Chapter 1

4.3K 331 115
                                    

Brakkk

Semua orang yang berada di sana mendesah kecewa, mereka memijit pangkal hidung mereka yang terasa pening.

"Aku sudah bilang, sudahi saja hal ini. Menangkap pengedar narkotika kelas kakap, sama seperti mencari sebuah jarum yang terjatuh ke dalam lautan." Dengus seorang wanita cantik dengan wajah lelahnya.

"Kalian gagal lagi?!"

Teriakan yang berasal dari monitor membuat semua yang berada di dalam ruangan itu terdiam membeku. Mereka tidak berani bersuara dan membantah apapun yang dikatakan atasan mereka.

"Ini sudah kesekian kalinya kalian gagal menangkap mereka! Mau seberapa lama lagi hah?!"

"Maaf kolonel, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi mereka begitu cerdik, kolonel." Ujar seorang pria menundukkan kepalanya.

"Jika menunggu kalian, semua ini tidak akan pernah selesai. Aku mencabut kasus ini dari unit narkotika, aku akan menerjunkan unit khusus!" Setelah mengatakan hal itu, seseorang berpangkat kolonel itu langsung mematikan sambungan telepon. Mereka semua hanya bisa mendesah pasrah sembari menerima nasib mereka kedepannya.

Dan benar saja, kolonel langsung menghubungi ketua dari devisi unit khusus agar mengirimkan salah satu unitnya untuk membereskan misi kali ini.

Para anggota unit khusus langsung dikumpulkan untuk melakukan rapat, sebanyak 39 agent dari berbagai unit ikut serta dalam rapat itu. Dalam pasukan khusus terdapat 4 unit yang mempunyai keahlian yang berbeda-beda.

Unit pertama adalah Granger, sebuah unit yang ahli dalam investigasi kasus diluar negara, mereka beranggotakan 10 agen pria yang begitu cerdik.

Unit kedua bernama Beauty, sebuah unit yang ahli dalam investigasi kasus pemerintahan negara. Sesuai namanya, Beauty beranggotakan 10 agen wanita yang sangat cantik dan teliti.

Unit ketiga bernama Danger, sebuah unit yang ahli dalam penakluk teroris. Mereka beranggotakan 12 agen, dengan 6 agen pria dan 6 agen wanita yang begitu ahli menjinakkan bom

Dan unit keempat atau yang terakhir bernama Cheetah, sebuah unit yang begitu pandai dalam pengejaran dan pembantaian. Cheetah beranggotakan 7 agen cantik yang sangat ahli dalam teknologi dan persenjataan. Sesuai namanya, Cheetah bekerja secepat kilat, tidak ada misi yang gagal jika mereka diterjunkan.

"Kolonel Arman meminta bantuan kita untuk menjebak sebuah kelompok kejahatan yang mempunyai peran besar dalam penyebaran narkotika dan perdagangan manusia di seluruh penjuru dunia."

Semua agen terdiam dan memasang telinganya baik-baik untuk mendengarkan informasi yang akan kapten unit khusus sampaikan.

"Kalian pasti sudah pernah mendengar bahwa unit narkotika menjalankan misi ini selama 3 tahun, tapi berakhir kegagalan" Kolonel Jeremy menatap serius anak buahnya. "Mereka juga dicurigai telah melakukan perdagangan manusia."

"Lawan kita kali ini bukan hanya sekedar bandar yang menyebarkan narkoba antar kota, tapi sudah kelas dunia." Jelas kolonel Jeremy. "Jadi aku tidak akan asal menerjunkan unit kali ini, karena taruhannya hidup dan mati." Lanjutnya.

"Jadi sesuai kontribusinya dalam menjalankan misi selama ini...." Kolonel Jeremy menjeda ucapannya untuk menatap seluruh anak buahnya secara bergantian. "Aku ingin Cheetah yang mengambil misi ini." Ucapnya seraya menatap wanita yang menyandang status sebagai ketua dari unit itu.

Wanita yang ditatap terdiam, ia menunduk lalu terkekeh pelan. "Aku dan unitku akan pergi, hanya jika para anggotaku setuju melakukannya."

Para anggota Cheetah langsung saling bertatapan seolah sedang berdiskusi, setelah beberapa saat wanita dengan mata monoloid mengangguk kepada sang ketua.

AGENTWhere stories live. Discover now