Chapter 31

2.6K 253 34
                                    

Suara ponsel yang terus berdering membuat tidur cantiknya terusik

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Suara ponsel yang terus berdering membuat tidur cantiknya terusik. Lily mengerang pelan, ia mencubit lengan Darren agar adiknya itu mematikan ponsel itu.

"Jangan ganggu aku!" Seru Darren sembari mengeratkan pelukannya pada guling dan memilih membelakangi sang kakak.

Lily mengumpat tertahan. Ia beranjak duduk dan mengambil ponsel milik Darren yang sejak tadi berdering. Tertera jelas nama Aurel di layar hingga membuat Lily menggerutu kesal.

"Apa kau tidak mengerti? Jika Darren tidak mengangkat telepon itu artinya dia sibuk. Dasar penganggu!" Lily langsung mematikan sambungan telepon itu tanpa menunggu balasan dari kekasih Darren itu. Saat hendak meletakkan ponsel itu kembali ke nakas, ia dibuat heran melihat wallpaper milik adiknya.

"Foto siapa ini?" Gumamnya menatap foto seorang gadis cantik yang memakai seragam sekolah. "Apa ini anak iblis itu? Tapi aku rasa wajahnya berbeda." Ia mengamati seragam sekolah yang sepertinya bukan berasal dari sekolah internasional.

Tidak mungkin Aurel bersekolah di tempat biasa, sedangkan wanita itu berasal dari keluarga kaya kaya.

"Prince.... Ini foto siapa?" Lily menggoyangkan pundak Darren.

"Ckk foto apa?!"

"Foto gadis yang memakai seragam SHS ini, foto yang— astaga apa-apaan kau ini." Pekik Lily saat Darren tiba-tiba bangun dan langsung merebut ponselnya.

"Ponsel adalah privasi, kenapa kau membukanya tanpa izinku?!" Dengus Darren dengan wajah kesal.

Mata Lily memicing curiga. "Biasanya juga tidak apa-apa. Memang siapa gadis itu? Jangan bilang gadis itu selingkuhanmu?" Tubuhnya.

"Jangan sembarangan kak!" Seru Darren.

Lily melipat kedua tangannya. "Dia masih kecil, jangan macam-macam prince."

"Jangan sok tahu." Darren menatap Lily dengan tatapan permusuhan.

Suara ketukan pintu disusul dengan suara sang ibu membuat kakak adik itu menghentikan perdebatannya.

"Princess, prince, cepat keluar dan makan malam."

"Yes, madam." Balas keduanya.

Darren beranjak turun dari ranjang, sedangkan Lily masih mengamati adiknya itu dengan tatapan tajam.

"Berhenti menatapku seperti itu, bola matamu bisa keluar." Ujar Darren yang tahu kakaknya masih memperhatikannya.

"Dasar menyebalkan."

*

"Bagaimana tidur kalian? Nyenyak?" Tanya Scarlett pada para cucunya.

"Aku tidur cukup baik." Ujar Vincent sebelum mencium tangan neneknya.

"Apa-apaan kau ini?" Dengus Ben merasa tidak senang, ia langsung menarik istrinya untuk menjauhi cucu pertamanya itu.

"Dasar mr posessive." Kekeh Hars dan Harvey bersamaan.

AGENTDonde viven las historias. Descúbrelo ahora