22

6.6K 852 3
                                    

"Hei itu geser ke kiri sedikit!"

"Bagaimana?"

"Ya bagus. Geser lagi ke kanan"

"Kau ini bagaimana?!"

"Kau yang kelebihan menggesernya"

"Intruksi kau yang kurang tepat!"

"Tuan-tuan sudahlah"

"Awass!"

"Hachim.."

"Ohok-ohokk"

"Hei kau nyapu yang benar!"

"Maaf tapi tuan-tuan menghalangi jalan soalnya"

Kedua gadis berambut merah beserta Savana dan bibi Ferra berjalan ke sebuah rumah yang tampak ramai. Nico dan Rico memimpin di depan dengan mendorong gerobak sayur dan buah.

"Wahh kakak mendapatkan banyak sayuran dan buah-buahan!" seru Florine berlari ke arah Chasania.

"Flo tidak sopan seperti itu!" tegur bibi Ferra memelototi Florine. Mendengar itu Florine menunduk.

"Maaf" cicitnya.

"Tidak apa bibi, Flo masih anak-anak. Aku suka anak-anak yang ceria" ujar Chasania mengusap kepala Florine.

"Aku juga suka anak kecil" sahut Chyna tersenyum lebar sampai terlihat gigi-giginya.

"Ini dibawa kemana?" tanya Nico kepada Chasania.

"Ke paviliun kak" jawab Chasania membuat Nico dan Rico mengangguk lalu kembali mendorong gerobak ke arah paviliun. Chasania dan yang lainnya mengikuti.

Terlihat bibi Hana dan bibi Sofia sedang menyapu sedangkan bibi Avie membersihkan kaca serta bibi Vio mengecat tembok dengan bantuan elemen-nya.

Sedangkan anak-anak duduk di bawah pohon apel dengan tenang memperhatikan ibu mereka.

"Kalian mendapatkan sebanyak ini?" tanya paman Liam menunjuk gerobak sayur dan buah. Chasania hanya mengangguk menanggapi.

"Ladang terbengkalai saja sebanyak ini apalagi jika terawat, mungkin berkali-kali lipat banyaknya" lanjut paman Liam.

"Kali ini aku setuju denganmu!" ujar paman Sam melirik paman Liam.

"Em apakah kalian semua lapar?" tanya Chasania menatap sekelilingnya.

"Ya kami lapar!" ujar paman Sam.

"Kau tidak bekerja apapun bagaimana bisa kau lapar!" ujar paman Liam kesal kepada paman Sam.

"Aku manusia dan bisa merasakan lapar" balas Paman Sam tersenyum sinis.

"Baiklah aku akan membuat makanan untuk kalian!" seru Chasania membuat semuanya mengangguk.

"Aku tidak sabar menunggu makanan lezat apa yang kakak baik buat" ucap Glenn.

"Aku juga tidak sabar" sahut Evan.

"Aku penasaran" gumam Gerri tersenyum menatap Chasania.

"Ada yang membantuku di dapur?" Tanya Chasania membuat Chyna, Savana, Delora dan para bibi mengangguk.





Saat ini mereka berada di dapur. Chasania membagi-bagi tugas setelah mengintruksikan apa saja yang harus dilakukan masing-masing orang.

Bibi Hana bertugas mencuci sayuran dan Delora mencuci buah-buahan. Bibi Avie memotong sayuran, bibi Vio dan bibi Ferra membuat adonan. Bibi Sofia mencampur susu dan gula dengan elemen airnya.

Chyna bertugas memotong buah lalu menghancurkan agar lebih lunak dan Savana memotong buah kemudian ditusuk dengan tusukan kayu. Sedangkan Chasania membuat kuah untuk bakso, meracik coklat dan minyak dan membuat sirup gula.

Chasania berniat membuat banyak makanan diantaranya mie bakso, martabak telur, es coklat buah, eskrim, puding buah dan es campur.

"Ini sudah selesai" ucap bibi Vio.

"Diamkan sebentar bibi. Setelah itu adonan digilas dan dipipihkan lalu dipotong tipis-tipis. Nanti aku contohkan" balas Chasania membuat bibi Vio mengangguk.

"Susu dan gula bagaimana?" tanya bibi Sofia.

"Bibi bagi menjadi beberapa bagian untuk dicampur dengan buah-buahan yang telah dipotong oleh Chyna. Setelah tercampur rata masukan ke dalam lemari itu" ucap Chasania menunjuk lemari es. Bibi Sofia mengangguk mengerti.

"Aku akan membantumu Sofia!" ucap bibi Hana.

"Iya Hana" balas bibi Sofia. Kemudian mereka berdua mencampur susu dan gula dengan buah-buahan.

"Buah ini diapakan?" tanya Savana setelah menyelesaikan tugasnya.

"Dimasukan saja ke dalam lemari" Savana menuruti ucapan Chasania dan memasukan buah yang telah ditusuk ke dalam lemari es

"Lemari berisi es? Bagaimana bisa?" tanyanya heran. Semua orang di dapur menghentikan kegiatannya dan menoleh pada Savana yang membuka lemari es.

"Es sangat mahal dan bagaimana bisa kau mempunyai lemari es?"

Avoid DeathWhere stories live. Discover now