05 : JOURNEY

3.8K 377 5
                                    

Keberangkatan Aether tampaknya sudah tiba, didepan rumah semua orang sudah berkumpul untuk mengantarkan kepergian sang Duke

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keberangkatan Aether tampaknya sudah tiba, didepan rumah semua orang sudah berkumpul untuk mengantarkan kepergian sang Duke. Aether sudah berada di gerbang menunggu Esmeralda.

Aerys berada di samping Aether sambil mengenggam sebuah katapel di tangannya. "Kau pergi selama 90 hari, dan disini aku akan membantu ibu dalam menjalankan tugas-tugas hufftt. Ini kuberikan kau katapel kesayanganku, katapel ini sangat membantu jika kau berada dalam bahaya. Kudengar di Skylesice ada banyak beruang dan hewan buas lainnya." Aerys memindahkan katapel itu ke tangan Aether tanpa basa-basi.

Aether mengusap-usap rambut Aerys, ia pun sedikit berjongkok dan memeluk adik bungsu nya itu. Sejujurnya mata Aerys sudah berkaca-kaca namun ia tahan. "Selama aku pergi tolong jaga ibu dan rakyat-rakyat disini." Aether pun melerai pelukannya dan kembali berdiri.

"Tenang saja! Aku ini adalah calon hand of the king." balas Aerys dengan nada sombong.

"Kau ini ingin menjadi ksatria atau hand of the king?" tanya Aether sedikit menjitak kepala Aerys.

Esmeralda dengan gaun hijau tua nya pun keluar dari pintu rumah, semua pelayan seketika melakukan bow untuk memberi hormat pada Lady Rivallion itu, Esmeralda berjalan dengan anggun dan tegak ke arah anak sulung nya itu.

Aether ikut menundukan kepala nya memberikan hormat untuk sang ibu, Esmeralda pun sudah berada di depan Aether dengan senyum merekah. Esmeralda menyentuh kedua pipi Aether, dan memberikan kecupan di kening anak sulungnya itu. Mau bagaimana pun Aether tetaplah anak kecil baginya.

"Jaga kesehatanmu, ibu akan selalu mendoakanmu disini. Melepas anak adalah peristiwa yang sangat memilukan bagi orangtua. Apalagi kepergian jauh dan lama, disaat orangtua masih ingin memeluknya. Jika kau mengalami kesulitan disana, lihatlah langit biru disana ayahmu berada." Esmeralda meneteskan air mata nya.

Aether memeluk sang ibu, begitu pun Esmeralda yang memeluk Aether dengan erat dan tulus. Aerys dan Sir Selmy ikut tersenyum melihat momen itu.

Ini lah saat nya, Aether akan berangkat namun sebelum ia memasuki kereta kuda ia melihat wajah keluarga nya yang menaruh harapan padanya. Aether tersenyum lalu melambaikan tangannya, "Sampai bertemu kembali."

Aerys dengan semangat juga ikut melambaikan tangannya diikuti oleh semua nya.

"Your Grace, kita akan berangkat." kata kusir sambil menunduk terlebih dahulu.

"Ya..."

🎵Solas - Jamie Duffy

Kereta kuda pun mulai berjalan, Aether melihat ke belakang semua orang melambaikan tangan padanya, tak terasa bibir Aether sedikit bergetar padahal ia sudah berusaha mungkin membuat senyuman simpul agar tidak menitikan air mata. Wajah sang ibu lah yang dilihatnya, sebagai anak ia bisa merasakan bahwa sang ibu sebenarnya berat melepaskan kepergian nya namun bagaimana lagi.

Mungkin bagi beberapa orang ini adalah hal biasa namun berbeda untuk keluarga Rivallion yang sejak dulu harus selalu bersama-sama, apalagi kepergian sang ayah, Athes belum lama. Luka sang ibu, Esmeralda belum sembuh total. Takut kehilangan menghantui dirinya.

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Where stories live. Discover now