13 : FRIENDS TO MARRY

2.5K 235 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 02

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 namun Isaura masih belum memejamkan mata nya, ia merenung sambil melihat langit-langit kamar nya. "Apakah seperti itu rasanya jika kita terlalu berekspektasi?" Isaura dari tadi memikirkan hal ini.

Isaura memaksa dirinya untuk tidur ke sekian kali nya beruntung kali ini dirinya berhasil.

*****

Waktu terasa begitu cepat, matahari terbit lagi. Aether bersama Sir Henry tengah berada di tengah perkotaan Skylesice. Semua mata tertuju pada sang Duke yang tengah berkeliling itu. Kali ini mereka memilih berjalan kaki saja.

"My Lord, kita akan pergi kemana lagi?" tanya Sir Henry di belakang sambil membawa papan catur yang baru saja Aether beli di toko kelontong setempat.

"Apa kita harus membeli sebuah bir?" tanya Aether sedikit tertawa dan pelan.

"Aku sangat setuju dengan itu Lord Aether." Sir Henry tampak sangat bersemangat.

"Tidak, aku tidak ingin. Mmm aku tau, ayo kita membeli beberapa permainan lagi." nampak raut wajah kecewa Sir Henry.

Saat tengah berjalan dengan santai tiba-tiba warga setempat mengerumuni Aether, mau tidak mau Sir Henry tak berada di belakang Aether juga ikut terkena segerombolan orang-orang itu.

"Lord Rivallion! Kau tampan sekali!" puji salah satu warga yang tampak seumuran dengan ibu nya.

"Andai aku tampan seperti dia." kata seorang pria berkumis tipis dengan wajah galak nya.

Aether hanya membalas dengan anggukan dan senyum merekah.

"Duke of Riverstock sangat luar biasa jika dari dekat. Badan nya tegap, tinggi dan sangat berwibawa." kali ini seorang remaja perempuan yang berbicara pada temannya namun Aether bisa mendengarnya.

"Bukankah adipati wilayah ini juga tampan?" tanya Aether pada remaja perempuan itu.

"Lord Silveryen memang tampan, namun dia sudah mempunyai istri."

Kemudian para warga tertawa, Aether dan Sir Henry juga ikut tertawa. Berinteraksi dengan mereka benar-benar menyenangkan.

"My Lord, pria dibelakang mu juga tampan. Siapa dia?" teman remaja perempuan tadi sekarang ikut berbicara.

"Dia adalah temanku, permisi tuan-tuan dan nona-nona saat ini aku tengah terburu buru karena ada sesuatu yang mendesak." kata Aether sambil menundukkan kepala dengan sopan dan ramah.

Akhirnya para warga pun memberi jalan untuk Aether dan Sir Henry, walaupun kedua orang itu sudah pergi para warga masih membicarakannya. Rata-rata memuji tata krama dan perawakan sang Duke of Riverstock itu.

*****

Isaura turun dari tangga dan berniat untuk pergi keluar tanpa izin dari Geino, namun tampaknya rumah sangat sepi hanya ada para pelayan. Ini lah kesempatannya. "Donna, kemana kakak dan kakak ipar ku? Kenapa mereka tidak ada?"

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Where stories live. Discover now