17

7.4K 910 4
                                    


"Usap cincinnya lalu ucapkan hide elemen απόκρυψη στοιχείου. Bisakah adik menyebutnya?" tanya Chasania sambil mempraktekkan cara menyembunyikan elemen-nya.

"Tidak kakak" balas Chyna sambil meringis.

Chasania nyentuh kening Chyna dengan dua jarinya, telunjuk dan jari tengah. Lalu cahaya putih keluar dari jari Chasania dan masuk ke kening Chyna.

"Apa sekarang bisa menyebutkannya?" tanya Chasania yang dijawab anggukan Chyna.

Chyna mengusap cincinnya lalu mengucapkan, "hide elemen απόκρυψη στοιχείου"

"Apa yang kau rasakan adik?" tanya Chasania setelah Chyna berhasil menyebutkan mantra penyembunyian elemen. Mantra itu hanya untuk menyembunyikan elemen langka jadi elemen biasa tidak terpengaruh.

"Entahlah kak. Aku tidak merasakan apapun yang berubah"

"Baiklah coba genggam anggur ini dan bayangkan anggur beku. Masih ingat mantra nya bukan?" Chasania memberikan sebuah anggur jari pada Chyna. Chasania telah mengajarkan Chyna tentang mantra-mantra dari elemen yang Chyna miliki.

"Iya kakak"
"Cryokinetic Constructs"

Anggur dalam genggaman Chyna tetap sama tidak berubah jadi beku.

"Berarti elemen es berhasil di sembunyikan" ujar Chasania.

"Tapi kenapa kita harus menyembunyikan elemen kita?"

"Entahlah. Tapi sampai waktunya tiba kita harus menyembunyikan"

"Jika ada yang mengetahuinya bagaimana?"

"Kasih tau saja yang sebenarnya"

"Ah kakak tidak seru! Aku kira kita akan melakukan sesuatu yang keren"

"Tapi kita sudah keren dengan elemen langka"

"Kakak sangat menyebalkan!"

"Tapi itu kebenarannya, kita kerena karena elemen langka. Sekarang kita akan berteleportasi" ucap Chasania mengakhiri pembicaraan.

Chasania menggenggam tangan Chyna lalu berucap, "Hydroportation" kemudian air menyelimuti mereka lalu mereka menghilang dari sana. Chasania sengaja memilih bukit belakang rumah mereka karena itu tempat yang aman. Karena pasukan Phlox menyatu dengan alam jadilah Chasania berinisiatif memilih bukit yang jarang dilalui orang-orang sebagai tempat berteleportasi.

"Kepalaku rasanya berputar-putar kakak"

Chasania dan Chyna muncul di depan gerbang besar yang ditengahnya ada lambang Phlox, sebuah bunga. Chyna merasa pusing karena dia tidak menutup mata saat berteleportasi. Sementara Chasania memejamkan matanya agar tidak terlalu pusing.

"Maaf ya kakak lupa mengingatkan menutup mata" Chasania meringis mengucapkannya.

Chasania bergumam dan muncul sebuah apel. Kemudian mengusap apel dan berucap, "Hydrokinetic Regeneration" lalu memberikan apel itu pada Chyna.

Chyna menerima dan langsung menggigit apelnya. Seketika Chyna tidak merasakan pusing dan badannya terasa lebih segar.

"Terimakasih kakak!" ujar Chyna tersenyum lebar.

Chasania mengangguk. Dia berjalan ke arah gerbang lalu berkata, "Lukisan semesta yang datang setelah tangisan semesta" dan gerbang pun terbuka dengan sendirinya.

"Kata-kata estetik nyampe kesini ya?" gumam Chasania bingung. Dia mengetahuinya dari buku tua itu.

"Ayok kita masuk!" ajak Chasania mengajak Chyna.

"Tunggu kakak" ucap Chyna kemudian menyusul Chasania dan menggenggam tangannya.


***

"Aku tidak sabar bertemu dengannya" ucap seseorang di sebuah ruangan mewah. Dia memandang jendela yang menampakkan purnama yang bersinar terang.

"Hei kau! Seharusnya aku yang bilang begitu!" ujar seorang dengan nada jengkel.

"Terserah kau saja. Dia mengenalku tapi tidak mengenalmu" balasnya tenang.

"Awas saja kau! Aku yang akan mendapatkannya terlebih dahulu. Tunggu kemenangan ku" ujar seseorang bernada jengkel lalu berlalu meninggalkan ruangan itu.

"Semoga kita cepat bertemu"


Avoid DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang