BAB 20: LIA PARENTS ARRIVAL

78.5K 7.2K 135
                                    

Lia tengah berada di taman kecil miliknya bersama kucing oranye kesayangannya. Ia mengelus-elus bulu lembut milik Leo, tubuh kucing itu semakin gemuk sejak dirawat olehnya.

"Leo, kau bisa berubah jadi manusia kan?."

"Atau, jiwa milikmu sebenarnya manusia sebab jiwa itu bertransmigrasi ke tubuhmu?" tanya Lia heboh bahkan wanita membolak-balikkan badan kucing itu.

Meoww

"Tuhkan benar, kau sangat beruntung bertransmigrasi ke tubuh kucing yang dirawat dengan senang hati olehku."

Lia menopang dagunya dengan kedua tangannya.

"Aku bahkan sudah hidup dua kali" ucap Lia sambil melirik kucing yang masih berada di pangkuannya.

"Kau tahu Leo, saat itu rasanya sangat sakit apalagi ketika melihat Arnov yang menikah dengan Alana. Aku seperti jatuh tertimpa tangga."

Lia meletakkan kucingnya di lantai, membiarkan kucing gembul itu bermain. Wanita cantik itu memikirkan mantan sahabatnya, Calvin dan Alana. Menerka-nerka apa yang sebenarnya di rencanakan keduanya, tidak mungkin jika dua orang itu tetap melakukan rencananya dahulu sebab saat ini sifat Lia sudah berubah.

Lia tersenyum misterius, "Bukankah aku memiliki Arnov di belakangku."

"Dia tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padaku."

Lia bangkit dari duduknya, mengambil selang dan mulai menyirami bunga-bunga miliknya. Ia sesekali menghirup aroma wangi dari kelopak bunga itu yang menurutnya sangat menenangkan.

Klek

Ia mengalihkan pandangannya pada asal suara itu, terlihat seekor kucing oranye mematahkan tangkai bunga mawar putih milik Lia.

"Astaga Leo, kenapa kau sangat nakal?" Lia menyentil dahi kucing oranye itu.

Meowww

"Mau aku kembalikan ke jalanan?."

Meowww

"Lihatlah bunga kesayanganku kau patahkan, sebagai ganti ruginya kau harus menjual dirimu" ujar Lia sembari melotot ke arah sang kucing.

Sang kucing hanya menatap polos ke arah Lia seakan dirinya tak bersalah.

Meowww

Lia berdecak sebal, mengapa Leo harus menampilkan wajah menggemaskan di saat seperti ini. Ia mengambil kucing itu kedalam gendongannya lalu menggesekkan hidungnya di kepala Leo.

"Kenapa kau menggemaskan di saat diriku ingin menjual mu?."

Wanita itu melangkahkan kakinya meninggalkan area taman, ia sesekali mengajak kucingnya mengobrol walau tidak ada respon yang di dapatnya.

"Nyonya" salah seorang maid menghampirinya.

Lia menaikkan sebelah alisnya, "Ada apa?."

"Nyonya kedua orang tua anda ada di depan" ujar maid itu memberi tahu.

Lia mengangguk, sudah sangat lama dirinya tidak bertemu dengan orang tuanya.

"Sayang" wanita paruh baya itu menghampiri Lia yang tengah menggendong kucing oranye.

Lia menurunkan kucingnya.

"Ibu" Lia memeluk ibunya, menyalurkan rasa rindu.

"Aku merindukanmu, Bu."

"Anak nakal, kalau kau merindukan ibu, kenapa tidak mengunjungi ibumu ini?" tanyanya sambil berkacak pinggang.

"Aku belum sempat, bu."

"Lia, kau tidak merindukan ayah?" lelaki paruh baya itu mendekat ke arah putrinya.

"Aku juga merindukan ayah" kini Lia berganti memeluk ayahnya.

Lia mengurai pelukannya, ia mengusap pipinya yang basah karena air mata.

"Ayah, ibu ayo duduk aku akan membuatkan kalian minum."

"Tidak usah repot-repot sayang, kami hanya sebentar di sini. Sebenarnya kami ingin mengatakan sesuatu padamu" ujar Irene, ibu Lia.

Lia duduk di sebelah ibunya, "Katakan saja bu."

"Kami ingin meminta uang kepadamu, sayang. Kau tahu bisnis kecil ayah mulai mengalami penurunan dan itu sangat berpengaruh pada kehidupan kami."

Lia menundukkan kepalanya, ia sangat merasa bersalah mendengar ucapan ibunya. Sudah banyak yang ia lewatkan tentang orang tuanya.

"Aku akan memberikan ibu dan ayah uang, berapa yang kalian butuhkan?."

"Kami ingin meminta 500 juta, sayang."

Lia sedikit terkejut mendengar nominalnya, tetapi setelahnya ia tersenyum ke arah orang tuanya.

"Baiklah, aku akan mentransfer uang itu."

Wanita itu mengambil ponselnya dan mulai mentransfer uang yang diminta orang tuanya ke nomor rekening ibunya.

"Ibu, aku sudah mentransfer nya" ujar Lia sembari menunjukkan bukti transfer ke orang tuanya.

Orang tua Lia tersenyum haru ke arah anaknya, mereka serentak memeluk tubuh Lia.

"Terimakasih sayang, ibu dan ayah sangat bersyukur memilikimu" ujar Irene sambil tersenyum tulus.

"Tidak perlu berterima kasih seharusnya aku yang bersyukur karena memiliki kalian" balas Lia lalu kembali memeluk kedua orangtuanya.

"Lia, kami harus pergi dulu lain kali ayah dan ibu akan mengunjungimu lagi" ujar ayah Lia sembari mengusap puncak kepala Lia dengan lembut.

"Kalian hati-hati, aku yang akan mengunjungi kalian lain waktu" ucap Lia yang mengantarkan orang tuanya hingga pintu depan.

Lia melambaikan tangannya ketika orang tuanya mulai memasuki mobil.

_

Lia mengoleskan rangkaian skincare pada wajahnya, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam tetapi Arnov belum juga pulang. Mungkin pria itu tengah lembur tapi entah kenapa Arnov tidak mengabari dirinya.

Wanita itu berjalan menuju ranjangnya, beberapa kali ia menguap sebab rasa kantuk menyerangnya. Lia membaringkan tubuhnya di kasur, dirinya sedikit menurunkan dress tidurnya. Malam ini dirinya memakai dress tidur yang lumayan terbuka sebab menurutnya malam ini terasa gerah.

Dengan mata sayu ia menatap ke arah pintu, menunggu kedatangan Arnov. Keduanya memang sudah tidur satu ranjang.

Tak lama deru nafas Lia mulai teratur, matanya menutup dengan sempurna yang menandakan sang empu telah tertidur.

Ceklek

Pintu kamar terbuka menampilkan Arnov dengan kemeja hitam, lengannya di gulung hingga siku menampilkan otot tangan miliknya. Langkahnya menghampiri ranjang, dimana istri mungilnya tengah tertidur.

Ia menatap dalam wajah damai milik istrinya, tangannya menyingkirkan helai rambut yang berada di pipi milik Lia.

"Eghhhh"

Lia menggeliatkan tubuhnya, lalu membalikkan tubuhnya membelakangi Arnov.

Arnov menahan nafasnya sejenak kala kala dress tidur milik Lia tersingkap hingga menampilkan paha mulus milik istrinya. Pria itu dengan hati-hati menurunkan dress tersebut agar kembali menutupi paha Lia.

"Sialan" Arnov meraup wajahnya kasar, ia melirik ke bawah terlihat benda menggembung di balik celananya.

Arnov bangkit lalu pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan sesuatu.

_

Terimakasih ✨

Jangan lupa kunjungi dan follow akun medsos aku ya hehe

IG: wp.tantriii
TIKTOK: tantriii.f

Siapa nih tokoh favorit kalian?

Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

ARNOVEA: Second Life His Wife Where stories live. Discover now