19

7K 909 4
                                    

"Baiklah jika kalian yakin bergabung dengan pasukan Phlox. Kalian akan di tes untuk mengetahui elemen kalian" ujar Tetua pada dua gadis berambut merah.

Paman Sam sang Tetua menjentikkan jarinya kemudian muncul meja dengan sebuah bola sihir diatasnya.

"Letakan tanganmu diatasnya lalu alirkan energi elemen kalian" ujar Tetua lagi. Chasania mengangguk dan berjalan menuju bola sihir. Dia meletakkan tangan di atas bola sihir lalu mengalirkan energinya melalui telapak tangan. Muncul permata sapphire dan permata garnet didalam bola sihir.

"Elemen air dan tanah!" ujar paman Sam dengan lantang.

"Selanjutnya kau" lanjutnya pada Chyna.

Chyna maju kemudian meletakkan tangannya di atas bola sihir lalu muncul permata sapphire dan permata amethyst.

"Elemen air dan udara!" ujar paman Sam lantang.

"Sekarang kita lanjutkan dengan membaca mantra untuk bergabung dengan pasukan Phlox secara resmi. Ucapkan QUERENCIA VORFREUDE lalu teteskan darah kalian diatas bola sihir" Chasania menuruti perkataan paman Sam.

Dia memunculkan tanah runcing kecil lalu menusuk jari telunjuknya. Dia meneteskan darah diatas bola sihir lalu mengucapkan mantra. Bola sihir itu bersinar beberapa saat lalu kembali seperti semula.

Melihat Chasania selesai Chyna maju dan mengikuti apa yang Chasania lakukan. Dia mengambil pisau dari udara yang dipadatkan lalu mengiris ujung telunjuknya. Meneteskan darah diatas bola sihir lalu bola sihir kembali bersinar dan perlahan-lahan meredup.

"Sekarang kalian telah resmi bergabung dengan pasukan Phlox. Lihatlah di pergelangan tangan kalian ada sebuah tato bergambar bunga" ujar Paman Sam. Chasania dan Chyna melihat pergelangan tangannya dan benar saja ada tato bergambar siluet bunga.

"Kalian boleh berkenalan dengan anggota lainnya. Silahkan!"

"Baik terima kasih!" balas Chasania dan Chyna. Mereka berjalan ke arah pasukan yang berbaris diikuti oleh ketiga kucing yang setia mengikuti.

Seketika para anggota pasukan Phlox membubarkan diri dan mengerubungi dua gadis berambut merah.

"Nona Lovela, Nona Chyna selamat bergabung!" panggil panggil seorang wanita yang mereka kenali, dia adalah ibu dari Evan. Tidak hanya ibu dari Evan, ibu dari Florine, Gerri, Glenn serta Agatha juga ada.

"Wah bibi!" seru Chyna tersenyum lebar.

"Selamat bergabung dengan pasukan Phlox ya!" ucap ibu Gerri. Kemudian disusul dengan ucapan-ucapan dari ibu Florine, ibu Glenn, ibu Agatha serta anggota lainnya.

"Terima kasih semuanya!" balas Chasania dan Chyna.

"Kau mengenal mereka Hana?" tanya seorang pria pada ibunya Evan.

"Mereka tetanggaku Liam" balas ibu Evan yang ternyata bernama Hana pada pria itu.

"Apa pekerjaan kalian?" tanya paman Liam pada Chasania dan Chyna.

"Kami akan membuat kedai" balas Chasania.

"Benarkah? Jika begitu aku akan menjadi pelanggan kalian!" seru ibu Florine, Ferra.

"Benar bibi. Apakah bibi mau membantu kami?" tanya Chasania. Dia membutuhkan beberapa orang untuk membantunya merenovasi paviliun, tidak mungkin dia dan Chyna mampu mengerjakan semuanya.

"Kalian tenang saja. Kami akan membantu, benarkan teman-teman?" tanya Ferra pada teman-temannya. Mereka sudah berteman lama sejak bergabung dengan pasukan Phlox.

"Kami akan membantu" balas Sofia, ibu dari Glenn.

"Dengan senang hati" balas Violet, ibu dari Gerri. Sedangkan Avie, ibu dari Agatha hanya mengangguk.

"Kami menyukai makanan yang kalian berikan tadi sore" ucap bibi Hana membuat temannya mengangguk.

"Benar aku baru pertama kalinya memakan makanan itu" balas bibi Vio.

"Kalian memberikan banyak makanan. Apa ya namanya?" tanya bibi Ferra menggaruk pipinya.

"Apa ya aku juga lupa" sahut bibi Avie.

"Kalian ini sudah tua jadi lupa. Kata anakku Glenn, nama makannya adalah jagung meledak, pisang coklat dan selai buah" jelas bibi Sofia.

"Bibi benar. Kami juga membawa jagung meledak, apakah bibi-bibi mau?" tanya Chasania diangguki bibi-bibi itu.

Kemudian Chasania membuat meja dari tanah dan mengeluarkan makanan yang dia bawa dalam cincinnya.

"Wah makanan apa ini?" tanya seorang anggota Phlox.

"Ini jagung meledak, ini pisang coklat tapi ukurannya kecil? Yang lainnya aku tidak tahu" balas bibi Sofia.

"Aku dan kakak membawa jagung meledak, pisang coklat mini, lumpia sayur mini. Dan es pisang coklat!" ujar Chyna menunjuk makanan-makanan diatas meja dan mengeluarkan es pisang coklat.

"Silahkan semuanya" ucap Chasania.

Avoid DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang