BAB 36: GOOD NEWS

62.5K 5.9K 1K
                                    

Yang belum follow, follow dulu ya xixixi

Happy Reading

_

Lia mengernyit heran kala tak menemukan suaminya di ruang kerja. Selarut ini tidak biasanya Arnov pergi keluar, atau mungkin pria itu marah padanya. Wanita itu mendesah pelan, ia sangat ingin memberitahukan kabar bahagia ini kepada Arnov.

Lia turun ke lantai satu menuju dapur, ia merasa sedikit lapar mungkin karena tadi dirinya muntah-muntah. Senyum di bibirnya mengembang kala melihat persediaan mie instan milik para maid. Wanita itu mengambil satu bungkus dan segera memasaknya tak lupa dirinya menambahkan beberapa sayur dan telur di dalamnya.

Lia menghirup aroma mie instan yang begitu menggugah seleranya, ia tak sabar untuk memakan makanan sejuta umat itu.

Dirinya memasukkan sesendok mie instan yang telah matang itu ke dalam mulutnya, matanya berbinar senang kala rasanya sungguh pas di lidahnya.

"Enak banget" ujar Lia sembari mencecap setiap rasa gurih yang ada di mie instan itu.

Lia kembali memakan mie instan tersebut dengan lahap hingga habis tak tersisa, ia bersendawa pelan setelah perutnya kenyang. Wanita itu merasa jika matanya memberat karena mengantuk. Lia tertidur dengan kondisi terduduk dan kepalanya ia letakkan di atas meja pantry.

Ia membiarkan mangkok bekas dan panci yang ia gunakan untuk memasak tanpa membereskannya terlebih dahulu.

Seorang pria dengan kemeja putih menghampiri wanita yang tengah tertidur itu. Ia mendesah pelan melihat istrinya yang begitu nakal. Dirinya pun menggeram pelan, setelah tadi membuatnya marah karena tuduhan sekarang istrinya membuatnya marah karena makan mie instan yang menurutnya tak sehat.

"Nakal. Nantikan hukuman mu, baby" bisiknya pelan lalu mengangkat tubuh mungil istrinya ke lantai atas.

Ingatkan Arnov untuk membakar satu kardus mie instan itu dan memberikan hukuman pada para maid yang meletakkan makanan tak sehat itu di tempat terbuka.

Arnov meletakkan tubuh istrinya di atas ranjang, lalu mengecup bibir istrinya cukup lama. Ia mengusap surai madu Lia yang begitu lembut. Pria itu memposisikan dirinya di samping istrinya dan memeluk dengan erat Lia yang tengah tertidur.

_

Lia menggeliatkan tubuhnya, cahaya matahari yang masuk membangunkan tidur nyenyak nya. Ia membuka matanya perlahan, pemandangan pertama yang ia lihat wajah suaminya dengan tatapan tajam. Wanita itu terlihat linglung, bukankah semalam dirinya ketiduran di dapur.

"Udah mulai nakal, hm?" tanya Arnov dengan suara seraknya.

Lia menelan ludahnya susah payah, ia menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Arnov menarik selimut tersebut dengan satu kali tarikan lalu membuangnya ke sembarang arah. Pria itu menindih tubuh istrinya.

Ia menyingkirkan anak rambut Lia ke belakang telinga.

"Siapa yang semalam memasak sendiri di dapur?."

"I-itu se-semalam aku sangat lapar" balas Lia mengalihkan pandangannya ke samping sebab tak kuat menatap manik tajam suaminya.

"Siapa yang menyuruhmu makan mie instan?."

"Di dapur hanya ada itu" jawab Lia dengan gugup, ia melarikan pandangannya ke kanan dan ke kiri.

"Benarkah? Aku rasa masih ada banyak makanan yang sudah di siapkan oleh para koki."

Lia melemaskan tubuhnya, sekarang dia pasrah sebab berbohong sekalipun tidak ada gunanya. Pria itu sudah mengetahui semuanya.

"Maaf, aku hanya ingin memakan mie instan semalam."

"Kau tahu itu bukan makanan sehat lalu kenapa kau tetap memakannya?" tanya Arnov sembari mengendus leher Lia yang membuatnya begitu merinding.

"Aku menginginkannya."

"Aku sudah menghukum para maid yang meletakkannya makanan sialan itu."

Ia membelalakkan matanya, apa Arnov sudah gila sebab menghukum orang yang tak bersalah.

"Kau_"

"Akhhhh"

Lia memekik sebab Arnov mulai mencumbui dan menggigit lehernya. Ia meringis pelan sebab tindakan Arnov membuat lehernya begitu perih.

Pria itu menatap hasil karyanya dengan puas, ia mengecup leher istrinya dan memberikan satu tanda lagi.

Pria itu menatap hasil karyanya dengan puas, ia mengecup leher istrinya dan memberikan satu tanda lagi

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Hukuman untukmu, baby."

Lia mencebikkan bibirnya, Arnov selalu memberikannya hukuman dan hukuman. Padahal pria itu juga bersalah, bahkan Arnov hampir melukai seseorang yang tak bersalah tadi malam. Dan pagi ini, suaminya menghukum para maid yang tak bersalah juga. Benar-benar keterlaluan.

Wanita cantik itu mengingat sesuatu, ia segera bangkit dari ranjang.

"Aku memiliki kabar bahagia untukmu, kau harus menutup mata sebelum aku kembali."

Arnov mengangguk, ia memejamkan matanya seperti perintah Lia.

"Jangan mengintip" teriak yang berada di kamar mandi.

Wanita itu menyembunyikan sebuah benda kecil di dibelakang tubuhnya. Ia menghampiri Arnov yang masih memejamkan matanya.

"Sekarang buka" perintah Lia.

Arnov membuka matanya dan langsung disuguhkan dengan sebuah benda kecil yang mengandung kabar bahagia.

"Baby, is this real?."

"Yes."

Arnov mencium punggung tangan Lia, ia menatap perut rata istrinya dengan haru. Tangan besarnya mengusap lembut perut rata itu.

"Jangan menyusahkan mommy mu, okay."

"Okay daddy" jawab Lia dengan suara yang dibuat-buat seperti anak kecil.

Arnov tertawa pelan, ia menarik tubuh istrinya ke dalam dekapannya. Pagi ini dirinya diserang kebahagiaan yang begitu tak terduga.

"I love you."

"Love you, too"

_

Terimakasih ✨

Vote dan komen ya

Yang mau baca AU<> Arnov dan Lia waktu SMA bisa mampir ke IG: wp.tantriii

Spam "next" yang banyak-banyak ya

Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

ARNOVEA: Second Life His Wife Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz