22 : TAKE HEART

1.9K 170 3
                                    

Isaura berlari tak tau arah sambil menahan malu yang luar biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Isaura berlari tak tau arah sambil menahan malu yang luar biasa. Akhirnya ia berakhir di sebuah kolam alami yang dikelilingi oleh hutan cemara dan ia bisa melihat gunung disana. Isaura pun menghela nafas lalu duduk sambil memeluk lutut nya, tak lupa dirinya memukul-mukul kepala nya sendiri---pelan, untuk memarahi otak nya sendiri yang melakukan hal bodoh itu. "Kau bodoh Isaura! Bagaimana wajah mu ketika kau bertemu dengan Aether lagi?"

Sementara itu Aether berniat ingin mencari Isaura namun ia tak tau letak, arah, dan tujuan di Skylesice

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sementara itu Aether berniat ingin mencari Isaura namun ia tak tau letak, arah, dan tujuan di Skylesice.

Charesa baru saja dari butik, padahal awal nya hanya iseng melewati jalan itu namun yang dilihatnya sekarang sang Duke tengah berdiri sambil kebingungan di depan kedai kopi. "Dimana Isaura?" Charesa pun berhenti dan langsung turun dari kereta kuda menghampiri Lord Rivallion itu.

"Your Grace." Sapa Charesa ramah sambil menundukkan kepala nya.

"Oh, Lady Silveryen." Aether juga ikut menundukkan kepala, seperti biasa memberikan rasa hormat.

"Sedang apa kau disini?" tanya Charesa berbasa-basi sebelum ia menanyakan tentang Isaura.

"Aku---" tidak mungkin Aether menceritakan yang sebenarnya terjadi pada Charesa.

"Aku tau, dimana Isaura bukankah dia bersamamu?"

Aether terkejut karena Charesa tau dirinya dan Isaura telah bertemu. Rasa panik dan cemas, langsung menghampiri dirinya tapi ia bisa menyembunyikan rasa itu dengan tenang.

"Aku adalah orang yang bisa dipercaya tenang saja. Isaura sudah menceritakan semua nya padaku---dan dimana Isaura sekarang?"

Aether bernafas lega, "Sejujurnya tadi Isaura menyatakan perasaannya padaku. Lalu dia pergi dan aku tak tau kemana pergi nya."

Giliran Charesa yang terkejut bagaimana bisa Isaura menyatakan cinta secepat itu padahal semalam ia baru saja membicarakan hal itu. "Apa?! Isaura menyatakan perasaannya padamu? Secepat itu kah Lord Rivallion?" tanya Charesa sambil membulatkan mata nya.

"Lady Silveryen, bisa kah kau bantu aku mencari dia? Aku butuh bantuan mu." mohon Aether khawatir pada Isaura.

"Baiklah, akan ku bantu." Charesa dan Aether kemudian bergegas pergi tak peduli ada Sir Rhodes yang menungggu di depan kedai kopi.

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Where stories live. Discover now