23

6.3K 806 4
                                    


"Es sangat mahal dan bagaimana bisa kau mempunyai lemari es?" tanya Savana lagi.

"Entahlah" jawab Chasania mengangkat bahunya tak acuh.

"Kau menyembunyikan sesuatu?" tanya bibi Vio.

"Tidak bibi. Lemari ini peninggalan ibu dan ayah" jawab Chasania tersenyum pada Chyna yang menatapnya.

"Benar bibi!" ujar Chyna menyetujui.

"Baiklah aku percaya pada kalian" balas Savana.

Setelah meracik kuah untuk bakso, Chasania mengocok telur lalu menambahkan garam dan penyedap rasa lalu memasukkan bawang daun serta sosis yang dicincang. Dia akan membuat martabak telur terlebih dahulu. Untuk kulit martabaknya dibuat oleh Delora.

Chasania kemudian memanaskan teflon lalu memasukkan kulit martabak dan menuangkan kocokan telur lalu memasukkan kulit martabak lagi diatasnya.Memasaknya hingga bagian bawah martabak garing kemudian membaliknya.

"Lira bisakah melakukan seperti tadi?" tanya Chasania kepada Delora yang memperhatikannya. Karena kocokan telur masih ada untuk dua kali membuat martabak lagi.

Delora mengangguk, "aku bisa" ucapnya kemudian mengambil alih martabak telur.

Chasania kemudian menghampiri bibi Vio yang sedang menggilas adonan mie. Dia mengambil adonan mie yang sudah digilas tipis kemudian melipat-lipatnya kemudian mengiris tipis adonan mie.

"Seperti ini bibi" ucap Chasania membuat bibi Hana mengangguk. Dia bertugas memotong-motong mie.

"Setelah semuanya beres kemudian rebus sebagian dan sebagian lagi masukan dalam lemari" lanjut Chasania pada bibi Hana.

"Baik" jawab bibi Hana yang mulai mengiris adonan mie.

Chasania kemudian mengambil bakso yang berukuran besar dan kecil dalam lemari es. Dia mengiris setengah bakso yang berukuran besar kemudian memasukkan semua bakso yang dia bawa dalam panci kuah bakso.

"Adik" panggil Chasania pada Chyna yang sedang asyik memakan apel bersama Savana. Sepertinya mereka terlihat akrab.

"Iya kakak" sahut Chyna kemudian menghampiri Chasania.

"Em tolong buat puding buah susu. Bisakah?" tanya Chasania tak yakin. Sebab dulu dia membuat puding tanpa susu.

"Air diganti susu tapi tetap ditambahkan gula?" tanya Chyna bersemangat.

"Iya benar"

"Aku bisa membuatnya kakak. Tapi tidak ada tungku yang kosong" balas Chyna cemberut.

"Aku akan menyalurkan api elemen milikku untuk membantu Chyna membuat puding susu" sahut Savana membuat Chasania tersenyum. Memang ini yang dia inginkan. Sedari tadi kedua gadis itu terlihat santai mengobrol dan memakan buah. Padahal yang lainnya sedang sibuk.

"Ah iya buatkan agar-agar bening tanpa rasa dan segera dinginkan ya" ujar Chasania membuat Chyna mengangguk mengerti.

Chasania mencuci tangannya. Kemudian mengambil buah-buahan yang telah dipotong lalu menambahkan sirup gula dan susu. Tak lupa dia juga menambahkan es batu dari lemari es. Sebelum tidur kemarin malam dia membuatnya bersama Chyna.

Melihat Chyna memasukan loyang agar-agar bening yang dia inginkan. Chyna kemudian bergumam "ice manipulates time" dan agar-agar mengeras lebih cepat. Chasania tersenyum dan menghampiri Chyna.

"Terima kasih adik" ucap Chasania pelan. Chyna mengangguk dan tersenyum. Chasania kemudian memotong agar-agar dan mencampurnya ke dalam wadah berisi bahan lainnya.

"Es campur buah-buahan siap!"

"Aku tidak sabar memakannya!"

"Aku juga!"

"Kita akan merasakannya nanti. Bersabarlah"

Setelah semua makanan selesai mereka membawanya ke paviliun terkecuali Chasania.

Chyna yang membawa martabak telur. Sementara yang lainnya membawa masing-masing 3 mangkok bakso serta bumbu saos, sambal dan kecap.

Chyna menggelar tikar kain diteras depan paviliun. Lalu menyusun makanan diatasnya.

"Mari makan!" ujar Chyna bersemangat. Semua orang berkumpul dan duduk melingkar. Di depan mereka tersaji semangkuk mie bakso yang masih mengepul.

"Wah makanan apa itu?" tanya paman Liam menunjuk mie bakso dan martabak telur.

"Itu yang dalam mangkok namanya bakso. Dan ini martabak telur" balas Chyna menunjuk piring martabak telur.

"Kakakmu mana?" tanya paman Sam pada Chyna.

"Aku disini!" ujar Chasania yang baru saja keluar dari paviliun. Dia terlihat tidak membawa apapun.

"Kenapa kau datang terakhir?" tanya paman Sam lagi.

"Aku membawa minuman" balas Chasania pada paman Sam.

"Kau tidak terlihat membawa apapun" ucap paman Sam heran.

"Hydro-Telekinesis" gumam Chasania kemudian es campur, teh hangatdengan irisan lemon kering tersaji didepan mereka semua.

"Semuanya silahkan dimakan"

Avoid DeathWhere stories live. Discover now