[ORIGINAL STORY BY ME] RIVALLION #1
Perjodohan adalah jenis ikatan pernikahan dimana pengantin pria dan wanitanya dipilih oleh pihak ketiga dan bukan oleh satu sama lain. Hal ini adalah norma di seluruh dunia sampai abad ke-18.
Aether Xerxes Daemo...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Geino menceritakan tragedi itu ke Aether, Aether terdiam lantaran sang ayah, Athes berperan besar dalam keselamatan Geino.
"Maka dari itu aku menghormati ayah mu."
Mereka berdua berbicara di dalam, tepat di depan fireplaces sembari menyesap teh hangat. Charesa ikut menyimak---walaupun Geino pernah menceritakan tragedi itu pada rasanya ia masih terkejut.
"Lord Geino, aku tak menyangka kau bisa sekuat ini." Aether berandai-andai jika dia di poisisi Geino apakah dia bisa sekuat itu.
"Sudahlah, lagipula itu dua belas tahun yang lalu. Maka dari itu aku ingin yang terbaik untuk Isaura---bukan berarti itu kau."
Aether tertawa, ia sudah tau karakter Geino sekarang.
"Geino, hentikan. Lord Aether tenang saja aku merestui kalian." kali ini Charesa lah yang berbicara. Geino langsung melirik sang Istri dengan tatapan bengis.
"Apa empat tahun yang lalu kau bertemu dengan Sir Selmy?" tanya Aether pada Geino.
"Tidak, karena setelah pesta kerajaan aku langsung kembali ke Skylesice. Bagaimana kabar nya sekarang?"
"Dia bertambah tua." jawab Aether sedikit bercanda, Charesa pun tertawa mendengar itu.
Geino meneliti Aether dari atas sampai bawah, ia memang mirip dengan mendiang Lord Athes. Namun wajah nya terdapat sedikit gen dari Lady Esmeralda. "Lord Aether, jika kau bertemu dengan Isaura tanpa ku ketahui apa kau siap menanggung resiko?"
Charesa langsung menoleh ke suami nya itu, Aether terdiam sejenak kemudian ia mengeluarkan senyum licik nya. "Bukankah sudah kubilang Lord Geino, kau saja belum mengenalkan Isaura padaku. Bagaimana bisa aku akrab padanya secara langsung. Ah, aku ingin bertanya jika andai aku bertemu Isaura apa resiko yang akan kuterima?"
Suasana menjadi sedikit tegang.
"Aku akan menyuruhmu pergi dari Skylesice, aku tak peduli lagi dengan kedudukan atau gelar mu lagi. Isaura akan langsung kujodohkan dengan yang lain." Geino menjawab dengan lancar.
"Dengan yang lain? Kau saja pemilih, Lord Silveryen." Ucapan Aether membuat Geino langsung terdiam tanpa kata-kata.
Charesa menahan tawa melihat suami nya di skak oleh Aether. Geino langsung menoleh ke arah Charesa seperti mengisyaratkan istri nya untuk diam.
"Oh, suami ku. Tenanglah aku selalu berada di pihak mu." Charesa meledek sang suami sambil tertawa.
Geino pun menghela nafas, entah mengapa pertanyaan Aether tadi seperti menunjuk kan sesuatu. Kecurigaan Geino pun bertambah besar, ia harus merencanakan sesuatu. "Charesa---kita harus pulang ke rumah, Isaura pasti khawatir." Geino bangkit dari kursi diikuti oleh Charesa.
"Khawatir?" tanya Aether pura-pura bingung.
"Ya, kemarin aku dan Geino memutuskan untuk pergi ke lembah. Tapi kami tidak bilang ke Isaura karena rencana ini sungguh dadakan karena pada awalnya aku dan Geino hanya akan pergi sebentar." Charesa pun menjelaskan itu ke Aether.
