50

1.3K 122 0
                                    

"Pasti mereka menyalahkan ku atas kematian Chyna palsu itu" ujar Chasania melemparkan batu ke kolam.

"Sudahlah Chasa hentikan pikiranmu itu" balas seorang gadis yang mengenakan gaun berwarna biru dengan banyak daun menempel. Gadis itu duduk disamping Chasania dan merangkul Chasania.

"Seharusnya kau bahagia bertemu dengan temanmu ini" ucap gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Atau kau tidak suka bertemu denganku dan ingin bersama Chyna palsu itu?"

Chasania dengan cepat menggeleng mendengar perkataan gadis itu.

Ternyata Chyna yang selama ini bersamanya adalah hasil persilangan Orc dengan salah satu bangsawan rendah yang menyamar sebagai Chyna dengan cara mengambil hati es milik Chyna.

Para pengguna elemen memiliki hati yang menjadi sumber elemen juga sumber kehidupan. Jika hati itu diambil penggunaan elemen tidak akan mati tapi tidak berdaya seolah sedang tertidur.

Chasania memeluk gadis disampingnya.

"Aku merindukanmu Ally" ucap Chasania.

Gadis yang dipanggil Ally melepaskan pelukan lalu mendelik tajam pada Chasania dan berkata "kamu bilang rindu tapi kamu lama sekali membebaskan ku disini. Kamu gatau rasanya pengap lembab dan tidak ada sinar matahari yang masuk ke dalam goa itu. Apalagi aku dikurung dalam kapsul, aku tidak berdaya saat hati es milikku dicuri. Untungnya ku mengetahui apapun yang dilakukan si pencuri karena itu terekam jelas di hati es  milikku"

"Ya aku gak tau kalo dia palsu. Aku sangat senang bertemu denganmu lagi" Chasania berucap kemudian memeluk Ally lagi.

"Kamu berperan sebagai kakak yang baik yaa" Ally mengusap punggung Chasania.

"Bukan berperan tapi aku memang menginginkan adik perempuan" ujar Chasania.

"Dan ternyata aku adalah adikmu" balas Ally. Chasania terkekeh menanggapinya. Ally yang cerewet dan pemarah menjadi adiknya disini. Adiknya yang manis dan penurut tidak ada lagi. Tapi tak apa Chasania lebih senang berkumpul lagi bersama teman-temannya.

"Vana menjadi pemberani ya disini?" tanya Ally memastikan.

"Sangat sangat pemberani" jawab Chasania membuat Ally tertawa.

"Gadis penakut kita menjadi pemberani disini" lanjut Chasania. Chasania teringat Vana temannya yang penakut berubah menjadi pemberani disini. Bahkan Vana memegang pisau saja ketakutan, dia takut pisau itu menyakitinya. Tapi disini dia mengangkat pedang dengan lihai dan berperang di garda terdepan.

"Apa sekarang kamu siap menerima kenyataan?" tanya Ally membuat Chasania mengangguk lemah.

Orangtuanya ternyata ada disini dan semua yang terjadi padanya karena mereka.

"Ayok kembali" ajak Ally membantu Chasania berdiri.



"Bagaimana dengan ayah dan ibu Chyna?"

"Aku baik-baik saja adik! Berhenti memutar-mutar diriku!"

"Lepaskan aku merasa pusing"

Dua pasang saudara kembar saling berpelukan. Seorang wanita yang mengenakan gaun mewah memeluk kembarannya yang mengenakan gaun sederhana. Serta seorang pria berpakaian bangsawan atas memeluk sang kembaran yang tampak tidak nyaman.

"Kau tampak lebih kurus kakak" ucap wanita yang mengenakan gaun mewah.

"Bagaimana tidak kurus aku dikurung dan tidak makan apapun untung saja aku tidak mati" ujar wanita bergaun sederhana. Dia menatap sekelilingnya, sebuah ruangan besar nan mewah berisi dengan warna biru yang mendominasi.

"Siapa yang mengurungmu kakak?" tanya wanita bergaun mewah.

"Bisakah kau memberikan kakakmu ini makanan terlebih dahulu"

Wanita bergaun mewah tersenyum dan memanggil pelayan untuk menyajikan makanan.

"Maafkan kami, yang mulia. Hanya ini yang bisa kami sajikan" dua orang pelayan meletakkan sekeranjang roti batu, grubi juga teko berisi minuman hangat.

"Apa ini?" tanya wanita bergaun mewah mengambil grubi.

"Menjawab yang mulia, makanan yang diambil oleh yang mulia bernama grubi" jawab seorang pelayan.

"Grubi?" tanya wanita bergaun mewah lagi. Dia memperhatikan makanan bernama grubi ditangannya.

"Ijin menjelaskan kepada yang mulia. Grubi adalah makanan manis yang terbuat dari parutan ubi dengan gula" jelas pelayan lagi.

"Rotinya keras dan tawar tapi aku celupkan ke minuman hangat ini rasanya sangat lezat.  Rotinya seperti batu saja, bulat dan keras. Minumannya juga nikmat, rasanya kehangatan menyelimuti tubuhku. Baru pertama kalinya aku merasa makanan ini" ujar wanita bergaun sederhana.

"Grubi ini juga manis dan renyah. Saya menyukainya" ucap wanita bergaun mewah.

Para suami mereka tampak penasaran dan mencoba makanan sederhana yang disajikan pelayan. Tapi rasanya tidaklah sederhana melainkan terasa sangat mewah.

"Siapa yang membuat makanan ini?" tanya wanita bergaun sederhana.

"Menjawab pertanyaan yang mulia, Nona bersurai cokelat kemerahan yang membuatnya untuk persediaan perang. Tapi nona itu sekarang dikabarkan menghilang setelah menghabisi saudarinya" jelas seorang pelayan dengan rinci sampai temannya mencubit tangannya karena menyebarkan informasi.

Meskipun memakai gaun sederhana tapi orang-orang dalam kerajaan tahu siapa sebenarnya wanita dan pria yang berpakaian sederhana itu. Silsilah keturunan kerajaan terpampang jelas di depan aula besar di setiap kerajaan.

"Apakah itu anak kita?" tanya wanita bergaun mewah menatap pria yang juga menatapnya.

"Tolong sajikan lagi makanan ini dan kalian boleh pergi" ujar wanita bergaun sederhana.

Kedua pelayan keluar meninggalkan kesunyian dalam ruangan. Tak lama kedua pelayan datang lagi dan menyajikan makanan kemudian mereka pun keluar dari ruangan itu.

"Sepertinya gadis yang diceritakan pelayan itu memang Chasania" ujar wanita bergaun sederhana.

"Tapi pelayan itu bilang dia menghabisi saudarinya. Bagaimana anakku seperti itu?" lirih wanita bergaun mewah.

"Adikku Sierra, kau pasti ingat jika kau membuat jiwanya pergi ke dunia lain dan kembali setelah 16 tahun kemudian. Sudah pasti kecerdasan dan informasi dari dunia lain membuatnya mudah mengolah bahan-bahan disini. Karena selama aku mengembara tidak ada makanan yang seperti ini. Dan untuk menghabisi saudarinya itu tidaklah mungkin. Anakku dan anakmu bahkan bisa merasakan rasa sakit dan senang dengan bersamaan. Ikatan mereka sangat kuat seperti kita, ah bahkan lebih kuat dari kita" jelas wanita bergaun sederhana.

"Aku mengerti kakak. Aku tidak tau apa yang sedang dia lakukan tapi semoga dia cepat kembali" ucap wanita bergaun mewah bernama Sierra.

"Baiklah kita nikmati saja makanan buatannya ini. Kau harus coba roti ini dan celupkan ke minumannya"

Sienna, nama wanita bergaun sederhana itu. Dia mengajari adiknya Sierra yang bergaun mewah mencelupkan roti bulat dan keras ke minuman hangat. Tapi bukan menyuap makanan ke mulutnya, wanita bernama Sienna menyuapkan makanan ke mulut suaminya tercinta yang bernama Lucas.

Wanita bernama Sierra tidak ingin kalah. Setelah mencoba roti itu dia menyuapkan roti ke mulut suaminya yang bernama Logan. Terjadinya adegan suap-suapan diantar pasangan kembar itu.

"AYAH IBU PAMAN BIBI!!"

Avoid DeathWhere stories live. Discover now