BAB 29: INCIDENT

66.1K 6.4K 412
                                    

Lia tersenyum senang melihat buket bunga mawar putih yang ada di tangannya, bahkan Arnov membelikan harga bunga termahal untuknya. Wanita itu menggandeng lengan Arnov kala keduanya tengah berjalan-jalan di Van Cortlandt Park, sebuah taman di kota New York.

Sesekali wanita dengan dress putih bermotif bunga kecil itu menghirup dalam-dalam aroma bunga yang ada di genggamannya. Melihat hal itu, Arnov tersenyum tipis perasaan bahagia membuncah di hatinya. Ia mengecup pelan kepala istrinya sebagai bentuk sayangnya.

"Bahagia, hm?" tanya Arnov sembari mengecup kembali puncak kepala istrinya.

Lia mengangguk, "Terimakasih, suamiku" ujarnya dengan kata terakhir yang ia pelankan.

Arnov tersenyum miring, ia mendekatkan bibirnya pada telinga istrinya.

"Katakan sekali lagi, sayang."

Tubuh Lia meremang mendengar suara berat suaminya, ia dengan gugup menatap mata tajam milik Arnov.

"T-terimakasih."

"Katakan dengan benar, sayang."

Arnov mengecup pipi Lia dengan lama membuat wanita itu mencebik dengan kesal.

"Terimakasih, suamiku."

Arnov terkekeh pelan melihat ekspresi wajah Lia yang begitu menggodanya. Ia lantas mengecup pipi putih itu berkali-kali hingga sedikit basah.

"Arnov hentikan, kau membuat pipiku basah" pekik Lia sembari menghindar dari jangkauan Arnov.

Pria itu terkekeh pelan lalu menarik pinggang kecil Lia hingga keduanya kembali berdekatan. Arnov merangkul mesra pinggang istrinya sembari merapikan surai madu Lia yang sedikit berantakan.

"Maaf" ucap Arnov mengusap pipi Lia dengan lembut.

"Pipimu sangat menggoda untuk dicium" ucapan Arnov membuat Lia kesal, "Apalagi yang ini" lanjutnya dengan menunjuk bibir tipis istrinya.

Lia mendelik kesal, lihatlah suaminya benar-benar tidak tahu tempat.

"Dasar mesum" gerutu Lia sebal.

"Kau mau lagi?" tanya Arnov membuat Lia mengernyit dahinya bingung.

"Apa?."

"Sesuatu yang membuatmu menjerit semalam."

Lia menampar lengan Arnov, ia malu mendengar ucapan suaminya yang terlalu frontal.

Arnov merangkul punggung istrinya, keduanya berhenti sejenak di bawah pohon rindang. Ia menangkup wajah cantik istrinya yang sedikit memerah.

"Apa kau malu?."

"Tentu saja aku malu, kau mengucapkannya di tempat umum" balas Lia sambil menyingkirkan tangan besar Arnov yang berada di pipinya.

Lia menghadap ke arah danau dengan posisi membelakangi suaminya, ia menghirup udara yang begitu segar dan menenangkan.

Arnov, pria itu memeluk istrinya dari belakang seolah menyembunyikan tubuh kecil Lia dengan badannya. Mata tajam Arnov melirik sekitar, ia berkedip beberapa kali pada para bodyguard yang mengawasinya dari kejauhan.

"Arnov bukankah tad_"

Dor

Akhhhhh

Kejadian ini benar-benar cepat dan tidak terduga, Lia masih mematung di tempat sebab syok dengan apa yang terjadi. Ia bahkan membuang buket bunga yang sedari tadi berada di genggamannya.

Arnov menangkup pipi istrinya, "Sayang, are you okay?."

Lia menggeleng pelan, ia melirik lengan kiri Arnov yang basah karena darah.

ARNOVEA: Second Life His Wife Where stories live. Discover now