02 : SHOCKED

5.3K 454 8
                                    

Aether baru saja bangun tidur dan ia harus dikejutkan oleh permintaan sang ibu yang akan pergi ke Skylesice, belum sempat nyawa nya terkumpul ia dengan tubuh yang sempoyongan pun berjalan keluar dari kamar nya sambil memakai kain satin untuk menut...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aether baru saja bangun tidur dan ia harus dikejutkan oleh permintaan sang ibu yang akan pergi ke Skylesice, belum sempat nyawa nya terkumpul ia dengan tubuh yang sempoyongan pun berjalan keluar dari kamar nya sambil memakai kain satin untuk menutupi bagian dada yang telanjang.

Sementara itu di kamarnya, Esmeralda mendapat kabar bahwa keluarga Silveryen akan membalas suratnya, sesuatu yang langka. Bagaimana tidak? Keluarga itu memang jarang membalas surat-surat entah itu dari kerajaan atau surat-surat lainnya. Tiba-tiba lamunan Esmeralda dipecahkan oleh Aether yang datang.

"Ibu, apa kau benar-benar akan menjodohkanku dengan adik dari Lord of Silveryen?" Aether terengah-engah ini karena dirinya berlari dengan kencang tanpa memedulikan para pelayan yang melihat nya keheranan.

"Itu mau mu kan? Lady Isaura---dia bukan?" tanya Esmeralda dengan senyum tipisnya.

"Y-ya, itu benar. T-tapi, ah sudahlah. Apa ibu akan pergi ke Skylesice? Ibu serius?" tanya balik Aether yang tampak sedikit panik, bagaimana pun perkataannya kemarin-kemarin adalah candaan belaka saja.

"Ya, tetapi nanti. Pihak post memberi tahu bahwa keluarga Silveryen akan mengirim surat kemari, kau tau? Ibu mendengar dari beberapa bangsawan ketika pesta perjamuan, mereka berusaha menjodohkan anak lelaki nya kepada Lady Isaura, namun hasilnya tidak pernah dibalas. Maka dari itu kau beruntung, anak ku. Aku pernah melihatnya  beberapa tahun yang lalu saat keluarga mereka datang kemari untuk terakhir kalinya, dia sangat cantik. Dia akan cocok untukmu, aku berharap perjodohan ini akan lancar." Esmeralda berbicara dengan nada tulus dan juga lembut, Aether bisa melihat ibu nya itu berharap ini nyata.

"Ibu, Aerys akan pulang nanti. Mari kita bersiap untuk menyambut nya." Aether mengalihkan pembicaraan, lalu pergi keluar.

*****

Sementara itu di Skylesice, Isaura tampak bengong. Ia sedang berada di kamar nya dengan posisi masih rebahan di atas tempat tidurnya. Dirinya sesekali menghela nafas panjang.

Tampaknya Geino sedang pergi keluar, seperti biasa ia adalah Duke yang super sibuk.

Isaura pun memutuskan untuk membersihkan dirinya, kemudian dibantu pelayan memakaikan gaun tak lupa disisir nya rambut panjang bewarna perak itu. Sesudah itu, ia pun mencari Charesa karena siapa lagi orang yang diajak untuk berbicara padanya?

"Charesa?" Isaura menemukan Charesa, sebab alunan piano menggema di telinga nya. Ternyata Charesa tengah memainkannya.

"Isaura?" Charesa menghentikan aksi nya, ia pun bangkit dari kursi kecil nya lalu menunggu Isaura menghampiri nya dari atas.

"Bagaimana kakak ku? Apa reaksi nya setelah aku marah padanya kemarin?" tanya Isaura sedikit cemas, karena ia memang jarang marah pada kakak nya itu.

"Tidak ada, seperti nya dia mengerti kenapa alasanmu marah. Aku juga akan marah jika dikekang seperti itu adik ipar, kau melakukan hal yang benar." Charesa tersenyum sambil mengusap pundak Isaura dengan tangan kanannya.

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Where stories live. Discover now