31 : WELCOME

1.9K 174 3
                                    

Esmeralda sudah bolak-balik ke dermaga semenjak kedatangan surat bahwa Aether akan pulang, namun hasilnya kapal dari Skylesice tak kunjung tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Esmeralda sudah bolak-balik ke dermaga semenjak kedatangan surat bahwa Aether akan pulang, namun hasilnya kapal dari Skylesice tak kunjung tiba. Ia menghela nafas panjang dan memilih ke ruang kerja nya, disana ada Aerys yang tengah bermain balok di lantai tepat di atas karpet.

"Aerys---" tegur sang ibu karena anak bungsu nya tidak mencari tempat lain.

"Ya, ibu!" Aerys masih fokus menyusun balok berbentuk rumah.

Belum sempat menegur Aerys, tiba-tiba Sir Selmy masuk sambil mengetuk pintu, ia tunduk kan kepala seperti biasa sebelum akhirnya memulai pembicaraan kepada nyonya nya itu. "Your Grace.."

Esmeralda langsung menoleh ke sumber suara,  "Oh, Sir ada apa?"

"Bolehkah kuajak Aerys pergi ke dermaga? Siapa tau kapal dari Skylesice tiba Your Grace." tawar Sir Selmy.

Aerys pun langsung bangkit, ia memutuskan untuk ikut saja. "Aku siap!"

Esmeralda ingin ikut kembali ke dermaga, tetapi tenaga nya sudah habis. Sudah bolak-balik ia kesana dan hasil nya nihil, sekarang dirinya tidak berharap apapun. "Pergi lah, aku akan beristirahat sejenak. Aku sudah hancur oleh harapan ku sendiri." ia tampak sangat kecewa.

"Sir! Ayo!" bocah berusia empat belas tahun itu sangat ceria, bahkan sifat ceria nya dua kali lipat dari Aether.

Aerys pun mengikuti jejak Sir Selmy, mereka memutuskan menunggangi kuda sendiri-sendiri, tetapi tetap saja Aerys dikawal dari belakang. Akhirnya mereka pun berangkat ke dermaga.

Sementara itu Esmeralda kembali ke kamar sembari pelayan membereskan balok-balok Aerys.

Di kamar, Esmeralda melihat lukisan nya bersama mendiang suami, Athes. Ia pun mengambil lilin dan mengarahkan nya ke lukisan tersebut "Athes, aku sangat mengkhawatirkan anak pertama kita. Bagaimana dia disana? Bahkan ia tidak mendapatkan restu dari sang Duke of Skylesice, sekarang ia membawa Lady Isaura adik dari Lord Geino kemari. Apakah tindakan ini benar?" Esmeralda kemudian meniup lilin itu. Ini adalah tradisi di Riverstock jika ingin berbicara kepada orang yang sudah meninggal, ia harus menghidupkan lilin. Raut wajah Esmeralda menunjukkan ia sangat sedih.

*****

Aerys dan Sir Selmy pun turun dari kuda, begitu sampai disana mereka tetap tidak melihat kapal dari Skylesice.

"Sir, berikan teropong mu padaku." setelah diberikan, Aerys langsung melihat keadaan laut yang kosong tidak ada tanda-tanda kapal yang berasal dari Skylesice.

Sudah tiga puluh menit lamanya, mereka sibuk memandangi lautan yang hasil nya tidak ada apa-apa.

"Lord Aerys, apa sebaiknya kita kembali?" saran Sir Selmy pada tuan kecil nya itu.

"Tidak, kita harus berada disini lebih lama. Entah mengapa firasat ku menunjukkan mereka akan segera datang." Aerys berteguh pada pendirian nya, ia pun berkacak pinggang sambil melihat lautan dengan sangat serius.

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Where stories live. Discover now