4

12.1K 1.5K 11
                                    

Pagi ini Chasania berkeliling melihat keadaan sekitar, semoga saja mendapatkan sesuatu. Dengan berbekal sebuah keranjang ia berjalan ke arah bukit kecil tak jauh dari belakang rumah.

"Wah ada banyak jamur!"

Baru saja memulai petualangannya Chasania disambut sekumpulan jamur berwarna putih kecoklatan. Ia mengambil beberapa jamur dan menyisakan jamur yang masih berukuran kecil dan melanjutkan perjalanannya sambil bersenandung.

Bolang si bolang~
Si bocah petualang~

Sementara Chasania yang asyik berpetualang. Chyna sedang menjemur manisan serta berbagai jenis buah yang telah diiris tipis.

"Nona Chyna!"

Terlihat beberapa wanita dan anak kecil menghampiri Chyna. Mereka membawa keranjang dan menyodorkannya pada Chyna.

"Ini ada apa ya bibi?" tanya Chyna yang terkejut. Tidak biasanya mereka mengunjunginya apalagi mereka sekarang membawa keranjang-keranjang berisi makanan.

"Untuk kalian berdua karena berkat puding serta permen buah anak-anak kami mau memakan buah!"

"Iya Nak, kalian hebat bisa mengolah buah-buahan itu sehingga anak kami menyukainya"

"Kami memberikan beberapa makanan sebagai ucapan terima kasih"

"Tapi itu tidak perlu bibi" ucap Chyna menolak.

"Kakak dan aku membuatnya terlalu banyak. Itu tidak akan habis, jadinya kakak berinisiatif membagikan kepada bibi-bibi tetangga" jelas Chyna.

Chyna ingat kemarin ia membagikan puding serta permen buah kepada tetangga-tetangganya atas ide kakaknya.

Tapi ia benar memberikannya dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan apapun.

"Kami mohon terimalah beberapa makanan ini, Nak. Hanya ini yang bisa kami berikan pada kalian sebagai tanda terima kasih kami" ujar seorang Bibi yang membawa gadis kecil.

"Ada apa ini?" tanya Chasania yang baru saja muncul dari belakang rumah. Keranjang kosong yang ia bawa dari rumah terlihat penuh dengan beberapa jamur, bawang-bawang serta beberapa rimpang rempah.

'Mungkinkah mereka sedang berdemo? Tapi demo apa?' pikir Chasania.

Mereka tersenyum melihat kedatangan Chasania.

"Kami datang untuk mengucapkan terimakasih kepada kalian berdua"

"Terima kasih atas apa?" tanya Chasania bingung.

Rasanya ia belum pernah bertemu dengan mereka apalagi memberikan mereka bantuan, tapi mereka tiba-tiba datang untuk mengucapkan terima kasih.

Mungkinkah karena ia membagi-bagikan puding serta permen kemarin. Ah iya, pasti karena itu. Chasania mengangguk mengerti.

Totalnya ada lima bibi dan dua orang anak lelaki dan seorang gadis kecil. Para anak kecil menatap Chyna dan Chasania berbinar seakan melihat para Dewi.

Chyna melirik kakaknya meminta jawaban.

"Baiklah. Terima kasih bibi-bibi semua. Maaf merepotkan kalian" ucap Chasania tersenyum ramah.

Para bibi itu memberikan keranjang yang mereka bawa dengan semangat kepada Chyna dan Chasania.

"Ya sudah. Kalau begitu kami pamit dulu ya!"

"Tunggu sebentar!" cegat Chasania.

"Adik-adik manis ini siapa namanya? Bolehkah kakak tahu nama kalian?"

"Perkenalkan namaku adalah Evan yang tampan!" ujar anak lelaki berambut cokelat dengan semangat.

"Aku Florine Kakak bisa memanggilku Flo" ucap anak perempuan pirang dengan malu-malu.

"Aku Gerri" ucap anak lelaki berambut hitam.

"Baiklah tunggu sebentar adik manis!"

Chasania melenggang ke dapur dan membawa daun pisang. Ia membawa bungkusan permen buah lalu mengambil beberapa manisan yang sedang dijemur. Ia membungkusnya dengan selembar daun pisang lalu membagikan kepada tiga anak kecil itu masing-masing satu bungkus.

"Terima kasih kakak baik!" ujar ketiga anak itu serentak.

"Padaku tidak? Permen ini dibuat oleh kakak dan aku" cemberut Chyna.

"Terima kasih juga kakak manis!"

"Sama-sama adik-adik.Sering-seringlah bermain kesini dan ajak teman-teman kalian yang lain!"

"Sungguh? Apakah kami boleh sering kesini?" tanya Evan disetujui dengan tatapan berbinar dari Florine dan Gerri.

"Bolehkan kak?" cicit Chyna takut-takut. Ia lupa meminta ijin kakaknya.

Chasania merespon dengan senyuman, "tentu saja! Kalian bebas kesini kapan saja" ujar Chasania dibalas senyum lebar ketiganya.

Chasania  juga membuat dua bungkusan yang sama kemudian menyerahkan pada dua bibi yang tidak membawa anaknya.

"Ini untuk anak bibi dirumah. Semoga suka" ucap Chasania.

"Terima kasih Nak! Semoga kalian bahagia"

"Kami pamit pulang ya. Terima kasih Nak"

"Sama-sama bibi. Hati-hati di jalan!" ujar Chyna sedangkan Chasania hanya mengangguk.

Setelah agak jauh, para bibi itu membicarakan kedua gadis kakak beradik itu.

"Ternyata Nona Lovela juga baik dan hebat. Tidak seperti rumor yang tersebar"

"Nona Lovela sangat baik membungkuskan  manisan untuk anakku meskipun dia tidak ikut"

"Benar mereka gadis baik. Sayangnya kedua orangtua mereka menghilang membuat mereka bersedih beberapa lama"

"Tapi syukurlah mereka kembali tersenyum"

"Semoga kebahagiaan selalu menyertai mereka"

Sementara Florine Evan serta Gerri berjalan beriringan didepan ibu mereka.

"Kakak-kakak itu sangat baik ya!" ujar Florine bersemangat.

"Iya. Evan suka makanan manis!" seru Evan menatap bungkusan ditangannya berbinar.

"Gerri juga suka" ucap Gerri tersenyum menatap bungkusan miliknya.

Avoid DeathWhere stories live. Discover now