21 : FALL IN LOVE?

2.2K 178 3
                                    

Charesa sedang menantau ke arah luar dari dalam kereta kuda, mereka sudah berada di dekat kedai kopi biasanya Isaura dan Aether menghabiskan waktu bersama

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Charesa sedang menantau ke arah luar dari dalam kereta kuda, mereka sudah berada di dekat kedai kopi biasanya Isaura dan Aether menghabiskan waktu bersama. "Isaura, kau yakin?" tanya Charesa masih memperhatikan. Tak lupa ia bisik-bisik agar Sir Rhodes tidak mendengar obrolan mereka.

"Aku sangat yakin Charesa." Isaura yakin tidak ada yang akan mengikuti nya.

"Pergilah temui Lord Rivallion, aku akan menunggu di butik. Berapa lama waktu yang akan kau habiskan? Biar kujemput." Charesa akan membantu adik ipar nya dengan tulus.

"Charesa, sejujurnya itu akan memakan waktu yang cukup lama." Isaura menyengir sambil menggaruk rambut nya karena merasa sedikit malu.

Charesa geleng-geleng kepala, anak muda jika jatuh cinta pasti akan terlihat sangat lucu. "Ya, kalau begitu aku akan berinteraksi dengan warga. Nikmati lah waktu mu bersama sang Duke."

Mereka berdua pun tertawa, Sir Rhodes yang sedang menggendarai kereta kuda pun nampak kebingungan dan terheran-heran.

"Sir, turun kan Isaura disini. Dia akan pergi ke museum seni. Lalu tolong antarkan aku ke butik." Charesa memasang wajah penuh kemenangan ke arah Isaura.

Isaura benar-benar bersyukur mempunyai kakak ipar seperti Charesa, ia pun menggacungi jempol untuk Charesa. Setelah itu, Isaura pun turun dari kereta kuda---Charesa tertawa kecil melihat tingkah Isaura.

Isaura masuk ke kedai kopi, tetapi kehadiran Aether tidak ada. Ia pun memutuskan untuk menunggu Aether saja.

Sementara itu Aether sedang dalam perjalanan sendirian, hanya dengan kuda nya saja. Tak lupa selama perjalanan ia meneliti sekitar dengan sorot mata yang tajam, tampak nya aman. Beberapa warga Skylesice menyapa Aether dengan ramah, Aether pun melambaikan tangan dengan senyum merekah juga.

Harusnya perjalanan dari kastil ke kedai kopi memakan waktu sekitar 10 menit an dengan kuda, namun karena warga Skylesice yang bergerumul membuat perjalanan Aether menjadi 25 menit an.

Aether pun memakirkan kuda nya, lalu masuk ke kedai kopi. Disana ia melihat Isaura sedang menidurkan kepala nya di atas meja, walaupun tidak melihat wajah nya ia yakin wanita itu bosan dan kesal padanya. Aether langsung mendekat dan tertawa smirk, ia pun mencubit pipi Isaura.

Isaura terkejut dan langsung terbangun, "Kau!"

Aether pun kemudian duduk di depan Isaura, ia tersenyum ramah pada adik dari Lord Silveryen itu.

"Warga Skylesice benar-benar menarik perhatian ku."

"Sudah pasti mereka penasaran denganmu, dan membuat perjalanan mu kemari sedikit tertunda, aku benar kan?" Isaura sedikit tertawa namun ia tahan karena sedang berakting kesal.

"My Lady, kau marah pada ku?" tanya Aether sambil menaikkan alis kanan nya.

"Tidak, ah sudahlah. Aku sudah memesankan kopi untuk kita berdua."

Aether menatap Isaura dengan intens, ia baru sadar Isaura memiliki wajah yang imut, manis sekaligus cantik. Semua tercampur menjadi satu, Aether merasa dirinya deja vu karena kejadian ini mengingatkan nya pada masalalu bersama mantan kekasih nya. Tidak---Isaura jauh lebih baik.

Isaura kemudian menatap Aether yang sedang menatap dirinya. "Ada apa?" tanya Isaura langsung menolehkan pandangan karena dirinya salah tingkah.

"Isaura, harus kah ku ceritakan sesuatu padamu?" Aether merasa dirinya harus jujur karena kelak Isaura akan menjadi tunangannya.

"Apa itu?" Isaura tampak sangat penasaran.

"Kau benar waktu itu, ini soal mantan kekasih ku. Aku pernah mencintai seseorang dengan sangat tulus, semua rasa cinta, ketulusan, dan kasih sayang kuberikan padanya. Namun kau tau Isaura? Yang kudapatkan adalah sebuah pengkhianatan. Sejujurnya untuk sekarang, aku takut jatuh cinta." Aether tau ekspresi kecewa Isaura maka dari itu ia menurunkan pandangan.

Isaura merasa sakit hati, padahal ia sudah jatuh cinta pada Aether tapi apa balasannya? Aether malah takut jatuh cinta lagi. "B-begitu ya.." Isaura langsung menyesap kopi nya dengan sedikit gemetar, ini adalah sakit hati pertama nya.

"Isaura, aku tidak bilang aku tidak jatuh cinta padamu. Aku hanya takut."

"Aku mengerti Aether, tapi semua orang tidak sama. Aku adalah Isaura bukan mantan kekasih mu yang pengkhianat itu."

"Bisa kah kau mencoba membuat ku jatuh cinta lsaura?" Aether kembali menatap Isaura yang tampak seperti patung itu.

Isaura terkejut oleh pertanyaan Aether,

Aether menyentuh pipi kanan Isaura yang tampak bersemu merah itu. Isaura langsung memalingkan wajah nya. "Membuat mu jatuh cinta padahal hati mu sudah menjadi batu dan pernah terluka? Bagaimana aku bisa jika kau menutup pintu hati mu, aku tidak bisa masuk kedalam nya. Aku...aku jatuh cinta padamu Aether, sungguh. T-tapi kau. Ah! Sudahlah!" Isaura langsung berlari meninggalkan Aether sendirian di kedai kopi.

Isaura benar-benar melakukan kesalahan, ia sangat bodoh. Kenapa menyatakan cinta secepat ini, ia mengutuk dirinya sendiri. Isaura berlari tak tau arah, dipikirannya ia ingin menghilang sejenak dari Aether.

Aether diam sambil terpaku, pikiran nya bercampur aduk setelah Isaura menyatakan cinta. Ia benar-benar tidak percaya, Isaura bisa jatuh cinta padanya secepat itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Next?

Maaf ya kalo ini kependekan, soalnya bener-bener sibuk kemarin & hari ini 😭❤️

@naura_z_k

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Onde histórias criam vida. Descubra agora