Chapter 20

3.3K 301 159
                                    

Lily berjalan dengan tenang, sesekali ia membalas sapaan dari agen lainnya saat berpas-pasan. Meski fisiknya terlihat tenang, berbanding terbalik dengan perasaannya yang sudah tidak karuan.

Langkahnya terhenti tepat di depan ruang kerjanya. Bukan hanya Lily yang merasa tegang, anggota Cheetah yang lain juga merasa cemas.

"Semua akan baik-baik saja." Ucap Abigail mencoba menenangkan sahabatnya.

Lily menarik napas dalam sebelum membuka pintu ruang kerjanya.

Ia bisa melihat para pria yang sudah 2 tahun ini pergi bertugas tengah duduk di sofa. Sedangkan pria yang ia takuti kedatangannya terlihat duduk di kursi kerjanya dengan kaki yang berada di atas meja.

Sungguh tamu yang sangat sopan!

"Li..." Salah 1 pria tampan datang menghampirinya dan langsung memeluk tubuhnya. "Aku sangat merindukanmu."

Lily melirik Vincent yang hanya diam seraya menyesap rokoknya, wajah tampannya terlihat datar tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

Pria tampan bernama Daniaz itu membingkai wajah Lily dan tersenyum senang. "Katakan bahwa kau juga merindukan aku, Li."

Lily terdiam, ia tidak tahu harus mengatakan apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lily terdiam, ia tidak tahu harus mengatakan apa.

"Apa kau tidak ingin menyambut kami juga?" Tanya Alena dengan sengaja.

Daniaz langsung menoleh dan terkekeh pelan, para pria lainnya beranjak berdiri dan memberikan pelukan pada Cheetah.

Lupo Nero merupakan senior mereka saat di akademi kepolisian. Si kembar Adams pernah pingsan saat awal-awal pelatihan dan Lupo Nero-lah yang membawa kedua gadis itu ke rumah sakit di asrama akademi. Hal itulah yang membuat mereka saling kenal hingga menjalin persahabatan.

Mereka sering menghabiskan waktu bersama jika tidak ada misi, namun 2 tahun lalu Lupo Nero yang notabenya adalah agen CIA mendapatkan tugas ke Afganistan dan menetap di sana.

"Aku sangat merindukanmu Kattie."

Abigail memutar bola matanya malas. "Berhenti memanggilku Kattie, Ar." Dengusnya seraya melepaskan pelukan pria itu dengan paksa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang