BAB 25: DO IT

82.1K 6.4K 278
                                    

"I want a baby, do you want it too?."

Keinginan Lia benar-benar sulit di cerna oleh akal sehat Arnov, pria itu terlihat linglung bahkan matanya bergetar. Ia bangkit dari sofa dan menatap istrinya sulit diartikan.

Melihat itu, Lia ikut bangkit dan berdiri di hadapan suaminya. Mengelus pelan rahang tegas Arnov dengan lembut.

"Kau juga menginginkannya, bukan?"

Pria itu mundur satu langkah menjauhi istrinya membuat Lia mengernyit heran dengan sikap suaminya.

Lia mendekati Arnov namun pria itu melangkah menjauh seolah ingin menjaga jarak dengan istrinya. Wanita itu tersenyum miris, sekarang ia tahu mengapa Arnov berusaha untuk jauh dari jangkauannya.

Ia mendongak, menatap suaminya yang lebih tinggi, "Apa kau benar-benar mencintaiku?."

Arnov mengepalkan tangannya erat, ia begitu tidak suka dengan pertanyaan yang diucapkan oleh Lia.

"Kau tidak ingin memiliki anak denganku?" mata Lia menyiratkan kepedihan, membuat Arnov semakin mengepalkan tangannya.

Tidak! Bukan itu maksud dari reaksi tubuh Arnov. Ia benar-benar terkejut dengan permintaan Lia yang spontan, bahkan obsesi gilanya seperti akan keluar begitu saja dan Lia tidak boleh melihat itu.

"Siapa wanita yang mengatakan itu?" tanya Arnov dengan tangan yang masih mengepal.

"W-wanita?."

Arnov menahan jiwa gila yang akan keluar, ia mengambil tangan Lia dan mengecupnya lama.

"Sayang, aku tidak ingin kau berhubungan denganku hanya karena desakan orang asing. Aku tidak pernah menuntut mu untuk segera memiliki anak, sebab hanya kau yang paling aku cintai, selamanya" mata tajam Arnov menyiratkan kesungguhan.

"Apa kau tidak akan mencintai anak kita?."

Arnov terdiam sebentar, ia benar-benar tidak bisa membayangkan jika Lia lebih mencintai anak mereka di banding dirinya.

Menghela nafas pelan, ia kembali menatap Lia, "Aku akan mencintainya jika dia perempuan yang cantik sepertimu."

Lia menundukkan kepalanya lalu mendongak menatap suaminya, "Jika dia laki-laki?."

"Aku akan menghajarnya."

Plak

Lia menampar pelan pipi Arnov, wanita itu menatap sinis pria yang berstatus sebagai suaminya.

"Kau tega menghajar anakmu sendiri?."

"Tidak ada yang boleh kau cintai selain diriku termasuk anak kita jika dia laki-laki."

Lia terdiam sesaat, ia meremas tangannya pelan. Wanita itu berjinjit mendekatkan bibirnya pada telinga suaminya.

"Jadi, kau mau membuat baby?".

Pertanyaan itu membuat Arnov menegang, sebuah senyum miring terbit di bibirnya. Tangan besarnya merengkuh pinggang mungil istrinya.

"Kau tidak akan menyesali ucapanmu, sayang?" suara Arnov terdengar serak dan berat membuat Lia merinding.

Wanita itu menggeleng, "Tidak akan."

"Good. Permintaan di penuhi, kita akan kembali ke mansion untuk melakukan permintaanmu, sayang."

Arnov menggendong tubuh kecil istrinya dan keluar dari ruang kerja miliknya untuk menuju ke mansion.

"Leo, kau urus semua pekerjaanku hari ini dan besok. Aku tidak ingin di ganggu bahkan sedetik pun."

Setelah mengatakan itu, Arnov melanjutkan jalannya.

Lia menatap suaminya heran, "Besok kau akan kemana sampai menyuruh Leo mengurus semua pekerjaanmu?."

ARNOVEA: Second Life His Wife Where stories live. Discover now