10 : BETRAYER

4K 315 4
                                    

Saat Isaura kembali ke rumah beruntung Geino dan Charesa tidak ada, jika mereka ada mungkin saja Isaura akan ditanyai-tanyai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Isaura kembali ke rumah beruntung Geino dan Charesa tidak ada, jika mereka ada mungkin saja Isaura akan ditanyai-tanyai.

Isaura memutuskan untuk berganti pakaian, tanpa sadar ia tersenyum-senyum sendiri. Isaura juga melihat tangan nya yang tadi habis berjabat tangan dengan sang Duke, "Kenapa aku tersenyum-senyum sendiri? Ya tuhan, aku sudah gila."

*****

Sementara itu di Riverstock, seorang bocah laki-laki tampak sedang sibuk bermain panah-panahan, siapa lagi kalau bukan Aerys. Aerys mengisi waktu luang nya dengan berlatih fisik, "Jika kakak ku pandai berpolitik maka aku harus pandai bermain fisik."

Sir Selmy pun menghampiri Aerys yang sedang serius-serius nya. "Selamat siang, My Lord."

"Siang, Sir." jawab Aerys, setelah itu ia menghentikan permainannya entah mengapa jika dilihat orang lain rasanya tidak percaya diri.

"Lady Rivallion memanggilmu, dia berada di ruang kerja kakakmu sekarang."

Aerys sudah menduga ibu nya itu akan mengenalkan dirinya ke keluarga bangsawan yang berkunjung. Ya, rumah mereka kedatangan tamu dari wilayah lain dan mereka memiliki dua anak perempuan yang satu seumuran dengan Aerys dan yang satu lagi mungkin lebih muda dari Aerys.

Dengan langkah berat, Aerys pun pergi menemui sang ibu. Begitu Aerys masuk, semua mata tertuju padanya, Aerys pun langsung menundukkan kepala memberi hormat.

"Selamat siang, Your Grace." sapa Aerys pada kepala keluarga bangsawan itu.

Ternyata yang datang adalah keluarga bangsawan "Harcourt" yang dipimpin oleh Paulo Gabriel Harcourt yang memiliki gelar Count atau Earl dan pasangan nya adalah Ganvetta Aderlaide Harcourt, sang Countess. Dari penglihatan Aerys tampak nya Lady Harcourt sedang mengandung mungkin saja itu anak laki-laki yang akan mewarisi gelar sang ayah.

"Aerys, dari mana saja dirimu." Esmeralda menegur Aerys tetapi dalam maksud bercanda.

"Bermain panah-panahan." jawab Aerys santai.

"Wah! Aku suka panah-panahan!" celetuk anak perempuan yang lebih muda dengan tiba-tiba.

"Lamia jaga sikap mu, kita tidak sedang berada di rumah." tegur sang kakak dengan suara kecil namun ekspresi nya bisa terlihat ia sedang menanahan malu.

"Santai saja, mereka hanya lah anak kecil." Esmeralda berbicara kepada kedua orang tua nya sambil tertawa kecil, ia bisa memahami nya.

Aerys pun menghela nafas panjang.

*****

🎵My home - Savina & Drones

Aether sedang berada di luar kastil, walaupun dingin ia bisa menahannya. Rasa nya sungguh membosankan jika hanya berdiam diri di dalam. Entah mengapa Aether ingin sekali kembali ke Riverstock, namun apalah daya. Nasi sudah menjadi bubur dan ini karena kesalahan nya.

Tiba-tiba ia teringat mantan kekasih yang telah mengkhianati nya, Lilyana Crane. Kisah cinta mereka memang sudah lama itu ketika Aether berusia 17 tahun, mereka bertemu ketika sama-sama berada di sekolah khusus bahasa. Hingga pada akhirnya hubungan mereka resmi berakhir ketika Aether menginjak usia 20 tahun. Lilyana Crane juga seorang bangsawan, ayahnya bergelar Baron.

Lilyana Crane berselingkuh dengan seorang pria biasa yang bekerja sebagai penjual buku di ibukota. Mereka bermain api setelah Aether pergi untuk militer. Alasannya sungguh klasik, Lilyana merasa kesepian dan butuh teman bercerita ia tak sanggup jika harus diam dan menunggu. Hingga pada akhirnya seorang anak perempuan lahir dari rahim Lilyana Crane. Beruntung setelah kejadian itu Aether tidak pernah lagi bertemu dengan mantan kekasihnya itu karena memang jarak mereka jauh, namun patah hati dan trauma menghantui sang Duke.

Mulai dari rasa tidak percaya, sedih, menangis, hingga perasaan marah dan kesepian. Selain merasakan kesedihan, patah hati dan perpisahan juga dapat menimbulkan beberapa keluhan fisik. Misalnya perasaan sesak pada dada, sakit perut, rasa kering pada bibir, dan lemas seperti tidak bertenaga.

Aether sudah menaruh hati nya untuk seorang gadis bernama 'Lilyana Crane' ia beri semua cinta, ketulusan, dan kasih sayang namun semua dibalas dengan pengkhianatan. Ia ingat beberapa kata saat Lilyana mengaku telah berselingkuh, "Jenis luka yang paling buruk adalah pengkhianatan karena itu berarti seseorang rela menyakitimu hanya untuk membuat dirinya merasa lebih baik. Jika mereka bertanya tentang aku, beri tahu mereka: 'Dia adalah satu-satunya orang yang mencintai aku dengan jujur, dan aku menghancurkannya'. Menghancurkan kepercayaan seseorang seperti meremas kertas yang sempurna. Kau dapat menghaluskannya, tetapi itu tidak akan pernah sama lagi."

Aether mengepalkan kedua tangan nya ketika mengingat momen itu, bayangkan saja ketika seorang pria baru saja pulang dari kewajiban militer dan menaruh ekspektasi lebih untuk pujaan hati, namun hasilnya----sebuah pekhianatan.

"Hewan memberikan teladan untuk kesetiaan sementara manusia memberikan teladan untuk pengkhianatan." ini lah kata-kata terakhir Aether untuk Lilyana.

Aether pun kemudian tersadar dari lamunan nya, dan kembali masuk ke kastil. Sir Henry yang sejak tadi mencari Aether pun langsung mendekati nya.

"My Lord!" Sir Henry berlari kemudian menunduk hormat.

"Ada apa?" tanya Aether kebingungan.

"Aku mencari-cari mu sejak tadi, kukira kau menghilang disini. Jika kau menghilang aku akan dipecat oleh Lady Esmeralda." Sir Henry sangat blak-blakan, ia memang terkenal humoris maka dari itu di Riverstock dirinya mempunyai banyak teman entah dari penjual kue, pedagang keliling atau orang-orang pasar.

"Kau yang akan kuhilangkan." ancam Aether sambil bercanda namun wajahnya bengis.

"Oh, ada yang harus kuberitahu padamu My Lord." Sir Henry tampak sangat serius ia mendekat ke arah telinga Aether untuk membisikkan sesuatu. "Sepertinya Sir Matthew diam-diam memantaumu, terkadang aku memergoki nya melihat dirimu. My Lord, kau harus berhati-hati." Sir Henry kemudian menjauh dari Aether.

Aether mengeluarkan senyum licik nya, "Jadi itu permainannya ya, Sir Henry aku minta tolong padamu. Jika aku pergi keluar tolong pantau Sir Matthew, aku tau dia akan melaporkan segala aktivitas ku kepada Lord Silveryen."

Sir Henry mengiyakan permintaan Aether, Aether akan mengikuti permainan licik Geino. Aether tersenyum smirk sambil menaikkan satu alis nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Next?

Aether mode serius jangan maen maen ya🤫

Jangan lupa vote + komen + share ya! XOXO ❤️

@naura_z_k

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang