Chapter 52

2K 237 37
                                    

Splash

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Splash....

Splash....

Hahahaha

Sepasang suami istri terlihat mandi di air terjun, keduanya terus bercanda dan saling melemparkan air satu sama lain.

Lily berjalan pelan mendekati air terjun, ia menadahkan tangannya agar bisa menyentuh langsung air yang jatuh dari atas.

"Vin..." Panggilnya pada sang suami.

Vincent muncul kembali dari permukaan air, ia berjalan mendekati Lily sembari menyugar rambutnya yang basah.

"Ada apa?"

"Aku sangat lapar." Ujar Lily dengan bibir mengerucut. Sejak pagi mereka sibuk membersihkan tenda yang terkena hujan, dan malah berakhir berenang di sana.

Vincent mengangguk mengerti, ia juga sudah merasa lapar. "Naiklah dan ganti baju, aku akan mencari ikan dengan tombak."

Lily tersenyum dan mengangguk senang. Ia mengalungkan tangannya pada leher Vincent dan memberikan ciuman singkat pada bibir sexy suaminya itu. "Aku mencintaimu, Vin."

Vincent memutar matanya dengan malas. "Jika ada maunya saja bersikap manis."

Lily mencebikkan bibirnya seraya berjalan menuju tepi danau, meninggalkan suaminya yang berniat menangkap ikan.

Setelah masuk ke dalam tenda, Lily segera berganti pakaian dan mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk. Tak lupa ia juga membawakan bathrobe dan handuk untuk Vincent kemudian membawanya ke depan tenda.

"Cepat sekali." Ujar Lily dengan heran saat melihat Vincent tengah duduk membakar ikan.

"Hal seperti adalah hal sepele."

Lily melayangkan tatapan cibiran untuk suaminya, namun tak mengucapkan apapun. Ia memilih mendekat dan mengeringkan rambut cepak Vincent.

"Kenapa hanya menangkap tiga ikan?"

"Memang mau berapa? Kita akan segera kembali ke paviliun."

Mata cantik Lily langsung melebar mendengarnya. "Kenapa? Aku masih ingin di sini~" Rengeknya.

Vincent menarik pelan tangan Lily dan mendudukan tubuh istrinya di atas pangkuan. "Kita bisa melakukannya lagi lain kali, cuaca sedang buruk Leana, jika nanti malam hujan lagi bisa-bisa kau menjadi sakit." Jelasnya dengan lembut agar istri cantiknya itu mengerti.

Lily terdiam dan memasang wajah kesal.

Vincent menyelipkan anak rambut Lily ke belakang telinga, ia terkekeh saat melihat wajah merajuk istrinya yang sangat menggemaskan. "Jangan marah, aku janji jika akan mengajakmu berkemah lagi jika cuacanya bagus."

"Ya baiklah, tapi aku tidak mau mengayuh sepeda lagi!"

Vincent mengangguk. "Aku akan menghubungi anak buahku untuk mengantarkan motor."

AGENTOù les histoires vivent. Découvrez maintenant