BAB 28: LOST KITTEN

65.6K 6.4K 796
                                    

Suasana mansion mewah itu terlihat begitu sepi, hanya ada beberapa maid yang berlalu lalang untuk bekerja. Arnov mengedarkan pandangannya ke sekeliling berharap orang yang ia cari segera menampakkan batang hidungnya. Pria itu menatap tajam seorang maid muda yang lewat di depannya dengan menunduk.

"Dimana istriku?" suara berat itu mengalun begitu mengerikan di telinganya.

"A-anu tuan, i-itu nyonya ada di atas" jawabnya dengan gugup, maid itu tetap menunduk ke bawah tetapi tatapannya mengarah pada kaki Arnov yang terbalut sepatu pantofel hitam.

"t-tuan an_"

"Arnov, kau sudah pulang" sambut Lia yang berada di tangga paling atas sembari membawa mangkok tempat makan kucingnya.

Melihat istrinya yang turun menggunakan tangga membuat Arnov ingin marah, tetapi memandang binar bahagia itu membuatnya tak tega. Pria itu hanya berdiam di tempat, menunggu istrinya untuk menghampirinya.

Sesekali Arnov melirik maid muda yang tidak beranjak dari tempatnya.

"Kau pergi dari sini" perintah Arnov memberikan tatapan tajam pada maid itu.

"i-itu tuan an_"

Arnov menatap tajam maid tersebut, berani sekali wanita ini melawan perintahnya.

"Apa kau tuli?" tanya Arnov begitu sarkas membuat maid itu segera pergi.

Saat sampai di ujung tangga paling bawah, Lia menjatuhnya mangkok yang berisi makan kucing sembari menutup mulutnya tak percaya. Tatapan matanya jatuh pada noda merah di bawah sepatu pantofel milik Arnov.

Lia tiba-tiba bersimpuh di hadapan Arnov membuat pria itu kebingungan panik.

"Sayang ada apa?."

Wanita itu mendongak dengan mata yang memerah berlinangan air mata.

"Singkirkan kaki mu, Arnov."

Arnov menatap ke bawah, ia membelalakkan matanya melihat cairan merah yang mengalir dari bawah sepatunya. Pria itu spontan mundur.

Lia menangis dengan kencang melihat anak kucing yang baru ia beli sudah mati sebab diinjak oleh Arnov.

Bahkan organ-organ kucing itu sudah keluar karena terlalu lama diinjak oleh pria itu.

Tangisan Lia semakin kencang, tadi saat pulang bekerja ia mampir ke sebuah pet shop untuk membeli anak kucing. Dirinya sudah menginginkan anak kucing sejak dua hari yang lalu tujuannya agar Leo memiliki teman baru. Tapi belum sampai 24 jam kucing yang ia beli sudah tiada.

Arnov melempar tasnya kesembarangan arah, ia memeluk istrinya yang menangis.

"Maafkan aku sayang, aku benar-benar tidak melihatnya."

Lia berontak dalam pelukan Arnov, wanita itu terduduk di lantai dingin dan menendang-nendang ke arah suaminya.

"Arnov jahat aku nggak suka" teriak Lia menepis tangan Arnov yang akan meraihnya.

"Aku akan membelikannya lagi, hm. Kau ingin berapa dua atau lima?" tanya Arnov membujuk istrinya, ia merasa tidak tega melihat Lia yang terduduk di lantai dingin.

Wanita itu menggeleng ribut, "Nggak mau."

Arnov menghela nafas kasar, tangan kekarnya meraih tubuh istrinya dan mengangkatnya untuk membawanya ke kamar. Ia semakin mengeratkan pelukannya pada Lia karena istrinya tengah berontak di gendongannya.

"Arnov turunkan aku" teriak Lia yang dihiraukan oleh suaminya.

Arnov memangku istrinya di atas kasur, pria itu mengusap lembut punggung sempit Lia. Ia mengecup puncak kepala Lia dengan sayang.

Pria itu menangkup wajah Lia agar berhadapan dengannya, ia menyatukan dahinya dengan dahi istrinya. Jari jempolnya menghapus lelehan air mata yang ada di pipi Lia.

"Aku minta maaf, aku benar-benar tidak melihatnya" ujar Arnov dengan tulus.

Lia mengangguk pelan, ia mengusap pipinya yang basah. Wanita itu menjauhkan wajahnya dari Arnov.

"Kau harus membersihkan diri" ucapnya pada Arnov lalu membaringkan tubuhnya di kasur dengan posisi membelakangi suaminya.

Pria itu mengusap wajahnya kasar, ia bergerak untuk mengusap surai madu istrinya. Bibirnya mengecup pelan dahi istrinya.

"Aku mencintaimu."

_

Kejadian semalam membuat Arnov tidak tenang pasalnya Lia masih murung dan tidak banyak bicara padanya. Seperti pagi ini, wanita itu langsung keluar kamar setelah menyiapkan pakaiannya.

Ia segera turun untuk mencari keberadaan istrinya.

Menuju ruang makan Arnov bertemu dengan salah satu maid yang terlihat sangat ketakutan.

"T-tuan itu nyonya sedang memasak di dapur" ujarnya pada Arnov dengan tubuh yang bergetar.

"Kenapa kau tidak melarangnya, bodoh" Arnov meninggalkan maid tersebut dan menyusul istrinya ke dapur.

Pria itu melihat gerak-gerik istrinya dari belakang, ia menatap khawatir dengan kegiatan yang wanitanya lakukan. Arnov memeluk pinggang istrinya dari belakang, dia menumpukan dagunya di pundak istrinya sesekali mencium pipi putih itu.

"Kau sedang memasak?" tanya Arnov basa-basi.

"Hm. Kau tidak marah?."

Arnov tak menjawab, ia mengambil alih sotil yang berada di tangan istrinya.

"Biar aku yang membantumu."

Lia menggeleng tak setuju, "Tidak usah, kau akan bau jika berada di sini."

"Tunggulah di meja makan."

Arnov tak mengindahkan ucapan istrinya, ia mengambil posisi di depan Lia agar istrinya tidak terkena cipratan minyak panas.

"Biarkan suamimu ini membantu istrinya yang nakal" ujar Arnov lalu mencium sekilas kening istrinya.

"Kau yang nakal, kau lupa tadi malam sudah membunuh kucingku" marah Lia sembari berkacak pinggang.

Arnov mengangguk, "Aku memang bersalah sayang, tapi aku benar-benar tidak sengaja."

"Kau mau membelinya lagi?" tanya Arnov.

Lia menggelengkan kepalanya.

"Arnov" panggil Lia.

"Hm, kau menginginkan sesuatu?" tanya Arnov seakan mengerti jalan pikir istrinya.

Lia mengangguk pelan membuat Arnov kembali mencium dahi istrinya.

"Katakan"

"Ingin membeli bunga" ujar Lia menatap pergerakan Arnov yang masih berkutat dengan masakan buatannya.

"Baiklah, permintaan dikabulkan. Mau pergi setelah ini?."

"Iya, aku akan menunjukkan tempatnya padamu."

Arnov mencium pipi istrinya dengan gemas, "Baiklah."

Pria itu meniriskan masakan yang sudah matang lalu memindahkannya ke wadah.

Ia merangkul bahu istrinya, "Ayo sarapan."

Lia mengikuti ajakan suminya, Arnov benar-benar suami idaman untuk semua wanita. Namun sayangnya, ia yang paling beruntung karena mendapatkan cinta dan kasih sayang dari pria ini.

_

Terimakasih ✨

Jangan lupa vote dan komen

Kunjungi akun IG: wp.tantriii untuk mendapatkan update menarik tentang cerita ini.

Tenang semuanya santai, konflik yang terjadi bakalan menyenangkan kok

Yuk komen sebanyak-banyaknya di sini

Spam emot '😻' ini dong

Tim happy end👈

Atau

Sad end👈

Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

ARNOVEA: Second Life His Wife Where stories live. Discover now