"Aku menyukainya!" ujar Savana. Dia memakan yoghurt dengan semangat.

"Ayok makan di ruang santai saja" ajak Chasania.


"Barata lanjutkan ceritamu" pinta Chasania. Saat ini mereka berada di ruang santai sambil makan cemilan yang Chasania buat.

"Awalnya hanya Birendra yang merasakan hawa pemilik kami, itupun sangat tipis sampai saya dan Bimasena tidak merasakan. Seakan-akan hanya sedikit pecahan dari hawa nona terdahulu. Tapi setelah kedatangan nona Lovela dan nona Chyna hawa nona terdahulu semakin kuat"

"Maksud dari sedikit pecahan dari hawa nona terdahulu itu apa?" Tanya Chasania.

"Sebenarnya nona terdahulu bukan hanya seorang-"

"Tapi tiga gadis kembar identik, benarkah?" tebak Chasania membuat ketiga pemuda menatap Chasania kaget.

"Bagaimana mungkin nona mengetahuinya?"

"Aku hanya menebaknya" ucap Chasania menggidikan bahu.

"Tapi tebakan nona benar. Tidak ada yang mengenali perbedaan ketiga nona terdahulu. Kami hanya bisa mengenali dari sikap mereka"

"Lalu bagaimana dengan orang-orang bangsawan dan kerajaan, bukankah mereka mengetahuinya?" tanya Savana penasaran.

Chasania terlihat menahan Barata yang ingin menjelaskan, dia ingin Birendra dekat dengan Savana. Barata yang mengerti memberi kode kepada Birendra.

"Bolehkah saya menceritakan kisahnya, nona?" Savana mengangguk mendengar perkataan Birendra.

"Waktu itu hanya ada satu kerajaan yaitu kerajaan Emerald. Para rakyat dan bangsawan hanya bisa mempunyai satu keturunan yang membuat begitu sedikitnya populasi manusia. Hal itu membuat banyak ras yang berusaha menyerang manusia. Peperangan antar ras seringkali terjadi yang untuk merebut wilayah kerajaan Emerald bahkan berusaha mengambil alih tahta. Apalagi raja saat itu belum dikaruniai keturunan.

Setelah menunggu lama akhirnya ratu dikabarkan mengandung. Raja dan ratu memerintahkan untuk merahasiakan kabar gembira itu. Sampai lahirlah seorang putri cantik ditengah ganasnya perang. Raja yang bahagia menjadi bersemangat dan berhasil memenangkan peperangan. Seolah kebahagiaan itu belum cukup, sang ratu kembali mengandung dan melahirkan tiga bayi kembar. Disaat ratu telah melahirkan tiba-tiba pemberontakan muncul di dalam istana membuat ratu terpaksa memindahkan semua putrinya ke tempat yang jauh.

Belasan tahun kemudian para putri kembali. Putri pertama langsung diperintahkan untuk mengantikan sang ayah, Raja Emerald yang sudah tua. Sedangkan ketiga putri kembar membentuk pasukan keamanan khusus, yaitu pasukan Phlox. Dengan keahlian dan pengetahuan ketiga saudari kembar itu berhasil membuat pasukan yang hebat. Apalagi pasukan Phlox yang berisi orang-orang yang memiliki elemen dengan mudah mengalahkan banyak ras dalam perang. Ketiga putri kembar selalu bergantian hadir dalam pasukan, setiap dari mereka memiliki keahlian yang berbeda juga elemen langka. Elemen es, elemen tumbuhan juga elemen api abadi. Orang-orang bangsawan percaya bahwa pemimpin pasukan Phlox itu adalah ratu muda kerajaan Emerald. Tidak ada yang tau identitas asli pemimpin pasukan Phlox karena sang pemimpin selalu memakai topeng."

"Menakjubkan! Bagaimana jika kita memakai topeng?" Savana berujar dengan semangat.

"Tidak" jawab Chasania dan Chyna bersamaan.

"Mengapa? Bukankah kita akan terlihat menarik?"

"Membosankan, benarkan kak?" Chasania mengangguk dengan perkataan sang adik.

"Kalian menyebalkan!"

"Bagaimana dengan kalian? Mengapa tidak ada kalian dalam cerita?" tanya Chasania penasaran.

"Sebenarnya kami adalah kucing peliharaan putri kembar dari bu-"

"Kalian dari bumi?!" ujar Chasania membuat ketiga pemuda itu mengangguk.

"Bagaimana keadaan bumi saat itu? Apakah masih jaman victoria? Atau manusia purba?"

"Era reformasi, nona" jawab Barata.

"Era reformasi? Bukankah itu baru 25 tahun lalu? Aku kira beberapa abad yang lalu"

"Itu karena perbedaan waktu disini dengan di bumi, satu tahun bumi sama dengan seratus tahun disini"

"Baiklah aku mengerti. Tapi bagaimana bisa hewan peliharaan bertransformasi menjadi pemuda tampan?"

Barata, Birendra serta Bimasena menunduk malu mendengar ucapan Chasania.

"Karena disini energi alamnya masih murni dan sangat kuat, berbeda dengan bumi yang banyak polusi" jawab Barata.

"Aku mengerti. Tapi aku masih ingin bertanya"

"Kau bertanya terus dan pembahasan kalian tidak bisa aku mengerti. Bahkan Chyna pun tidak mengerti" ujar Savana menatap Chasania kesal.

"Aku mengerti " balas Chyna cepat.

"Karena kau bukan Lovela melainkan Chasania" lanjut Chyna menatap Chasania intens.

Avoid DeathWhere stories live. Discover now