33. Kedatangan Mas Alga

2.8K 542 19
                                    

Update horee🎉🎉 gak kemaleman kan?

Siapa yang nungguin? 🙌🙌

Selamat membaca ya:*

Akhirnya aku benar-benar pulang. Meninggalkan Bali dengan banyak kenangan dan pengalaman yang aku dapat walau di sini hanya satu hari saja. Meski agak menyesal karena aku tidak begitu menikmati liburan di sana karena masalah yang terus datang berulang. Tapi itu bukan masalah besar. Toh aku datang kemari juga tidak mengeluarkan uang satu rupiah pun. ah─kecuali beberapa oleh-oleh yang aku beli sendiri.

Sebenarnya Willy sempat menawarkan untuk di sini satu hari lagi. Dia bilang tidak enak kepadaku karena dia sempat mengatakan ingin menginap untuk beberapa hari. Jelas aku menolak. Selain karena pria itu sudah membeli tiket pulang. Rasanya aku juga tidak mau liburan di sini hanya berdua saja dengan Willy.

Memang benar aku tidak suka keberadaan Chika di sini. Tapi tidak dengan Willy juga. Kalau saja teman-temannya masih ada di sini, aku akan dengan senang hati menerima tawaran itu. kapan lagi pergi ke Bali dengan gratis seperti ini kan? sayangnya kalau hanya berdua saja, aku tidak mau.

Kenapa aku tidak mau? bukannya harusnya aku senang? Jawabannya tidak sama sekali. Aku mulai sadar kalau langkah yang aku ambil sudah hampir melewati batas. Alasan kenapa aku ingin mengenal Willy karena aku membenci pria itu yang menjadi alasan atas meninggalnya Yesi. Setelah mendapatkan jawaban yang aku inginkan. Rasanya aku tidak perlu melakukan itu lagi karena sudah memilih mundur dan menerima apa yang sudah terjadi.

Ya, aku sudah berdamai dengan hatiku. Setelah sekian lama memendam dendam dan rasa benci. Sekarang aku mencoba untuk memaafkan dan berdamai dengan yang sudah terjadi.

"Makasih sudah antar aku pulang sampai kost ya Mas."

Aku baru saja turun dari mobil. Kami baru sampai setelah melewati perjalanan panjang. Awalnya aku tidak mau saat Willy menawarkan ingin mengantarkan aku pulang. Aku tahu dia juga sama lelahnya sepertiku. Tapi pria itu tetap memaksa dan aku tak bisa menolak keinginan nya itu.

"Santai saja. Harusnya aku yang bilang makasih karena kamu mau nemenin aku ke Bali. Selain itu, aku juga harus memastikan kamu selamat sampai rumah. Kalau gak, teman mu itu pasti akan membunuhku." Nadanya sedikit berbisik di akhir kalimat.

Aku tertawa geli. "Jangan di ambil hati. Zela Cuma bercanda kok. Mana berani dia bunuh Mas Willy. Sama luka kecil saja takut."

Willy mengedikkan bahu. "Hati orang kan gak ada yang tahu."

"Iya-iya. Kalau gitu aku masuk dulu ya Mas."

Willy mengangguk. "Iya, jangan lupa istirahat."

Aku mengangguki ucapannya lalu memilih masuk ke dalam kost tanpa menunggu Willy pergi lebih dulu. Tidak tahu kenapa setelah apa yang sudah terjadi di Bali. Aku mendadak merasa sungkan kepadanya. Apa lagi saat Willy sudah tahu kalau aku adik Yesi, temannya.

"Zel, aku pulang." Aku berteriak di luar kost yang pintunya terbuka.

Tidak lama Zela muncul. Bukan ekspresi senang seperti biasanya, Zela hari ini terlihat aneh. Wanita itu meneguk ludah lalu meringis memandangiku.

Satu alisku naik. "Kenapa? Kok gak ekspresif banget liat aku datang? Aku baru balik dari Bali loh."

Zela tersenyum kikuk. "Itu─"

Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya. Tiba-tiba seseorang muncul dari belakang tubuh Zela. Aku membeku, wajah itu terlihat dingin. Di sepasang matanya terpancar kemarahan yang begitu jelas.

"Ma─Mas Alga."

Ya, yang baru saja muncul dari balik tubuh Zela adalah Kakak ku. Alga! Aku tidak tahu kenapa dia bisa ada di sini. Kapan dia ada di sini dan─ada keperluan apa dia kemari? Aku masih ingat tidak ada panggilan masuk atau chat dari Alga yang memberitahukan kalau dia mau kemari.

Reaching Dream, with Bos!Where stories live. Discover now