39

4.2K 528 39
                                    

"Acetobacter xylinum?" Chasania berucap saat mengambil sebuah tabung kaca.

Saat ini Chasania berada di markas pasukan Phlox lebih tepatnya di sebuah ruangan penelitian.

"Streptococcus thermophillus" ucap Chasania mengambil tabung lain.

"Lactobacillus bulgaricus juga ada?"

Chasania mengambil tiga tabung itu dan membawanya keluar.

"Nona sudah selesai?"

Sebuah suara mengagetkan Chasania yang baru saja keluar dari pintu. Untungnya tabung-tabung yang dia bawa tidak jatuh.

"Kau mengagetkanku, Barata!" Chasania berucap dengan kesal. Dia berjalan menuju dapur diikuti oleh lelaki yang dipanggil Barata.

"Maafkan saya Nona" ucap Barata, lelaki yang menjadi wujud lain dari singa. Dia menjadi penjaga Chasania. Sementara itu macan kumbang hitam menjadi penjaga Savana sedangkan Chyna dijaga harimau putih yang sama-sama berubah menjadi wujud laki-laki muda. Tinggi badan mereka berada pada kisaran 185-190 cm membuat mereka tampak mencolok di markas Phlox.

"Lain kali jangan mengagetkanku" ucap Chasania.

"Baik, Nona. Terima kasih" Barata berujar dengan tegas.

Chasania terlihat mencari sesuatu di dapur. Dapur yang sangat berbeda dengan dapur di dunia ini, karena terdapat banyak alat dari dunia modern. Kompor listrik, blender, mixer, oven dan alat-alat lainnya lengkap disini. Tidak ketinggalan laci berisi peralatan dan perlengkapan makan yang masih terlihat penuh.

Para pasukan Phlox tidak pernah menggunakan dapur itu karena tidak bisa menggunakannya, mereka hanya merawat dapur itu dengan baik. Merekapun membuat dapur seperti biasanya di belakang markas, dapur yang besar tapi sederhana.

"Tidak ada air kelapa" ucap Chasania pelan. Barata yang mendengarnya pergi meninggalkan Chasania.

"Kemana dia pergi?" Monolog Chasania menggidikan bahu.

Dia mengambil susu kemudian memanaskannya sambil terus diaduk. Setelah dirasa cukup panas dia menuangkan susu ke toples kaca dan merendamnya di air dingin. Kemudian menuangkan sedikit Lactobacillus bulgaricus juga Streptococcus thermophillus ke dalam toples berisi susu yang sudah dingin.

Chasania memasukan toples itu ke dalam benda bernama quicktime, sebuah benda yang mirip dengan oven besar. Terdapat pengaturan suhu serta pengaturan waktu. Pengaturan waktu berfungsi mempercepat waktu didalam quicktime, satu hari menjadi satu jam dan satu jam menjadi satu menit begitupun menit menjadi detik. Chasania mengatur waktu dari jam menjadi menit.

Setelah menunggu beberapa menit Chasania mengeluarkan toples berisi susu yang telah difermentasikan dan menjadi yoghurt.

"Mirip cimiry, sepertinya lebih enak jika dingin" ucap Chasania kemudian memasukkan yoghurt ke dalam kulkas.

Tiba-tiba Barata datang membawa dua tandan kelapa, setandan kelapa muda juga setandan kelapa tua.

'Berarti tadi dia pergi mengambil kelapa?' pikir Chasania.

"Ini kelapanya, nona. Saya tidak tau kelapa apa yang anda inginkan juga berapa banyak, jadi saya mengambil ini semua" ujar Barata meletakan kelapa di lantai.

"Terima kasih Barata!" ujar Chasania membuat Barata tersenyum dan membungkukkan badan sedikit.

"Sudah tugas saya membantu anda" balas Barata.

"Kalau begitu tolong kupas kelapa tua dan ambil airnya. Jangan lupa pisahkan juga daging kelapanya"

"Baik, Nona"

Chasania menyaring air kelapa kemudian memasaknya sampai mendidih kemudian menambahkan beberapa bahan lalu menuangkannya dalam baki plastik. Menambahkan sedikit Acetobacter xylinum atau bibit lalu menutupinya dengan koran. Setelah itu memasukkan ke dalam quicktime dan mengatur hari menjadi jam.

Chasania mengambil blueberry, raspberry dan strawberry kemudian menghancurkannya dengan garpu karena dia menginginkan buah-buah itu masih bertekstur. Mengambil yoghurt, sirup gula serta madu dan mencampurkan semua bahan dalam mangkuk besar. Lalu menuangkan dalam beberapa mangkuk kecil tak lupa menambahkan sedikit potongan buah beri diatasnya.

Dia juga membuat yoghurt biasa dengan menambahkan madu dan sedikit sirup gula.

"Cobalah" Chasania memberikan semangkuk yoghurt kepada Barata yang sedari tadi berdiri dibelakang Chasania.

"Untukku?" tanya Barata bingung.

"Kau telah banyak membantuku, jadi sudah jelas mangkuk pertama ini untukmu" ucap Chasania membuat Barata menerima nya dengan senang hati.

"Terima kasih banyak Nona!"

"Ayok duduk disana"

Chasania dan Barata duduk berdampingan di meja bar menikmati yoghurt buatan Chasania. Awalnya Barata enggan duduk disamping Chasania tapi karena Chasania memaksa Barata menyetujuinya.

"Rasa yang sama, dari orang yang berbeda"

Chasania menoleh pada Barata, seperti Barata berkata tanpa sadar. Dia menutup mata meresapi lezatnya yoghurt buatan Chasania.

"Apa maksudmu?" tanya Chasania penasaran.

"Ah maafkan saya nona"

"Tak apa, cerita saja" balas Chasania mengelus kepala Barata yang lebih tinggi darinya meskipun mereka sedang duduk.

"Sebenarnya sejak-"

Avoid DeathDove le storie prendono vita. Scoprilo ora