16 : THE FRIENDLY

2.1K 206 4
                                    

Isaura kembali ke rumah, seharian penuh dirinya berada di luar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Isaura kembali ke rumah, seharian penuh dirinya berada di luar. Ia berada di depan pintu rumah mengenggam gagang pintu yang tak dibuka-buka sesekali menghela nafas panjang untuk menenangkan pikiran nya. Akhirnya Isaura pun memberanikan diri membuka pintu namun----dimana Geino dan Charesa?

"Donna, Geino dan Charesa belum kembali?" tanya Isaura kebingungan, tumben sekali.

"Belum, My Lady. Kami juga sejak tadi menunggu kemana Lord dan Lady Silveryen pergi."

Isaura menjadi sangat khawatir, ia pun pergi ke ruangan kerja Geino. Disana hanya ada Sir Derick yang sedang mengerjakan sesuatu seperti nya tugas dari Geino.

"Sir, apakah kau mengetahui dimana kakak dan kakak ipar berada?" tanya Isaura penasaran.

"My Lady, tadi aku ingin memberi tahu mu dimana keberadaan Lord dan Lady Silveryen namun kau segera pergi---" Sir Derick pun bangkit dari kursi nya dan berdiri dengan tegap, "Lord Geino dan Lady Charesa pergi ke lembah untuk mengisi waktu luang berdua, tampaknya mereka akan menginap dan akan kembali besok."

Isaura pun bernafas lega, "Terima kasih, Sir."

"Sama-sama, My Lady." Sir Derick menunduk kan kepala dengan hormat, setelah Isaura pergi ia pun kembali duduk dan melanjutkan tugas-tugas yang harus diselesaikan.

Isaura seperti biasa membersihkan diri nya, setelah itu ia pun menyisir rambut nya di depan cermin. Tak lengkap rasanya jika tidak memandangi wajah sendiri di depan cermin, tiba-tiba memori tentang Aether terlintas di otak nya. Isaura pun langsung melihat punggung tangan nya, ia melotot tak percaya apa yang barusan saja terjadi. "Itu lumrah kan dikalangan bangsawan ketika mereka mengakhiri pertemuan atau ketika di pesta dansa? Kenapa aku jadi terbawa perasaan. Ya, ini biasa saja." Isaura mengeluarkan energi negatif nya dengan mengeluarkan nafas panjang.

Isaura kemudian menidurkan dirinya di ranjang, namun mata nya tetap melihat ke arah langit-langit kamar nya. "Bagaimana bisa Duke of Riverstock memilihku? Padahal terakhir kali aku melihat nya di pesta dansa kerajaan ia tampak tidak melihat ku sama sekali---bahkan, dirinya di kelilingi oleh banyak sekali wanita bangsawan lainnya." Isaura mempunyai pikiran yang berlebihan untuk saat ini, tidak mungkin pria setampan Aether yang punya kedudukan tinggi memiliki satu kekasih saja. "Aku akan menebak nya, apa dia sudah menjalin hubungan lebih dari sepuluh kali? Entah lah!" Isaura pun kesal sendiri dan memilih memejamkan mata nya, padahal niat nya tadi sepulang dari kedai kopi adalah berolahraga. Namun kenyataannya ia tetap bisa tidur.

Berbeda dengan Aether yang sedang melakukan pull-up di sebuah ruangan yang entah tidak terpakai lagi, setidaknya ia bisa menenangkan pikiran nya. Karena sejujurnya, pikiran nya dipenuhi oleh Isaura. Kejadian tadi benar-benar menghantui nya ketika Isaura menangis akibat candaan Aether. Entah mengapa rasa ingin melindungi memenuhi isi otaknya.

"Your Grace?" Sir Henry menghampiri Aether yang tampak sibuk berolahraga itu.

"Hm." Aether masih fokus melakukan pull-up.

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Where stories live. Discover now