41

2.7K 352 61
                                    


"Karena kau bukan Lovela melainkan Chasania"

Chasania terkejut mendengar ucapan Chyna.

Kenapa Chyna mengetahui namanya?

Rasanya amat sangat menyesal telah menanyakan hal-hal tentang bumi tempatnya berasal. Dia terlalu senang mendengar ada yang berasal dari bumi, seperti mempunyai teman.

Chasania lupa kalau disini dia adalah Lovela sang antagonis dalam novel. Padahal selama ini dia berusaha menghindari hal-hal tentang dirinya.

Bagaimana jika Chyna menjauhinya?

Tidak! Chasania sangat menyayangi Chyna, dia tidak mau Chyna menjauhinya.

Chasania tidak akan membiarkan Chyna menjauhinya.

Tidak akan pernah!

"Kakak?" panggil Chyna pelan mengalihkan pikiran Chasania.

"Kenapa kau berkata begitu?" tanya Chasania berusaha tenang.

"Karena sebenarnya nama kakak adalah-"

"PERHATIAN KEPADA SELURUH PASUKAN PHLOX UNTUK BERKUMPUL DI TAMAN BELAKANG MARKAS!!"

Ucapan Chyna terpotong karena tiba-tiba muncul hologram seorang anggota pasukan Phlox dengan suara kerasnya.

"Lanjutkan lah, kakak penasaran" ucap Chasania menatap Chyna penasaran.

"Nanti saja" balas Chyna.

Chasania menatap mata Chyna yang sekilas terlihat kilatan cahaya, bahkan matanya terlihat lebih tajam.

"Ayok kak!" ajak Chyna bersemangat dengan mata berbinar.

Bukankah tadi matanya begitu tajam dengan kilatan cahaya aneh?

"Adik duluan saja bersama Savana, kakak ada keperluan sebentar. Setelah itu kakak menyusul" balas Chasania tersenyum membuat Chyna mengangguk.

"Keperluan apa?" tanya Savana yang masih betah duduk. Sedari tadi dia menikmati makanannya dengan damai tanpa memperhatikan sekitar.

"Kepo!"

"Kepo? Apa itu?"

"Kau tidak perlu tau, cepatlah pergi. Aku akan segera menyusul"

"Aku bersamamu!"

Savana sangat penasaran dengan apa yang akan Chasania lakukan padahal pengumuman tadi seperti ada berita penting. Keperluan seperti apa yang lebih Chasania utamakan?

"Birendra cepat bawa Savana! Adik naiklah ke punggung Bimasena"

Mendengar perintah itu para penjaga berubah menjadi kucing besar, tidak tidak keduanya menjadi kucing raksasa. Chyna dengan hati-hati duduk di punggung Bimasena.

Sementara Savana terlihat takut dan menatap Chasania penuh harap. Chasania tidak memperdulikan itu tapi memanggil kucing milik Savana.

"Birendra!"

"GROAAAR!"

"Heiii aku melayang… akhhh!"

Savana melayang saat Birendra mengaum dan langsung terduduk di punggungnya. Kedua kucing raksasa itu pun membawa pemiliknya pergi.

"Nona, apa yang akan kita lakukan?" tanya Barata.

"Tentu saja membuat sesuatu yang segar"

Chasania mengajak Barata ke dapur dan mengeluarkan baki plastik dari mesin quicktime. Kemudian memotong sesuatu dalam baki menjadi kotak-kotak kecil.

"Barata tolong lanjutkan"

Barata yang sedari tadi memperhatikan Chasania dengan sigap mengangguk dan mengerjakan perintah nona nya.

Avoid DeathWhere stories live. Discover now