BAB 35: IS THIS REAL?

52K 5.4K 1.3K
                                    

Yuk komen pembaca ARNOVEA dari kota mana aja

Happy Reading

_

Lia memandang binar sebuah kotak besar yang berada di ranjang, ia mengabaikan suaminya yang tengah memandangnya dengan tajam. Wanita itu seolah-olah melupakan permintaannya tadi, yang hampir membuat Arnov jantungan.

Bagaimana tidak, Lia yang hampir tidak pernah bertegur sapa dengan Leo tiba-tiba ingin bertemu dengan pria menyebalkan itu. Tentu saja Arnov sangat geram dengan permintaan tak masuk akal istrinya.

"Kau memberikanku jam tangan couple" pekik Lia dengan girang, ia terlihat begitu senang.

Wanita itu mencoba jam tangan berwarna abu-abu yang nampak elegan, ia terkikik geli menurutnya jam tangan ini begitu lucu.

Wanita itu mencoba jam tangan berwarna abu-abu yang nampak elegan, ia terkikik geli menurutnya jam tangan ini begitu lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih suamiku, aku sangat menyukai hadiahnya."

Melihat antusiasme istrinya, kekesalan Arnov perlahan mereda ia tersenyum tipis lalu merentangkan kedua tangannya.

Lia dengan senang hati masuk ke dalam pelukan hangat suaminya. Ia menduselkan wajahnya di dada bidang Arnov yang begitu nyaman. Sesekali dirinya mengecup dada Arnov yang sedikit terekspos sebab kancing atasnya terbuka.

Arnov menggeram pelan dengan tindakan istrinya, tidak tahukah Lia jika tindakannya itu sangat berbahaya.

"Sayang" geram Arnov membuat Lia mendongak lucu.

Pria itu menekan kedua pipi istrinya hingga bibir Lia mengerucut lalu menciumnya berkali-kali. Lia berusaha menghentikan aksi suaminya sebab gejolak aneh di perutnya kembali datang.

Ia melepaskan pelukannya lalu berlari ke arah kamar mandi.

Huek

Huek

Huek

Lia kembali muntah-muntah seperti tadi, semua makanan yang ia makan terbuang sia-sia. Arnov menghampiri istrinya dengan perasaan khawatir, ia mengusap punggung Lia dengan lembut.

"Aku akan menelepon dokter."

Lia mencegah suaminya, ia merasa jika ini bukanlah hal serius.

"Tidak perlu, sepertinya masuk anginku belum terlalu sembuh."

"Jangan keras kepala sayang, menurutlah pada suamimu."

Pria itu menggendong istrinya ke atas ranjang, ia membaringkan Lia dengan lembut. Arnov meraih ponsel barunya lalu menelepon dokter Jane untuk datang ke mansion-nya.

Arnov mengusap dahi istrinya, "Kenapa kau selalu muntah saat aku cium?."

Lia memukul lengan suaminya, "Ucapan mu sangat frontal."

"Memangnya kenapa di sini hanya ada kita berdua, lagipula ini pembicaraan wajar untuk suami istri" balas Arnov sembari mencium pelipis istrinya.

"Lupakan itu. Arnov, kau belum menceritakan kejadian penembakan beberapa hari yang lalu, kan?" Lia kembali menanyakan hal itu, Arnov pikir istrinya sudah lupa.

ARNOVEA: Second Life His Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang