Chapter 13

2.8K 285 112
                                    

"Sa tindakanmu itu tidak benar sama sekali, nama orang tua Lily bukan Harvey dan Yola. Jadi berhenti mengawasinya, Vincent pasti tidak senang jika mengetahuinya."

"Aku yakin dia anak Yola, Mars! Caranya berbicara, tatapannya, bahkan caranya bersikap di depan orang lain aku seperti melihat Yola di masa lalu." Sache terduduk sembari membayangkan pertemuannya dengan Lily. "Caranya mengangkat senjagapun sama persis, aku kakaknya Yola.... aku tahu bagaimana adikku hiks hiks."

Mars menghela napas pelan lalu mendekap tubuh istrinya dengan erat, ia sendiri merasa terkejut saat melihat kekasih dari keponakannya. Mars sebenarnya yakin bahwa Lily adalah putri dari Harvey dan Yola, ia sempat mengulik tentang Lily dan tidak menemukan foto orang tuanya, tempat wanita itu lahir dan tempat menetapnya sekarang.

Itu terlalu mencurigakan.

"Kita harus memberitahu yang lainnya." Sache hendak pergi namun langsung ditahan oleh sang suami.

"Tidak Sa, kita tidak boleh memberitahu hal ini pada siapapun."

"Tapi kenapa Mars?!" Seru Sache dengan air mata yang berhamburan.

Mars menggerakkan tangannya untuk menyeka air mata istrinya. "Dengarkan aku baik-baik Sa." Ucap Mars dengan serius. "Lily kekasih Vincent, kita harus membuktikan dugaan kita dulu baru mengatakannya. Ini akan menyakiti perasaan mereka jika sampai hal ini hanya firasat kita saja."

Sache terdiam mendengarnya. Mars benar, ia harus memastikan hal ini terlebih dulu sebelum mengumumkannya kepada yang lainnya.

"Aku dan yang lain sudah bersumpah akan membuat Yola kembali sebagai menantu dari Benedict. Kami akan melakukannya meski harus melanggar janji yang pernah kami berikan pada Yola." Rasanya Sache ingin marah pada Yola, percaya atau tidak adiknya itu selalu melindungi orang di sekitarnya.

Yola pernah membuat Scahe, Delia dan yang lainnya berjanji suatu hal. Sesuatu yang membuat mereka tidak bisa melakukan apapun untuk membantu hubungannya dan Harvey.

"Aku sangat membenci Yola!" Sache kembali menangis histeris di pelukan suaminya.

Mars mengusap lembut punggung istrinya. "Dia melakukan itu karena menyayangi kalian semua, Sa."

*****

"Kita tidak akan ikut saat penangkapan dan penyitaan sabu milik Black Swan?" Tanya Alena tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Tidak, unit narkotika yang akan melakukannya. Tugas kita sudah selesai." Balas Abigail.

"Aku jadi cemas sendiri, besok adalah hari terakhir kita di sini." Ujar Amora dengan jantung yang berdetak kencang.

"Semua akan baik-baik saja." Kekeh Nara seraya mengacak-acak rambut wanita sexy di sampingnya.

"Berhenti melakukannya sialan!" Pekik Amora tidak terima.

"Lalu bagaimana dengan tattoo ini?" Vivian menyentuh tengkuknya.

"Tattoo bisa dihilangkan." Balas Griselda sebelum memasukkan biskuit ke dalam mulutnya.

"Rasa sakitnya pasti sebanding dengan saat membuatnya, itu sangat menjengkelkan." Dengus Alena dengan kesal.

"Kalau begitu tidak usah dihilangkan, anggap saja sebagai cenderamata." Ujar Abigail dengan santai.

"Lagipula.... Tattoo ini sangat membantu bukan?" Seringai Lily yang dibalas kekehan oleh teman-temannya.

Selama 1 minggu ini, mereka benar-benar bekerja keras menyiapkan rencana besar untuk menangkap pengedar narkoba kelas atas.

Bukan hanya karena musuh mereka Black Swan, tapi pengiriman narkoba kali ini benar-benar sangat mengejutkan.

5 kapal pesiar.

AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang