[ORIGINAL STORY BY ME] RIVALLION #1
Perjodohan adalah jenis ikatan pernikahan dimana pengantin pria dan wanitanya dipilih oleh pihak ketiga dan bukan oleh satu sama lain. Hal ini adalah norma di seluruh dunia sampai abad ke-18.
Aether Xerxes Daemo...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sudah seminggu Aether berada di Skylesice, ia mengira Isaura akan menemui nya terus menerus namun kenyataannya tidak. Aether benar-benar harus merencanakan sesuatu agar ia bisa direstui oleh Geino lalu membawa Isaura pergi ke Riverstock.
Sir Henry melakukan tugas nya, ia selalu mengawasi gerak-gerik Sir Matthew. Entah sadar atau tidak tetapi akhir-akhir ini Sir Matthew tampak tidak peduli lagi dengan aktivitas Aether.
Aether pun memutuskan pergi keluar dengan kuda nya, ia memilih untuk sendirian tanpa didampingi siapa pun. Aether memilih pergi ke danau tempat ia dan Isaura berbicara beberapa hari yang lalu.
*****
Isaura tampak mondar-mandir di aula rumah nya, entah mengapa Geino melarang nya untuk keluar. Maka dari itu Isaura tidak pernah keluar rumah semenjak ia dan Aether bertemu. "Apa yang harus kulakukan sekarang?" Isaura merasa sangat bosan.
Geino dan Charesa pun menuruni tangga, mereka kebingungan melihat gerak-gerik Isaura.
"Isaura, apa yang kau lakukan?" tanya Charesa.
"Kenapa aku tidak boleh keluar? Aku sungguh bosan. Tidak boleh kah aku pergi ke danau saja? Bukankah sudah kubilang aku sangat setres akhir akhir ini." Isaura merasa sangat jenuh apalagi dampak buruk dari dikekang salah satunya adalah membuat seseorang merasa terbatas. Terbatas dalam menjelajahi dunianya, dalam pergaulannya, dalam mengelola dirinya sendiri.
"Diluar sedang ada bahaya, Isaura." Geino berusaha keras agar Isaura tidak keluar rumah.
"Ada kah yang sedang kau sembunyikan dariku, Geino?" Isaura berakting dirinya tidak tau apa-apa. Ia menatap Geino dengan penuh intimidasi.
"Isaura---aku mengizinkan mu keluar, asal kau kembali tepat waktu dan kusir akan mengantarkanmu." Charesa yang panik langsung mengizinkan Isaura keluar.
"Charesa, tidak. Isaura tidak boleh keluar." Geino berpegang teguh pada keyakinannya, bisa saja diluar Aether dan Isaura bertemu.
"Aku hanya akan mendengar kan Charesa, aku akan pergi ke luar. Jangan ikuti aku dan aku akan pergi sendirian!" Isaura langsung pergi meninggalkan rumah dan pergi keluar sendirian.
Geino menghela nafas panjang melihat kelakuan Isaura yang sekarang susah untuk diatur---ini memang salah nya karena terlalu mengekang Isaura sejak dulu. Geino pun memutuskan untuk mengikuti Isaura diam-diam.
"Aku harus mengikuti Isaura."
"Geino, apa yang kau lakukan? Tidak."
"Charesa, kumohon. Entah mengapa firasatku tidak enak. Ikut lah denganku."
Charesa pun menuruti permintaan Geino, ia harus menjadi penengah apabila kakak adik itu bertengkar nanti.
Sementara itu Isaura mengomel sepanjang perjalanan, langkah kaki nya tampak sangat cepat. "Aku sangat kesal! Sangat sangat kesal! Isaura pun memutuskan untuk pergi ke danau, ia berdoa semoga Aether berada di sana.
