YOU ARE READING
ARNOVEA: Second Life His Wife
Teen FictionSecond Life Story Emilia Seraphine menangis tersedu-sedu kala dirinya semakin tenggelam dalam kabut gelap dan kobaran api. Di akhir hidupnya ia baru saja melihat suaminya menikah dengan sahabat terbaiknya, Alana Carolline. Andai saja Lia tidak terla...