39. Ciuman

4.5K 651 68
                                    

HAIII! SIAPA YANG NUNGGUIN? 🙌🙌


DUH, Judulnya bikin deg-deg ser gak sih? 🙈 Yuk diramaikan sambil di vote sama komentar yang banyak ya❤️

Bab baru untuk POV Willy sudah update di Karyakarsa ya. Yang mau baca cepat dan kepo sama POV Willy bisa langsung gass di Karyakarsa okay!

Selamat membaca❤️


Pertemuan untuk ke dua kalinya dengan Deka dan Chayla setelah liburan di Bali kemarin membuat aku jadi lebih mengenal bagaimana karakter keduanya. Deka tipe pria yang tampak dingin. Tapi jika berbicara dengan Chayla, meski pun dia hanya mendengarkan. Tatapan matanya begitu hangat dan memuja. Sementara Chayla yang tidak begitu ceria saat di Bali di sini dia jauh lebih ceria. Bahkan sesekali dia mengajakku mengobrol seperti teman dekat. Benar-benar sangat berbeda. Apa karena saat itu ada Chika? Membuat Chayla tampak tidak nyaman di sana.

Kalau benar alasannya Chika. Sudah jelas aku sangat memakluminya. Siapa juga yang tak kesal melihat kekasihnya didekati wanita lain. Apa lagi sudah sangat jelas kalau Chika menunjukan rasa sukanya kepada Deka.

"Kamu asli orang sini, Ara?"

Aku mengangguk. "iya. Sempat pindah ke pedesaan. Tapi aku mutusin buat kembali ke sini cari kerja. Syukurlah langsung dapat kerja di tempat Mas Willy."

Chayla menatapku kagum. "Sudah jodoh mungkin. Lihat, sekarang bukan hanya kerjaan yang kamu dapat. Tapi─Bosnya juga."

Aku tersenyum kikuk. Chayla masih belum tahu fakta tentang hubunganku dan Willy yang hanya sebatas rekan kerja saja. Pasangan kekasih itu hanya drama. Dan sialnya malah berkelanjutan seperti ini karena drama itu dibuat untuk teman-teman Willy. yang mau tak mau saat bertemu mereka aku akan berakting menjadi kekasih Willy.

"Apa kamu harus datang sekarang?" tanya Deka tiba-tiba.

Aku menoleh ke arah pria itu lalu menatap Willy yang memasang senyum akrab penuh tipu muslihat. "Karena aku kesulitan menemui kamu. Jadi ini adalah waktu yang tepat."

"Gak lihat aku lagi kencan?"

"Lihat. Kenapa? Chayla juga gak keberatan kok. Benarkan Aya?"

"Gak usah panggil pacarku dengan nama sok akrab begitu," desis Deka. Pria itu tampak tak suka.

"Kenapa? Kan itu namanya."

"Namanya Chayla."

"Kamu juga panggil dia Aya."

"Kamu gak usah."

"Kenapa enggak?" tanya Willy lalu menoleh ke arah Chayla. "Bolehkan Aya?"

Chayla dengan manis tersenyum. "Tentu saja boleh."

"Kenapa malah boleh?" Deka menatap Chayla tak suka.

"Dengarkan? Boleh. Posesif banget. Manggil nama saja gak boleh," celetuk Willy.

Chayla tertawa melihat perdebatan kekasihnya dan Willy. sementara aku hanya diam memerhatikan keduanya. Lihatlah senyum Chayla yang begitu bersinar. Dia pasti bahagia sekali bisa dicintai pria seperti Deka. Meski pria itu terlihat angkuh dan dingin. Tapi jika bersama kekasihnya, dia sangat perhatian. Wajar saja Chika begitu mencintai Deka.

Sementara Willy. Mereka tampak jauh berbeda sekali. Walau sebentar, aku bisa melihat perbedaan di antara keduanya. Willy tipe pria yang ramah. Meski di tempat kerja dia terlihat menyebalkan. Tapi sikapnya tidak sedingin Deka. Sementara teman yang satunya, Revan. Aku masih tidak tahu bagaimana karakternya selain─mesum!

Sial. Aku jadi ingat lagi apa yang terjadi dengan keduanya di Bali kemarin. Yang selalu membuat aku berpikir kotor tentang Hanum dan Revan.

"Ara."

Reaching Dream, with Bos!Where stories live. Discover now