40

3.5K 415 3
                                    


"Sebenarnya sejak saya bertemu dengan nona dan mencoba makanan buatan nona, saya menjadi teringat kepada nona terdahulu" Barata menunduk mengatakannya.

"Tak apa lanjutkan saja" Chasania berucap sambil mengelus kepala Barata. Meskipun mereka sedang duduk terlihat sekali perbedaan tinggi mereka. Barata jelas lebih tinggi dari Chasania.

Tuingg!

"Meong~"
Seketika muncul ekor dan telinga Barata berubah menjadi telinga kucing.

"Ahaha kau senang Barata?" tanya Chasania terkekeh melihat Barata yang sekarang. Tubuh tinggi kekarnya tampak menggemaskan dengan ekor serta telinga yang bergerak-gerak.

"Aku senang meong~"

Chasania menyentuh telinga kucingnya Barata membuat Barata menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengeong lucu. Surai kuning kecoklatan milik Barata yang panjang sebahu ikut bergoyang-goyang.

"Nona berhenti meong~"
"Meong... nona meong~"

Sementara itu di depan pintu masuk dapur Chyna dan Savana berdiri memperhatikan interaksi dua orang di dapur. Dibelakang mereka dua pemuda tinggi dengan setia mengikuti mereka kemanapun mereka pergi. Seorang pemuda berkulit putih dengan Surai putihnya dan satu lagi pemuda berkulit gelap dengan surai hitamnya. Sementara itu Barata memiliki kulit sawo matang dengan surai kuning kecoklatan.

"Apakah kakak tidak takut padanya?" bisik Chyna pada Savana.

"Sepertinya kakakmu tidak takut, bahkan dia terlihat bahagia. Bukankah dia pernah berkata ingin mengusap bulu-bulu mereka" balas Savana berbisik sambil melirik dua pemuda dibelakangnya, Chyna mengangguk. Sementara yang dilirik hanya diam menatap lurus ke depan.

"Kakak sedang memakan sesuatu!" Chyna berujar dengan mata berbinar-binar. Dia kemudian berlari ke arah Chasania meninggalkan Savana yang bergidik melirik kedua pemuda tinggi jelmaan hewan buas itu.

"Chyna kau meninggalkanku!" ujar Savana berjalan cepat menyusul Chyna diikuti kedua pemuda tinggi.

"Kakak sedang makan apa?" tanya Chyna berdiri di depan Chasania.

"Susu basi" balas Chasania membuat Barata menahan senyumnya.

"Benarkah susu basi? Tapi kelihatannya lezat kakak" ucap Chyna cemberut menatap mangkuk milik Chasania dan Barata. Chasania bangkit diikuti Barata kemudian mengambil semangkuk yoghurt.

"Coba saja adikku" ucap Chasania sambil memberikan yoghurt kepada Chyna.

"Aku tidak?" tanya Savana menatap Chasania kesal.

"Kau ambil saja sendiri. Sekalian ambilkan Bimasena dan Birendra" balas Chasania membuat Savana menggerutu.

"Manis asam dan sedikit bau" Chyna berucap setelah mencicipi yoghurt di mangkuk miliknya.

"Nama makanan ini apa kak?" tanya Chyna kemudian.

"Susu basi" Savana yang hampir memasukkan sendok ke mulutnya berhenti mendengar jawaban Chasania.

"Susu basi? Sepertinya kau sedang tidak sehat sampai membuat makanan dari susu basi!" Savana mengendus aroma makanan dalam mangkuknya.

"Namanya memang susu basi, tapi bukan benar-benar susu basi. Ini susu yang difermentasikan dan dicampur bahan lain jadi rasanya begini" Chasania menyendok yoghurt dan memakannya setelah mengatakan itu.

"Tapi tidak benar-benar basi kan?" tanya Savana lagi.

"Jelas tidak. Yoghurt atau susu basi ini adalah makanan yang sehat. Yoghurt atau susu basi ini memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan susu diantaranya menjaga kesehatan tulang dan gigi, melancarkan pencernaan, menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung juga membantu menurunkan berat badan. Itu semua karena susu basi ini mengandung probiotik dan bakteri baik" ujar Chasania. Savana memakan sedikit yoghurt dan mengangguk mengiyakan meskipun dia tidak mengerti.

Avoid DeathWhere stories live. Discover now