BAB 23: ARNOV OBSESSED

87K 7.2K 150
                                    

⚠️ Perhatian: Part ini mengandung unsur 18+ mohon bijak untuk membaca

_

Hari sudah semakin sore, rencananya Arnov akan menjemput Lia yang masih berada di butik. Ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, kali ini dirinya tanpa supir tetapi beberapa bodyguard mengikutinya dari belakang.

Beberapa menit kemudian, ia telah sampai di depan butik milik Lia. Tatapannya menajam kala melihat istrinya tengah berbincang dengan seorang pria muda. Tangannya terkepal erat, ia segera keluar dari mobil dengan ekspresi yang tak mengenakkan.

"Sayang" panggil Arnov dengan lembut, ia segera merangkul pinggang Lia dengan posesif.

"Arnov?" Lia terlihat begitu terkejut dengan kedatangan suaminya, bukankah pria ini mengatakan jika akan menjemputnya sedikit terlambat.

"Ayo pulang" ajak Arnov, ia menatap pria muda di depannya dengan bengis dan tajam.

Pria muda itu terlihat sedikit tidak nyaman dengan tatapan Arnov bahkan tubuhnya sedikit bergetar ketika menatap mata tajamnya, ia tahu siap sosok lelaki di depannya ini.

"Sebentar" ujar Lia sembari mengusap lengan kekar milik Arnov.

Lia mengerti suaminya tengah menahan amarah.

"Maaf ya, detail gaun untuk tunanganmu bisa kau bicarakan dengan Leria. Ayo saya antarkan" ajak Lia memasuki butik miliknya.

Dengan wajah datarnya Arnov mengikuti Lia masuk ke dalam. Pria itu menggenggam jemari kecil Lia sembari menatap tajam ke arah pria muda yang menjadi pelanggan istrinya.

"Leria, tolong kau layani dia aku harus pulang sekarang" ujar Lia pada Leria.

"Baik bu, hati-hati di jalan" ucap Leria sambil menundukkan kepalanya, ia tak kuat menatap mata tajam milik Arnov.

Lia mengambil tasnya dan segera keluar dari butik bersama Arnov. Pria itu menampilkan wajah datarnya, ia membukakan pintu untuk Lia sembari melindungi kepala istrinya agar tidak terbentur.

Arnov memang kesal dan menahan amarah tetapi ia tidak akan membiarkan Lia-nya terluka.

Pria itu mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, tidak ada percakapan seperti biasanya. Arnov terlihat lebih diam dengan rahang mengeras dan tangan yang mencengkeram setir dengan erat.

Arnov benar-benar tidak suka jika miliknya berinteraksi dengan lawan jenis kecuali dirinya.

Lia menyadari itu, suaminya tengah marah karena cemburu. Wanita itu mengelus pelan lengan milik Arnov sambil mengulas senyum manis untuk suaminya.

Arnov menepikan mobilnya, pria itu menatap datar ke arah istrinya tanpa suara.

"Kamu cemburu?" tanya Lia sambil mengelus rahang suaminya dengan lembut.

Pria iblis itu memejamkan matanya menikmati tangan mungil istrinya yang tengah memberikan kenyamanan.

Lia sedikit menghela nafas melihat Arnov yang menikmati usapannya tanpa berniat menjawab pertanyaannya. Wanita itu menjauhkan tangannya dari wajah Arnov membuat pria itu kembali menampilkan wajah datar dan tatapan tajamnya.

"Arnov" panggil Lia ketika melihat suaminya menatap lurus ke depan.

"Kau marah?."

Tidak ada jawaban dari pria itu.

"Sayang"

Arnov menoleh ke arah Lia, dengan tatapan tajamnya ia menepuk pelan pahanya.

"Sini" titahnya pada Lia.

Lia menggeleng pelan melihat kode itu, "Sempit."

"Sini Lia" suara Arnov semakin memberat membuat Lia merinding.

Wanita itu bangkit dan segera duduk di paha Arnov dengan posisi menyamping. Lia melingkarkan tangannya pada leher suaminya.

Arnov menyunggingkan senyum miringnya, tangan kekarnya membungkus pinggang ramping milik istrinya dengan erat. Pria itu menghirup aroma Lia yang begitu memabukkan. Sesekali dirinya mengecup leher mulus itu hingga basah.

Lia membiarkan tindakan Arnov walau tubuhnya begitu merinding dengan sentuhan yang diberikan oleh pria itu.

"Akhhhhh"

Lia memukul pundak Arnov dengan keras kala pria itu menggigit bahunya.

"Arnov sakit" rintih Lia sembari mengusap bahu yang digigit oleh Arnov.

Pria itu terkekeh kecil melihat ekspresi Lia yang seakan ingin menangis, ia mengusap pelan bahu istrinya yang memerah sebab ulahnya itu.

Arnov menelusupkan tangan kekar miliknya ke dalam baju milik Lia, ia mengusap-usap punggung milik istrinya dengan lembut.

"A-arnov jangan" ucap Lia menahan tangan suaminya.

Pria itu tidak mendengarnya, ia bahkan melepaskan kaitan bra milik Lia.

"Jangan lakukan itu Arnov" ujar Lia memperingati, ia benar-benar belum siap jika melakukannya di sini.

Arnov menempelkan bibir tebalnya pada bibir tipis milik Lia, melumatnya dengan pelan membuat Lia melenguh.

"Enghhhhhh."

Tangan Arnov semakin menyentuh buah dada milik Lia dan meremasnya dengan pelan.

"Ahhhhhh, Arnov"

Arnov semakin liar menciumnya membuat Lia berontak. Ia benar-benar akan marah pada Arnov jika melakukan hal itu di sini bahkan air matanya sudah membasahi pipinya.

"L-lepas Arnov" ujar Lia lirih sembari mengusap pipinya yang basah.

Pria itu segera menghentikan kegiatan, ia menatap Lia yang tengah mengeluarkan air mata. Sadar akan apa yang ia perbuat Arnov segera merengkuh tubuh mungil itu.

"Maaf.....maafkan aku" ujar Arnov lirik seperti bisikan di telinga Lia.

Pria itu mengusap pipi Lia yang basah sebab air mata. Tangannya masuk ke dalam baju Lia untuk mengancingkan kaitan bra yang dirinya lepas tadi, lalu merapikan rambut Lia yang sedikit berantakan.

Arnov kembali memeluk tubuh Lia dengan lembut, ia merutuki iblis yang ada pada dirinya. Istrinya tidak boleh melihat sisi obsesinya yang begitu gila.

_

Keduanya pasangan suami istri itu tengah berada di kamar, mereka sudah siap untuk tidur. Lia sudah berada di tempat tidur sembari bermain ponsel dan Arnov yang baru selesai mengecek E-Mail.

Pria itu melihat istrinya yang masih asik bermain dengan ponsel sembari tersenyum.

Lia memang sudah melupakan kejadian tapi tidak dengan Arnov, pria itu masih merasa bersalah sebab membuat Lia-nya menangis kerena aksinya itu.

Arnov tersenyum miring kala ide jahil terlintas di pikirannya, ia melepaskan kaos yang melekat di tubuhnya hingga telanjang dada lalu menghampiri Lia yang tengah asik dengan dunianya. Pria itu mengungkung Lia yang berada di bawahnya membuat wanita yang berstatus sebagai istrinya itu terkejut.

"Arnov, kenapa kau tidak memakai baju?" tanya Lia sembari bergerak gelisah.

"Gerah, memangnya kenapa?."

"Bisakah kau menyingkir, aku sangat tidak nyaman" ucap Lia mendorong dada milik Arnov sekuat tenaga.

Arnov menjatuhkan tubuhnya, menindih tubuh kecil milik Lia lalu memeluknya.

"Biarkan seperti sampai pagi."

"Good Night, My Baby Lia"

_

Terimakasih ✨

Maaf ya baru update, hehehe

Jangan lupa follow IG: wp.tantriii (bakalan ada hal seru di sana)

Vote dan komen ya

Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

ARNOVEA: Second Life His Wife Where stories live. Discover now